Chapter 10

205 27 1
                                    

"Tak ada yang perlu dipermasalahkan, kita hidup karena belas kasih Tuhan. Hanya perlu ikuti alur kehidupan mengikuti takdir yang mampu menuntun kita dalam jalur bahagia. Kau harus percaya jika bertemunya kau denganku akan menjadi kita, yang suatu saat pasti akan dipersatukan dalam ikatan sejati."




.

.

.

*Di cafe

"Bagaimana jika pertunangannya diadakan Minggu depan?" Ujar Donghae.

Kini Donghae dan Youngjae sedang berada di sebuah cafe.

Siang ini mereka berdua sudah ada janji dengan pembisnis lainnya untuk membicarakan soal perusahaan di sebuah cafe yang dirasanya nyaman untuk sekedar rapat kecil.

Mereka sudah mengadakan rapatnya tadi, kini mereka hanya sekedar berbincang-bincang ringan tentang perusahaan.

Ditemani 2 cangkir teh yang sudah dipesannya beberapa menit yang lalu. Namun topik pembicaraan keduanya mulai berubah menuju perjodohan antara Kai dengan Jiho yang direncanakan dua keluarganya.

"Jika semuanya setuju, aku hanya mengiyakannya saja. Semua keputusan di tangan anak-anak." Jawab Youngjae ringan.

"Ya, hanya tinggal beberapa bulan lagi mereka lulus. Dan Kai akan dijadikan CEO di perusahaan kita, lalu terangkatlah bisnis kita. Usaha ini akan semakin besar karena kerjasama kita berdua."

Ya, keduanya sepakat mengadakan perjodohan ini karena ada urusan bisnis semata. Sebenarnya bukan hanya itu, Donghae ingin semakin dekat dengan keluarga Youngjae, sahabat dekatnya itu.

"Hahaha,"
Keduanya saling tertawa ringan sambil terus membicarakan hal tersebut.

.

.

.

Kini Kai dan Yeri malah semakin dekat sejak malam itu. Bisa dibilang keduanya sering bersama saat di campus.

Walaupun berbeda kelas mereka malah sering menghabiskan waktu bersama saat kelasnya usai.

Tak jarang mereka juga bertiga bersama Sehun. Terkadang Sehun sendiri juga bingung melihat kedekatan keduanya namun hanya dianggapnya sebagai hal biasa.

Membuat Yeri semakin sadar dengan perasaannya sendiri. Ia semakin merasa nyaman saat bersama dengan Kai.

Menyadari jika rasa itu juga mulai hadir di benaknya, perasaan suka yang mendalam. Perasaan cinta untuk Kai yang selama ini ia pendam sendiri secara diam-diam.

Yeri berniat mengatakannya hari ini, mengatakan hal yang juga dirasakan olehnya. Perasaan sama dengan yang dirasakan Kai malam itu. Ia menyayangi Kai.

Yeri kira saat ini adalah waktu yang tepat ia mengatakannya. Duduk berdua di tepi sungai Han, sambil memakan es krim vanilla kesukaan keduanya. Sepertinya itu sudah menjadi hal biasa yang dilakukan keduanya saat pulang campus.

Wajah Yeri menoleh, menatap Kai yang sibuk memakan es krim disampinya. Gerakan Kai lalu terhenti saat menyadari jika Yeri sedang memandanginya dengan ekspresi senyum manis andalannya.

Kai membalas tatapan mata indah Yeri dengan tatapan redup seakan bertanya 'apa?' pada Yeri.

"Kenapa aku baru menyadarinya, jika kau itu tampan." Ujar Yeri sambil terkikik.

"Ahh, kau baru tahu?" Jawab Kai sambil menjilat es krimnya.

"Aku mau jujur..." pandangan Yeri mulai meredup, mengundang tanya di benak Kai saat ini.

The Perfection of Love [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang