Chapter 6

219 27 0
                                    

Hari ini tepat 4 hari setelah kepindahan keluarga Kai dari rumah Yeri ke apartemen. Yeri malah merasa kesepian setelahnya, karena jarang ia bertemu Kai. Namun, tepat saat hari kepindahan Kai mereka sempat bertukar nomor ponsel. Jadi kesepian Yeri sedikit terobati setiap malamnya karena chat-nya bersama Kai. Bisa dibilang mereka makin dekat saja.

Pagi ini Yeri dan juga Jiho memulai aktivitas seperti biasanya. Berangkat kuliah, tapi kebetulan Jiho tak ada kelas pagi jadi ia lebih memilih berangkat agak siang saja. Dan jadilah Yeri berangkat seorang diri ke kampusnya.

Yeri terus melangkahkah kakinya menyusuri koridor kampusnya dengan matanya yang sesekali berkeliling mencari seseorang. Ia sudah melewati dua koridor tapi orang itu juga belum juga kelihatan batang hidungnya. Biasanya dia akan muncul tiba-tiba, tapi sekarang? Susah sekali di cari.

Yeri sudah lelah sekarang, ia memutuskan ke kelasnya saja tanpa mencari lagi orang itu. Ia sudah kesal sekali. Tiba-tiba ada seseorang merangkul bahunya dari belakang.

"Halloww..." sapa orang itu heboh sambil memamerkan gigi putihnya.

"Nah, sekarang saja baru datang. Aku sudah mencarimu sejak tadi." Dengus Yeri lalu menepis lengan di bahunya.

"Kau rindu padaku ya?" Orang itu mengedipkan satu matanya pada Yeri.

"Hh, Sehun!! Kapan penyakit PD-mu yang tinggi itu akan sembuh!?"

"Entahlah. Penyakit PD-ku yang berlebih ini membuatku senang." Sehun tertawa.

"Aish, bocah ini benar-benar kelewat gila." Yeri bergidik ngeri melihat tawa Sehun.

"Eh, bagaimana kemarin? Kau dapat novelnya?" Tanya Sehun dengan tawanya yang mulai reda.

"Ya."

"Hoahh, singkat sekali jawabanmu."

"Kemarin sibuk apa? Oh atau jangan-jangan kau membohongiku lagi? Kau kan seorang penipu kelas kakap."

"Hey aku benar-benar sibuk kemarin. Kau tahu, Ibu menyuruhku belanja banyak sekali, rasanya tulang-tulangku ini remuk membawa belanjaannya. Belum lagi tugas kuliah yang belum selesai."

"Uutututu, kasihan sekali. Hahaha rasakan itu."

"Kau ini tak kasihan apa padaku? Kejamnya, bukannya membantu malah menertawaiku." Yeri masih melanjutkan tawanya lalu berjalan meninggalkan Sehun di belakangnya.

Sehun pun segera berlari jauh meninggalkan Yeri yang sibuk tertawa.

"Hey Sehun, tunggu aku!" Teriak Yeri saat mengetahui Sehun meninggalkannya

"Hahaha, kejar saja kalau bisa."

"Ahh, kenapa kau cepat sekali? Tunggu!"

Yeri juga ikut berlari mengejar Sehun, jadilah kedua sahabat itu berlarian saling mengejar di sepanjang koridor kampus.

Tiba-tiba tanpa sengaja Yeri menabrak seseorang hingga ia hampir terjatuh, tapi dengan sigap ada sebuah lengang kekar yang menopang tubuhnya saat hampir menyentuh lantai. Yeri malah menutup mata.

Setelah beberapa detik Yeri mulai menyadari bahwa tubuhnya itu belum menyentuh lantai. Ia mulai membuka matanya perlahan dan melihat siapa orang yang sudah menolongnya sekarang.

The Perfection of Love [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang