Ulla nampak ceria dengan semangatnya turun mobil dan menyalami nenek yang Sudah menunggu di undakan teras,
"anak ini punya kepribadian ganda ya? " sungut Adeep yang kebagian membawakan tas untuk menginapnya," Halo nek! " kata Ulla langsung salim dan di peluk sama si nenek nya Adeep, " Jadi menginap kan? " tanya nenek memastikan,
" iya nek, ini lho tas nya! " sahut Adeep bersungut-sungut. Tapi dua wanita beda generasi itu mengabaikan,
" nenek Sudah memasak menu kesukaanmu! " kata wanita sepuh ini sambil menggandeng Ulla Seperti cucu nya sendiri,
" Tuh, Ayo makan! " lanjut nenek sambil memamerkan aneka masakan seafood yang telah rapi berjejer di meja makan besar itu.
DEG!! Lagi lagi Adeep menyiksa gue?!
" nek, tasnya Ulla di taroh mana ini? " potong Adeep.
" surti, tas nya mbak Ulla Tolong taroh Kamar tamu ya! " teriak nenek memanggil Asisten Rumah tangga tersetia nya, tergopoh-gopoh datang wanita baya yang bernama surti, mengambil tas Ulla,
" Terimakasih ya buk! " kata Ulla,
" jangan di Panggil buk, bik surti Saja Ulla! " tegur nenek, Ulla nampak tersipu dan mengangguk.
" Adeep, Ulla Sana cuci tangan lalu Kita makan! " kata nenek, Adeep dan Ulla pun menuruti nya sambil berjalan menuju wastafel,
" lu mau bunuh gue ya? " kata Ulla tajam berbisik ketika mereka berdesakan di satu wastafel,
" Salah apa lagi gue?? " teriak Adeep sewot berbisik, tapi belum sempat Ulla menjelaskan, nampak ada keramaian didepan, serentak kami menoleh, ada tambahan personal rupanya.
Dan setelah cuci tangan Adeep dengan posesif nya merangkulku, Aku cuma melirik lengan nya yang melingkar itu lalu ku sikut perut nya dengan keras,
"aaakk, apa an sih! " protes tertahannya, Aku memberi kode dengan lirikan ketidaknyamanan rangkulannya, tapi yang ku dapat kan dia makin mempererat rangkulannya dan mencium pipi ku sambil berbisik " Saatnya berlakon nyonya Adeep! "
Belum sempat aku mendelik sewot,
" Ulla, ini kenal kan anaknya nenek yang kedua, tante nya Adeep namanya Lola! " kata nenek menghampiriku dan otomatis Adeep melepaskan rangkulannya,
Aku tersenyum menyalami wanita putih cantik didepanku ini,
" Halo tante, Saya Ulla! "" Wah namanya hampir Mirip Lola dan Ulla! " suara seorang lelaki menginterupsi kami,
" pacar gue ga perlu kenalan sama lo om! " tetiba tangan Adeep Sudah menarikku ,
" Aw, sakit deep! " kataku refleks, Adeep melotot Marah.
" Sudah-Sudah mumpung Sudah berkumpul semuanya, Ayo Kita langsung makan, Adeep pimpin doa! "
Aku Seperti biasanya, mengambil Piring nenek untuk menyiapkan makanan beliau, Aku tahu tante Lola dan suaminya bengong menatapku Seperti awal Adeep melihat ku melayani nenek nya,
" selamat makan nek! " sahut ku renyah,
" Terimakasih Ulla! "
Aku tergugu, bingung dengan apa yang mau kumakan,
" Kenapa sayang? Mau di Suapi? " tegur adeep sok tersenyum manis, Aku reflek hendak mendelik galak, tapi Jadi tersenyum manis dan hanya menginjak kakinya dibawah meja.
Adeep nampak mengeryit kesakitan tapi tetap mempertahankan senyumnya,
" Duhh Tuhan semua seafood, Ulla kan alergi seafood! " keluhnya dalam hati, hingga matanya melihat tumis tahu tempe yang sepertinya aman untuk dikonsumsi, Yups tumis toge dan tahu tempe sajalah,
KAMU SEDANG MEMBACA
Angsana
General FictionAku jatuh cinta padamu di balik angsana. Aku memujamu diantara angsana. Aku mencintaimu di bawah angsana. Aku terserak bak bunga bunga angsana.