S e q u e l - 0 3

27 0 0
                                    


"That Season You Were In"

Park Jihoon |Kim Jiho
*A/N: Song recommended That Season You Were In - A Train to Autumn

---
putchicolate
Present

---

"Ey, princess sedang bersedih? Kenapa lagi?"

Kim Jiho mendapati sosok itu lagi dan lagi, yang terus mematri senyum termanis di dunia. Juga dengan kesipan mata nakal yang terus saja membuatnya risih bukan main. Pasalnya hatinya sering tak terkontrol, selalu saja menaunjukkan hal-hal berbeda yang sering membuatnya merasa senang dan kesal dalam waktu yang bersaan

Jiho mengulum senyum manisnya, kemudian menggeser sedikit tempatnya duduk, niat hati memberi celah agar pemuda itu bisa duduk di sampingnya dengan nyaman. Kemudian terjadi hening, sebelumnya tak ada niat dari Jiho untuk menyahuti pertanyaan barusan.

"Kau tak menjawab pertanyaanku," laki-laki itu mendengus lantas mengundang kekehan dari bibir peach itu.

"Aigoo, kau cepat sekali merajuk Byun."

"Hey, panggil aku Oppa!"

Jiho lantas tertawa keras melihat Byun Baekhyung mengerucutkan bibirnya yang kini sudah terbentuk sempurna seperti paruh bebek.

Bukan hal yang begitu membuatnya kesal pula, dia lah seorang Byun Baekhyun, pemuda tanpan dengan torehan prestari yang nyaris semburna di dunia medis. Kedatangan laki-laki itu lima tahun lalu dari hidupnya membuat Jiho lebih merasa berbeda. Keterpurukan yang sempat hampir menghancurkannya kini perlahan-lahan mulai kembali normal karena laki-laki tersebut.

Menurut Jiho, sosok dokter muda ini bergitu ceria. Kadang-kadang ia juga seirng memberikan lawan-lawanakan yang tak masuk akal padanya. Jiho suka bahkan ia sangat menyayangi laki-laki itu sam seperti menyayangi kakaknya sendiri.

Namun, narasi ini berdsarkan pola pikir seorang Kim Jiho.

Lalu bagaimana dengan Byum Baekhyun? Jawabannya adalah, dia hanya tahu jika Jiho adalah ipar dari Jongin. Dan tentang perasaannya pada gadis itu, Baekhyun memilih untuk tidak mengumbarnya.

"Tidak mau, soalnya kau jelek." Sekejap Jiho menyahut sambil menyipitkan matanya pada Baekhyun.

"Aih, Kau sudah berani padaku rupanya. Baiklah-"

"Aaaa, okay! Baekhyun Oppa! Aa, sudah berhenti!"

Jiho baegitupun juga Baehyung terjatuh ke tanah beruput di taman sore itu. Disana Jiho tak henti-hentinya melesakkan tawa bahagianya. Apalagi baekhyung yang tanpa ampun terus menggelitiki pinggang wanita itu hingga puas.

• • •

Malam itu ketika suara heels dan lantai marmer beradu membuat pandangn seluruh padang mata padanya. Mereka tersenyum nampak manis, tapi tidak bagi salah satu laki-laki yang tengah berdiri di dekat lemari pendingin sambil memincingkan mata saat menatapnya. Seorang bocah tiba-tiba berlari dan langsung memeluk gadis si pemakain gaun anggun tadi.

"Hey, cantik!" sapa Jiho lalu langsung mendapati pelukan gadis kecil itu di perutnya. Sedangkan kini si orang tuanya nampak tersenyum pula di meja makan. Sejenka Jiho menggandeng bocah berusia lima tahun itu menuju meja makan, bergabung bersama ayahnya.

The Perfection of Love [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang