Part 23. Ketulusan

19.5K 972 31
                                    

Happy reading 📖
Jgn lupa kasih vote yaa ⭐

Kecil kemungkinan kamu ingat tentang diriku, namun aku yakin, jauh dilubuk hatimu kamu tidak akan lupa denganku yang pernah menjadi tempat mengadumu
~Keenan Abraham

Alishya benar benar tak habis pikir bagaimana bisa seorang Keenan mengatakan itu padanya, hingga siang ini ia masih saja heran. Ia menatap Keenan dengan penuh tanda tanya.
Oh tuhan Keenan kamu membuat wanita ini kepikiran!!.

"Hei kamu melamunkan apa? " ucap Sean menyadarkan Alishya dari lamunannya .

"Ah tidak"elak Alishya

"Kamu pasti memikirkan Keenan bukan, kamu tahu aku mempunyai firasat baik tentang kalian. Aku merasa kamu dan dia akan hmmpt"
Alishya membekap mulut Sean, dia sadar betul ucapan Sean mengarah ketidakmungkinan dalam kamusnya.

"Sean, lebih baik kamu kembali saja dari pada kamu disini hanya ingin mengejekku" kesalnya sambil melepas bekapannya.

" ah kamu ini galak sekali,lagi pula aku hanya bercanda...Eh Cell coba lihat Darrel dan Keenan sangat kompak" tunjuk Sean ke arah Keenan dan Darrel yang sedang mengendarai sepeda gandeng(sepeda yang memiliki kemudi dan kayuh double) di area taman.

Ok jadi, tadi Darrel ingin mengajak Alishya ke Taman, lalu Keenan dan Sean menyusul. Alishya tidak habis pikir trik apa yang digunakannya untuk mendekati Darrel. Darrel memang tipikal orang yang tidak mudah dekati apalagi oleh orang asing. Dan sekarang lihatlah! Mereka seperti kakak beradik yang temu kangen.
Tunggu bukankah seharusnya Alishya yang berada diposisi Keenan?
Shit...

"Luar biasa.. Dia berhasil menaklukan adikku" gumannya pelan

Sean yang mendengar ikut menimpalinya
" menaklukan Darrel saja bisa apalagi menaklukan hatimu Cell" godanya

"Shut up Sean " geram Alishya

Alishya lalu memilih duduk menunggu dibangku taman dengan Sean. Tidak lama Keenan dan Darrel datang bersama sepedanya tentu saja. Kemudian Darrel duduk disamping Alishya dan berkata
"Kak aku capek, gantian dong. Kak Keenan nunggu kakak tuh"

Mulut Alishya terbuka sedikit lalu ia menoleh dan menatap Keenan yang tersenyum kemenangan.
Jangan jangan ini rencana dia.. Jika iya awas saja

Alishya mengangguk lalu menghampiri Keenan. Beruntung ia menggenakan celana dan baju santai, Keenan pun juga tidak mengenakan pakaian keseharian yang sering ia pakai yaitu Jas dan kemeja melainkan kaos dan Jeans lengkap dengan jaket. Terlihat casual dan membuat Keenan lebih muda, siapapun akan mengira ia berumur 20 tahun bukan pria 26 tahun.

"Al" panggil Keenan

"Hm"

"Kamu sadar, jika kita itu menjadi sorotan orang orang "

"Iya" Alishya sadar banyak yang mengamatinya bahkan hampir semua orang , dia juga tahu bahwa sebagian dari mereka mengambil gambar dirinya dan juga Keenan.

"Al"

"Apa sih"

"Aku mau minum,yang itu ya" tunjuknya ke arah penjual es.

" kau ingin es buah? " tanya Alishya ragu

Keenan mengangguk sambil tersenyum.

"Ya sudah, ayo" Alishya mengangguk kaku
kenapa sikap Keenan terkesan manja seperti itu, Demi Dewa Zeus, dia tampan jika tersenyum .Batinnya

Ketika mereka telah sampai ke abang tukang es buah, yang disekitarannya juga terdapat beberapa orang yang menatap Keenan dan Alishya mendamba.
"Bang, es buahnya satu ya bang" ucap Alishya lembut

My Beloved Billionaire||TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang