Chapter 28

139 12 0
                                    

"Aku hanya ingin melindungi gadis yang kau cintai darimu."

Itu putusan talak seorang Oh Sehun. Keputusan yang ia ambil pagi tadi, sekaligus menyatakan jika Sehun kini egois dalam hal cinta. Itu keinginannya sejak lama, bahkan sudah separuh perjalanan ia lakukan demi gadis pujaan yang sudah hampir separuh umurnya mereka lewati bersama hingga detik ini.

Sedangkan si lawan bicara, laki-laki itu menatap lurus jalan di sebalik kaca cafe yang kini menjadi tempat mereka beradu debat. Sedetik kemudian ia menatap tajam ke arah Sehun yang tengah memandangnya dengan emosi yang sedikit tersulut sejak pertemuan mereka, lewat pesan singkat yang Sehun kirimkan padanya tadi.

"Cerita cinta kalian terlalu memuakkan untuk terus dijalani, Kim!" Sehun sedikit membentak, didengar dari nada suaranya ia sudah sangat geram pada laki-laki bermarga Kim itu.

Kai, laki-laki itu memandang Sehun datar. Tak mengartikan ketakutan apapun sejauh ini.

"Kau merebut Yeri dariku, itu kesimpulannya kan?" Kai sedikit menunduk untuk menyembunyikan kekehan tak bergunanya.

Sehun mendecih menatap laki-laki yang sedang dalam keadaan jiwa yang sepertinya terganggu itu— Kai.

"Kalau iya bagaimana? Sekarang aku bertanya, bagaimana kau bisa bersamanya jika terhitung sehari lagi kau menikahi wanita lain? Hanya aku yang bisa Yeri gapai, asal kau tahu!" Kai diam, ia menghentikan tawa kecil itu lalu kembali menatap Sehun yang kini tersenyum puas.

"Kau tak akan bisa melakukannya." Kai geram, ia menatap tajam pada Sehun yang kini semakin menunjukan seringai yang begitu ketara dari wajah tampannya.

"Kenapa tidak? Aku sudah menyiapkan semuanya dengan apik, dan kupastikan kau akan kalah. Sejauh ini keinginanku berjalan dengan mulus, ku pikir kau yang tidak akan bisa melakukan apapun," Sehun mengucapkan kata yang tersusun dalam kalimatnya itu dengan enteng. Ia meraih secangkir kopi di meja lalu meminumnya, ia sempat mencecap pahit itu di lidahnya sebelum kembali melanjutkan ucapannya yang sengaja ia potong, "Selain menikahi Kim Jiho, tentu saja." Lalu tertawa, namun lebih berkesan menjadi hinaan untuk lawan bicaranya itu.

Kai mengalihkan pandangannya dari Sehun, ia menatap jalanan di seberang kaca cafe itu lagi. Tawa remeh Sehun menggema dalam telinganya, seakan ingin menjebol gendang telinga Kai saat ini juga. Tawa itu seakan sudah menunjukkan pada dunia jika dirinya adalah laki-laki bodoh dan pengecut yang pernah tercipta. Kai tak bisa berbohong, ucapan Sehun benar adanya. Disini ia tak akan bisa melakukan apapun selain..  menikahi adik Yeri.

Kai mengepalkan kedua telapak tangannya yang terdiam dia atas meja itu dengan erat. Kuku-kuku jarinya kini sudah memutih, menahan emosinya pada dirinya sendiri yang teramat bodoh.

"Well, aku akan menjaganya dengan baik, bung." Sehun melipat kedua tangannya di depan dada sembari menyandarkan tubuh kekarnya ke sandaran kursinya, "Dan kita tak akan saling bertemu lagi setelah ini. Jadi anggap saja ini salam perpisahan antara, mantan sahabat." Sehun melanjutkan ucapannya membuat Kai menoleh cepat ke arah Sehun lagi.

"Apa maksudmu!?" Kai membentak. Ia baru sadar atas ucapan Sehun barusan. Tidak bertemu lagi, apa laki-laki di depannya ini gila.

"Bukankah sudah ku katakan jika aku akan menjaga Yeri darimu? Kenapa kau belum juga paham?" Sehun berkata santai sembari membenarkan topi sport warna putih miliknya.
"Aku tak akan membiarkan gadis itu tersakiti karenamu! Aku tak suka saat melihat sahabat baikku menangis karena dirimu, aku begitu membenci hal itu!" Sehun berkata lagi namun dengan nada suara yang berbeda. Terkesan tajam dan penuh penekanan dalam setiap suku kata yang teruntai.

Dengan kalimat itu Kai kini menatap Sehun nyalang, "Kau mencintainya!!"

Sehun tersenyum getir, sekali lagi ia diingatkan akan cintanya pada Yeri yang ia tahu sudah bertepuk sebelah tangan.

The Perfection of Love [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang