23;- it isn't the start

564 35 6
                                    

Wang's House

Brakk

"Woi, Reon."

"Anjing! Kebiasaan lo bangir! Kalo masuk tuh ketok dulu. Kalo gue baru selesai mandi gimana?!"

"Rejeki gue, lah!"

"Sinting! Apaan?"

"Gimana ketemu lagi tuh?"

"Anjir, pake diingetin."

"Ya, gimana itu dianya kan juga udah kenal deket sama papi mami, Reon. Pasti lah kepikiran juga lo nya, kek gue ngga tau aja isi otak lo itu."

"Ah, tau dah."

"Reon, berat ya?"

"Ya lo pikir aja sendiri. Ngilang tiba-tiba, balik lagi juga tiba-tiba gimana? Berasa gempa kali ah apa-apa tiba-tiba."

"Yaa, sorry banget nih ya, Reon. Sebenernya dia tuh pergi bukan kemauan dia juga. Dia balik juga denger-denger bukan kemauan dia."

"Apa sih? Apa-apa lo belain dia terus! Gue tuh." Yireon mendengus kasar tangannya menggapai boneka My Melody miliknya dan melemparkannya ke arah kembarannya, Junhao. "Akh! Udah sana keluar lo! Ganggu aja!"

"Reon.." tangan Junhao bergetar seraya memegang boneka milik Yireon.

"Minggat lo!"

"Gege! Jiejie! Didi! Turun makan sini!"

Dengan berat hati Yireon berjalan ke arah ruang makan dengan wajah lesunya. Sedangkan Junhao mengikuti dibelakangnya. Papi Mami Wang pun menyambutnya dengan senyuman. Masing-masing dari mereka pun langsung mengambil tempat dimana mereka biasa duduk.

"Mi! Masa tadi Didi denger Jiejie sama Gege ngomongin dia-dia gitu.. jangan-jangan Jiejie ketemu sama Lin-Ge." Selidik Yihao Willian Wang, adik dari Yireon dan Junhao.

"Apa sih!" Pekik Yireon tanpa sadar.

"Aduh, ribet nih urusan." Gumam Junhao hampir tidak bersuara.

"Bener Jie?"

"Ngga tau, Mi."

"Ge?"

"Iya, tadi sih emang disebut namanya. Bener, Mi. Tapi Gege sama Jiejie juga ngga tau bener atau ngga tapi emang mirip, Mi."

"Jie.." lirih Papi Wang dengan wajahnya yang meredup. "Kamu.. ngga apa-apa?"

"Pi.. Jiejie udah besar. Jiejie berusaha kok buat baik-baik aja. Doain aja yang terbaik."

"Halah, doain aja yang terbaik. Awas aja kalo nanti Didi denger Jiejie nangis di kamar." Ujar Yihao yang langsung menjulurkan lidahnya.

Yireon yang kesal dan ingin menjahit bibir adiknya yang jika bicara benar-benar tidak disaring. Ia mengangkat garpunya agar adiknya itu terdiam namun nihil, adiknya justru tertawa bahagia.

[❌] Highschool's Story - 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang