Chapter 2

430 49 1
                                    

Di rumah kediaman keluarga Yeri begitu ramai pagi ini. Dua keluarga Kim sedang sarapan bersama di meja makan. Kedua keluarga itu bercengkrama dengan hangat. Sebenarnya hubungan Youngjae dan Donghae bukanlah sebatas bisnis saja, mereka adalah kawan lama yang tak sengaja menggarap satu project perusahaan. Jadi mereka terlihat sudah dekat, dan istrinya juga sudah saling mengenal sewaktu di China.

"Bagaimana? Apa tidur kalian nyenyak tadi malam?" Tanya Youngjae sambil memakan sarapannya.

"Tentu saja. Kami akan betah tinggal disini berlama-lama." Jawab Donghae.

"Hehehe, kau bisa saja." Youngjae sedikit terkekeh.

"Oh ya, Youngjae. Putrimu ini berkuliah dimana?" Tanya Donghae.

"Mereka berkuliah di Seoul National University." Jawab Youngjae.

"Wahh, universitas nomor 1 di Korea itu? Hmm, kalian berdua pasti begitu cerdas." Puji Donghae pada Yeri dan Jiho yang juga sedang makan di depannya.

"Terimakasih Ahjussi." Jiho mengeluarkan suaranya lalu tersenyum. Yeri tersenyum juga tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Setelah selesai acara sarapan keluarga couple Kim itu memulai aktivitasnya. Tuan Kim pergi ke kantor dan nyonya Kim entah berbincang apa.

Yeri dan Jiho pun juga sudah berangkat ke kampus seperti biasanya. Kai? Entah apa yang ia lakukan. Ia hanya duduk di kamarnya menghadap ke jendela yang menunjukkan gedung-gedung tinggi pencakar langit Korea. Pikirannya melayang entah kemana.

Jauh di lubuk hatinya, ia benar-benar merindukan negara kelahirannya ini. Ia lahir di Korea tapi setelah usianya menginjak 6 tahun, keluarganya menetap di China karena urusan bisnis. Namun untuk kali ini, sepertinya keluarganya akan menetap di Korea lagi.

Tak ada kegiatan yang harus di lakukannya hari ini. Ia bingung harus melakukan aktivitas apa? Ia tak tahu daerah di sini. Jadi ia memutuskan untuk diam di rumah.

Kai adalah laki-laki yang tidak suka neko-neko, dalam artian ia tak suka keluyuran tak jelas atau pergi ke tempat-tempat aneh. Ia lemah lembut, penyayang, penurut juga, orang tuanya selama ini mendidiknya dengan sangat baik. Tapi Kai terkadang juga memiliki selera humor yang cukup, hanya saja ia hanya menunjukkannya pada orang-orang terdekatnya.

.

.

.

At campus ;

Yeri sudah duduk rapi di mejanya, tiba-tiba ada tangan jahil yang mencubit pipinya gemas. Ia pun merasa kaget.

"Aww, hey tolong hentikan!" Teriak Yeri.

Tangan jahil itu langsung melepaskan cubitannya dari pipi Yeri. Lalu duduk di meja depan Yeri, senyuman nampak jelas dari orang itu.

"Hmm, kau rupanya. Bisa tidak sehari saja tak menggangguku, biasa saja. Kau mengangetkanku tau." Ucap Yeri sambil menutup buku yang sedang dibacanya tadi.

"Hehehe maaf. Yeri aku kangeeeen." Orang itu ingin memeluk Yeri.

"Aiss Sehun! Kau itu lebay. Sekarang baru merindukanku, kemarin kemana saja ha? Kau berlibur ke Daegu dan tidak mengajakku. Hhh..." Yeri menepis tangan Sehun yang bersiap memeluknya.

Sehun. Ia adalah sahabat Yeri sejak bersekolah di bangku JHS. Mereka sangat dekat selama ini, menjadi teman yang kompak pula. Dan Jiho mengetahui akan hal itu, Sehun juga mengenalnya.

Saking dekatnya Sehun dengan Yeri, Youngjae dan Nayeon pun sampai hapal dengan laki-laki ini. Karena tak jarang juga Sehun suka bermain ke rumah Yeri ataupun sebaliknya.

The Perfection of Love [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang