My Beloved Billionaire||TELAH TERBIT

Part 45. The Wedding Day

|Sebagian Part dihapus untuk kepentingan Penerbitan |
________________________________________

🎧Recomended song: Cinta Yang Tak Biasa-Natta Reza. 🎶

Aku menatap pantulan dirinya di cermin . Aku dengan gaun pengatin Turki abu yang sangat indah
Hari ini hari dimana statusku berubah menjadi seorang istri. Dimana diluar sana, calon suamiku, ah tepatnya suamiku telah melaksanakan ijab qabul.

"Sayang" panggil Ashanti, Bundaku.

"Yes"

Bunda memelukku dengan erat.
"Bunda memang tidak melihat pertumbuhanmu dari kecil. Tapi bunda bisa membayangkan bagaimana Alishya kecil yang masih suka merengek, menangis, bahkan mengompol tapi sekarang sudah menjadi menjadi seorang istri. ".

"Kamu sudah dewasa sekarang, rasanya baru seperti kemarin Bunda bertemu kamu. Sekarang surgamu ada pada suamimu. Jadilah istri yang baik, pahami suamimu, dan hadapi semua dengan dewasa. Astaga.... " Aku bahkan tidak tahu sejak kapan air mata ini keluar sama seperti bunda.

"Bunda, masih gak nyangka, harus melepas mu secepat ini. Pasti Helena diatas sana bahagia melihatmu ".

"Bunda.. " lirihku. Aku membiarkan Bunda menyeka air mataku dengan pelan karena takut riasan ku hancur.

"Sudah sudah pengantin tidak boleh sedih. Sekarang saatnya kamu menemui nya". Ucap Bunda.

Aku mengangguk dan membiarkan bunda menggiringku keluar dan turun dari kamar rias yang terletak dilantai dua mansion Adam. Begitu turun, aku melihat semua menatapku dengan suka cita. Ah Aku tiba tiba merasa gugup.

Tarik nafas,... Buang..

Tenangkan dirimu..

Aku bahkan tak berani menatap Keenan disampingku, aku hanya menatap wajah ayahku yang terlihat bahagia.

Saatnya memasangkan cincin.
Aku menatapnya, ia juga menatapku seraya mengambil tanganku dan menyematkan cincin cantik berwarna emas. Begitupun aku yang juga melakukan hal serupa. Dan itu tak lepas dari pandangan Keenan.

Begitu kami selesai menyematkan satu sama lain, aku mencium tangan suamiku begitupun suamiku yang mencium keningku cukup lama.
Terakhir ia juga mencium pipiku sambil berbisik.
" bidadariku tidak boleh menangis".

Aku tahu, mataku tlah memerah, bahkan air mataku telah menetes.

🌺🌺🌺

A

lishya melihat kearah Keenan yang sudah menanti uluran tangannya sambil tersenyum.
Dan itu membuat pipi Alishya memerah sayangnya karena make up rona asli wajahnya tertutupi oleh rona dari blush on.

Saat ditengah tengah lantai dansa. Alishya tiba tiba merasa gugup. "Keen aku tidak bisa berdansa layaknya putri putri" bisik Alishya.

"You can do it.. Jangan berbohong. Kamu bahkan sangat indah saat menari, ikuti saja alunan musiknya. ".

Musikpun mengalun. Musik rewrite the stars menjadi backsound dansa mereka. Mereka berdansa dengan luar biasa hingga menimbulkan tepuk tangan yang meriah. Dan entah siapa yang memulai semua ikut berdansa dengan lagu yang lebih halus mengalun .

Alvaro hanya duduk di bawah pohon yang untuk bersantai, ia tidak terganggu dengan suara suara tawa canda anak anak kecil. Ia malah merasa senang. Ia pun melihat ke jam tangannya. Pukul 9. Sampai saat ini tidak ada yang sadar jika Celine tidak ada ditengah tengah mereka.

Alvaro pun beranjak dan masuk ke dalam mansion. Tanpa mengetuk ia masuk ke dalam sebuah kamar tamu dimana Celine berbaring dengan Julian yang ada disisinya duduk sambil terus memandang Celine.

Alvaro tersenyum miring .

"Well, aku masih tak percaya kamu ayah dari janin itu. Tapi melihat kamu seorang brengsek, mungkin aku bisa percaya" . Julian menoleh dan menatapnya tajam.

"Tutup mulutmu Alvaro Adam".

Alvaro berdecak. " Celine adalah wanita baik, lepas dari masalalu nya yang buruk. Aku jadi kasian jika ia bersama mu lebih baik ia bersama ku yang lebih baik untuk dirinya serta bayinya. Aku bahkan bisa menerima bayi itu. " ucap Alvaro sengaja membuat Julian semakin berang hingga ia hampir saja memukul Alvaro jika bukan karena sadarnya wanita yang ia tunggu tunggu.

"Celine" ujar Julian sambil membantu Celine duduk tapi Celine menolak.

"Bahkan dia menolak". Ejek Alvaro.

"Diam kamu! " bentak Julian.

"Jangan berteriak, kamu kasar"ucap Celine pelan.

"Maafkan aku Celine. Aku juga minta maaf untuk ..untuk semua yang telah terjadi. Aku mau mulai dari awal dengan mu. Kamu tau aku hampir gila saat menemukan diriku seorang diri dengan keadaan kacau dan saat itu aku tidak tau siapa yang aku tiduri. Tapi akhirnya aku tau bahwa itu kamu. Aku sering bolak balik masuk club itu untuk mencarimu serta ke alamat apartemen mu tapi kau selalu tidak ada. "

Celine diam terperangah melihat kejujuran serta ketulusan dimana lelaki ini. Apa dengan menerima lelaki ini, semuanya akan menjadi lebih baik?.

"Sebaiknya kamu pulang, dan kembali lagi besok. Biarkan dia berpikir dulu" ucap Alvaro.

"Tapi... " Julian melihat Celine yang masih diam seperti tengah melamun atau apalah. Mungkin benar dia harus membiarkan wanitanya berpikir.

"Baiklah, aku pulang dulu, tapi aku akan kembali lagi besok. Kuharap kau memikirkan ucapanku karena aku bersungguh sungguh" ucap Julian serius.

"Selamat malam Celine".

Celine menatap punggung Julian yang mulai menjauh, lalu menatap Alvaro.

" Apakah menerima keputusan yang benar." ucapnya lirih.

ToBeContinue

Maaf updatenya lama ya...
Comment yaa:)

◁●Riesma Kurnia●▷
24 Jun 2019