Pagi ini merupakan hari kedua bagi Yeh Shuhua masuk ke Sekolah Menengah Atas. Masa orientasi siswa yang membunuh. Perempuan yang kerap disapa Shasa itu mendengus menatap perawakannya lewat cermin dashboard mobil ayahnya. Ayahnya terkekeh membuatnya mencibirkan bibir. Lagi-lagi ia mendengus. Bagaimana tidak, ia sangat benci dengan penampilannya ditambah lagi disana ia akan benar-benar sendiri. Nasib dirinya pindah ke luar kota.
Dengan kuncir dua pada rambut panjangnya, papan pengenal yang disangkutkan pada lehernya, kaus kaki berbeda warna, serta topi yang dibuat dari bola plastik yang dibelah. Sangat menjijikkan, batinnya.
"Ayo turun. Semangat!" Ucap ayahnya yang hanya diangguki oleh Shasa.
Shasa melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah yang sudah terbuka lebar. Ia menghela napas panjangnya. Ia beranjak dari tempatnya dan menggenggam erat penopang tas biru lautnya. Dengan ramah ia mengucap 'permisi' dan tersenyum pada kakak senior yang berada di dekatnya.
Shasa memang berangkat lebih pagi dari seharusnya. Bukan karena rajin, tetapi ia hanya mementingkan harga dirinya.
Dengan begini, tidak ada yang dapat melihat betapa memalukan dirinya dengan penampilan seperti itu. Yaa hanya kakak senior.
"Nasib-nasib. Tau gini mending ngga usah ikut MOS deh." Monolognya. Tungkainya terhenti di depan pintu kelas yang tertulis gugus 3. Ya, Shasa merupakan salah satu siswa yang berada di kelas ini, hanya 'menumpang'. Tatapan kosongnya seketika berubah menjadi bulat sempurna. "Anjir asap semua!"
Lima orang kakak senior menatap Shasa kaget. Mereka yang sedang menghisap gumpalan nikotin yang membuat kelasnya penuh dengan asap. Sontak Shasa berjalan mundur dan terbatuk-batuk.
"Lo ngapain kesini bocah!" Teriak seorang pria yang ber-name tag Wong Lucas.
"Aduh kak, maaf.. tapi kayaknya kelas ini dipakai buat MOS deh kak.." ucapnya melembut.
"Ah masa?" Pria bernama Lucas itu beranjak dan diikuti teman-temannya. "Cabut lah."
Tatapan Lucas yang tajam, membuat Shasa kembali melangkah mundur. Namun Lucas menahannya dan menghembuskan asap nikotin di depan wajah Shasa.
"Anggap aja itu perkenalan." ujarnya sambil menepuk pucuk kepala Shasa dan terkekeh.
"Gila, nasib lo Sha-sha.."
"Lo ngga apa?" Tanya pria yang tiba-tiba muncul disebelahnya.
"Eh, ngga apa kok."
"Ohh, lo gugus 3 juga?" Shasa mengangguk. Pria itu tersenyum lebar. Jujur Shasa menyukai senyumnya. "Gue Jaemin."
"Shuhua."
"Shu-"
"Shasa aja."
°°°
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[❌] Highschool's Story - 00L
Fiksi Penggemar[DISCONTINUED] This is the new generation of Apollo Highschool's students. ✏️00L ft. 98L & 99L ✏️K-pop Idols ft. Chinese Idols ✏️Own Ships ✏️Plot twist detected Start: Jan , 2019 End: [DISCONTINUED] ⛔⛔⛔⛔⛔⛔⛔ HARSH WORD SLOW UPDATE ...