Setelah nyaris lima hari di palu, kami berpamitan pagi ini,
"Ulla, Adeep ini memang tak seberapa tapi terimalah! " kata ayah Andra sambil memberikan sebuah amplop, kami berpandangan, dari mata ku aku meminta pendapat Ulla tapi Ulla hanya mengangkat bahu,
" ayah, maaf Ulla sudah sah Menjadi istri Saya, Jadi segala kebutuhannya sudah Jadi tanggungjawab saya sebagai suaminya, maaf Saya tidak bisa menerima ini ayah, bunda! " ujarku sesopan mungkin,
Bunda suci tersenyum,
" Adeep ini bukan untuk Ulla, sekarang bukan Ulla Saja yang Jadi anak kami tapi Adeep juga Sudah Jadi anak kami, mungkin tak seberapa tapi terimalah tanda sayang ini, kado pernikahan buat kalian berdua! "Ulla memberi kode anggukan,
" Terimakasih banyak ya ayah bunda, kami terima, Terimakasih banyak, kami pamit ya! "
Kami berpelukan, bunda menahan airmata nya supaya tak jatuh, ayah Andra memelukku sambil berkata pelan,
" Rumah tangga itu tidak akan mulus, berkonflik itu juga belajar, jangan menghindar, selalu lah duduk bersama setiap ada masalah, jangan Sekali-kali meninggalkan Ulla apalagi ketika dia sedang berlinang airmata, wanita Cuma butuh ditemani duduk dan didengarkan! "
Aku cuma mengangguk, ayah Andra mencium puncak kepalaku, di sudut hati Aku merindukan papa ku, papa priyo yang semakin jauh.
Ulla berpelukan dengan ayah nya dan taksi pun datang untuk mengantar kami ke bandara.
Di dalam taksi lah, Ulla menangis sesenggukan tanpa kata, Aku cuma mengelus tangannya yang digenggamanku, tanpa kalimat.
Kami sibuk diam dengan pikiran masing-masing.Transit di balikpapan, kami ada sedikit waktu untuk berjalan-Jalan di bandara nya yang luarbiasa bersih nya.
Duduk di sebuah coffee shop menunggu pesanan kami datang, Ulla memandangku,
"ayah bilang apa tadi deep? "
" nothing, Cuma rahasia lelaki Saja! " cengirku,
" bunda bilang ke gue, gue ga boleh ninggalin lo, seberapapun marahnya ga boleh pergi dari rumah, gue harus nemenin lo! " katanya pelan, Aku mengacak-acak rambut nya,
" Kamu beruntung LA, punya ayah dan bunda yang Luar biasa! "
Ulla menatapku,
" may I ask something deep? "
Aku mengangguk, sudah bisa menebak Ulla Akan bertanya apa,
" how about your mama and papa? " lanjutnya,
Aku tersenyum kecut,
" gue ga ada kebanggaan buat nyeri train soal papa gue ke lu LA ! "
Ulla mengambil tanganku lalu dielusnya, dia tak mengatakan apa-apa,
" mama? " tanya nya,
" suatu hari gue kenalin ke elu, kalo Kondisi mama Sudah Siap menerima tamu LA, Sori gue ga bisa cerita banyak! " sahut ku kelu ,
Ternyata begini rasanya tak punya Keluarga yang Tak bisa dibanggakan Untuk di ceritakan, Ternyata selama ini aku cuma seorang Adeep yang harus mencetak cerita kebanggaannya sendiri.Pesanan kopi kami datang, bersamaan dengan donut pesanan Ulla,
"lo ga suka donut aneka rasa itu! " tanya ku sambil mencomot donut plain pilihan ulla, Ulla menggeleng sambil tersenyum,
" Seperti hidup deep, sometime kita butuh hambar tanpa rasa untuk menetralisir pahit dan manis yang Sudah terlalu banyak Kita telan Hahahahhahaha filosof banget ya gue? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Angsana
General FictionAku jatuh cinta padamu di balik angsana. Aku memujamu diantara angsana. Aku mencintaimu di bawah angsana. Aku terserak bak bunga bunga angsana.