Back to》
Untuk mengalihkan perhatian Helena dengan segera berdiri dan berlari menghampiri Tiffany yang menuju ke kamar dimana kakek berada. Helena bisa bernafas lega sekarang karena ia bisa menghindari pertanyaan yang akan menjerumuskannya.Hampir saja Batin Helena sambil menghembuskan nafasnya.
....
Pintu lift terbuka dengan langkah cepat Helena segera memasuki kamar dengan Tiffany yang berada dibelakangnya.
"Kekek,"
"Helen, kamu baik-baik saja kan?" tanya kakek dengan nada lesuhnya.
"Aku baik-baik saja kek. Aku sangat khawatir pada kakek,"
"Kamu tidak usah khawatir. Sebenarnya kita ini dimana?"
"Kita di rumah Endrew kek,"
"Endrew,.. teman laki-lakimu itu?"
"Iyah, mereka yang sudah menyelamatkan dan merawat kakek,"
Mendengar penjelasan Helena raut wajah kekek yang tadi terlihat ceria kini berubah menjadi ekspresi yang tidak tertebak.
"Kita harus pulang sekarang juga Helen,"
"Loh, memangnya kenapa kek?"
"Pokonya kita harus pulang, nenekmu pasti khawatir."
Helena kebingungan dengan sikap kakeknya yang tiba-tiba berubah. "Baiklah kek, tapi aku harus ijin dulu kepada Endrew dan keluarganya."
Helena berdiri dari posisinya dan melangkah keluar untuk menemui keluarga Endrew meminta ijin sekaligus berterimakasih kepada mereka.
"Endrew, aku harus pulang."
"Kenapa buru-buru sekali, lagipula kakekmu belum sepenuhnya sembuh."
"Kakek yang memaksa untuk pulang. Kasihan nenek pasti khawatir di rumah."
Endrew mengangguk mengerti keadaan Helena.
"Sebelumnya aku ingin bicara dulu denganmu Helen, kau mau?"
Helena mengangguk. Endrew menarik tangan Helena pelan menuntunnya menuju balkon. Helena dengan senang hati untuk mengikutinya. Jantungnya berdebar kencang setiap Endrew memegang tangannya ia merasakan betapa hangatnya genggaman Endrew. Helena mengulum senyumannya di belakang punggung Endrew sambil melihat tangannya yang lentik dan mungil dipegang oleh tangan kekar Endrew.
"Netralkan dulu warna merahmu."
Helena tersontak mendengarnya, ia benar-benar malu. Rupanya Endrew memerhatikannya sejak tadi dan melihat rona merah di pipinya. Membuatnya gugup dan menundukkan kepalanya.
"Apaan sih, aku gak ngerti."Endrew tergelak melihat tingkah Helena yang malu-malu. Tangan Endrew tiba-tiba terangkat dan menangkup kedua pipi Helena yang merona, kemudian tersenyum manis menatap Helena intens.
"Helen,""Hmm.."
"Aku.."
"Iyah.."
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny My Randolf
Fantasy[T A M A T] Seorang gadis polos yang selalu merasa kesepian dan merasa tidak ada seorangpun yang mengerti dirinya Namun kehidupannya berubah saat ia bertemu dengan seorang laki-laki yang misterius dan ternyata bukanlah manusia biasa, pertemuan itu m...