Part 33. Startled

17.6K 770 32
                                    

Happy Reading 📖

Jangan meninggikan egomu jika kau tak ingin terjatuh. Segala pemikiran dangkalmu yang akan menamparmu dengan kebenaran yang tersembunyi.

Alishya Callista Adam

_______________________________

Keenan berlarian di lorong rumah sakit seperti orang kesetanan. Ia menggumamkan nama 'Alishya' dan 'jangan' tanpa mempedulikan berbagai tatapan yang tertuju pada dirinya. Penampilan yang semula telah rapi dengan kemeja yang baru, rambut yang tekah disisir rapi, kini kembali beratakan karena berlarian itu. Namun anehnya, itu membuat kaum hawa memekik girang atau entahlah yang pasti karena kadar ketampanan Keenan yang bertambah.

Keenan sampai didepan ruangan VVIP Alishya dan langsung masuk. Ia melihat bahwa sekeluarganya, baik keluarga Alishya maupun Keluarganya.Wait..Keluarganya ada disini sejak kapan? Selanjutnya ia tak dapat memikirkan apa apa lagi karena pandangannya langsung jatuh pada ranjang Alishya yang kosong.
Keenan berjalan pelan dengan tatapan tertuju ke ranjang itu. Pikiran buruk berkecamuk dikepalanya tadi semakin membuat Keenan takut bahwa gadisnya telah pergi meninggalkannya terbukti ranjangnya kosong. Tanpa disadari, setitik bulir air mata jatuh mengenai pipinya. Liana yang kebetulan berada didekat Keenan itu, menghampiri lalu menghapus air mata Keenan.

"Sayang, kenapa menangis? "

"Alishya. Dimana Alishya" ucap Keenan berat

Ingin rasanya Liana tertawa melihat ekspresi Keenan namun ia hanya dapat mengulum senyum melihat mata anaknya yang berkaca kaca. Liana lantas memeluk Keenan, hal itu membuat semua orang yang berada disitu menahan tawa.

"Ma.. Aku takut kehilangan orang yang-"

"Keenan" suara lembut menginterupsi Keenan membuatnya melepas pelukan dari sang mama.

Keenan menatap tidak percaya, Celly-nya ada disini, dengan infus digenggamannya. Keenan pikir Celly-nya telah pergi meninggalkannya untuk selama lamanya tapi ternyata, gadisnya berdiri tak jauh dengannya meski pucat namun tetap cantik.

Keenan mendekat lalu mendekap tubuh yang lebih kecil darinya itu sambil menciumi puncak kepala gadis itu, tanpa risi, seakan lupa bahwa di ruangan itu tidak hanya mereka berdua.

"Celly... Aku-aku takut kamu meninggalkanku" bisik Keenan

Alishya tersenyum dan membenamkan wajahmya didada bidang pria itu, seolah sedang mencari tempat ternyamannya.
"Aku disini Keenan. Aku tidak akan pergi meninggalkanmu"

"Celly.. Aku men-"

Lagi lagi ucapan Keenan terpotong jika tadi oleh Alishya sekarang oleh Adiknya.
"Om.. Jangan peluk peluk kak Alishya dulu, nanti susah buat napas" ucap Darrel sedikit kesal.

Mereka, dua insan itu tersentak dan melepas pelukan mereka sedangkan mereka yang menjadi penonton setia kemesraan dua orang ini mendesah kecewa karena gagal melihat dan mendengar ucapan cinta dari seorang Billionaire muda..

"Ck.. Darrel kamu tau. Ucapanmu barusan menggagalkan pria itu mengucapkan cinta ke kakakmu" celetuk Sean.

"Padahal hampir saja, tante mendengar anak tante itu berkata kata manis" sahut Liana.

Keenan hanya melirik ibunya acuh tak acuh. Lelaki itu tiba tiba saja mengarahkan pandangannya ke dua lelaki lainnya.

"Kamu" Keenan menunjuk ke arah Sean dan Alvaro yang entah sejak kapan berdiri tak jauh dari pintu.

My Beloved Billionaire||TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang