Part 44. Meet Ex'

12K 439 17
                                    

|Sebagian Part dihapus untuk kepentingan  Penerbitan|
_____________________________________

______________________________________

"Don, tequila please". Pinta seorang wanita kepada bartender Yang sedang menuang nuangkan minuman berakhohol.

"Sure".

Wanita itu pun duduk di kursi dan berputar melihat sekeliling. Melihat keadaan club yang ia kelola. Dan itu membuatnya melamun.

Semakin kesini wanita itu lelah dengan hidup yang dijalaninya. Lelah dengan semua kekangan yang diterimanya. Ia tekanan batin. Ia sadar, bahwa semua ini salah. Ia sadar bahwa selama ini ia tak lebih dari seorang boneka ayah tirinya. Betapa bodoh dirinya.

"Shit! " Wanita itu menoleh kekanan dan mendapati seorang pria yang tadi mengumpat.

" aku tak bisa menandinginya, aku tak bisa mengalahkannya lewat kekayaan. " racau pria yang barusan duduk disebelah wanita itu.

"Wine please ". Ucapnya pada bartender.
Dan saat bartender mengulurkan tangannya untuk memberikan gelas kepada Wanita tadi, pria tadi langsung merampasnya.

"Hei.. ".protes si bartender

"Tidak papa don, tuangkan saja lagi untukku"ucap wanita tadi.

"Tampaknya anda ada masalah, anda... Terlihat kacau". Ucap wanita itu.

Pria itu menoleh dan memandang wanita disampingnya dengan alis terangkat satu.

"Anda--. Thanks don" ucap Wanita itu sambil menerima minumannya.

"Anda bisa bercerita kepadaku, mungkin aku bisa memberi saran".

"Perusahaanku sedang krisis, aku bingung harus apa. Padahal aku membangun perusahaan dan membuat namanya jadi besar untuk orang yang kucintai. Aku ingin dengan kekayaanku bisa menariknya kembali dari pria itu. ".

Wanita itu lantas menggeleng. "No.. Salah, jangan karena kekayaan, tetapi dirimu. Kekayaan tidak menjamin kebahagiaan. Karena terkadang, kekayaan membuat manusia lupa, bahwa kekayaan tidak bisa membeli kebahagian dan juga menghapus air mata. ". Ucap wanita itu.  Ia bisa berkata seperti itu karena ia telah merasakanya.

Pria itu terdiam lalu menatap lekat wanita itu, kemudian tersenyum. "Terimakasih....".

"Celine" ucap celine

Malam semakin larut tak membuat Pria tadi berhenti minum, malah semakin menjadi sejak ditinggal oleh Celine untuk suatu keperluan, hingga kini Celine kembali.

"Don. Dia masih belum pulang juga, berapa banyak dia minum? " tanya Celine yang melihat pria tadi menidurkan kepalanya .

"10 maybe". Hah!.

"Hei tuan, sadarlah ". Ucap Celine sambil mengguncang bahu pria itu. Dan pria ith hanya bergumam sebagai jawaban.

Akhirnya Celine membawanya kekamar yang memang tersedia sebagai salah satu vasilitas di clubnya. Tentunya ruangan VIP.

Celine berdiri dan hendak meninggalkan kamar, namun tangannya ditarik dengan tiba tiba oleh si pria itu.

"Temani aku celine.. " racaunya.

My Beloved Billionaire||TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang