|Sebagian Part Dihapus untuk Kepentingan Penerbitan|
_________________________________________Jika kebenaran dan kebohongan sedang bermain kejar kejaran. Siapa yang akan menang? .
________________________________________Satu bulan sudah mata beriris abu abu itu tertutup. Bibir yang menjadi candu pun hanya diam tak bergerak mengucapkan sepatah katapun. Tangan halus yang biasa memeluknya kini masih terkulai bersama dengan tubuh sang pujaan di brankar. Dan selama satu bulan, Keenan tak pernah absen untuk tidak mengunjungi gadisnya yang masih tertidur, dengan raut kesedihan yang tergambar jelas di wajah Keenan.
Keenan dengan kesedihannya karena Alishya,berbeda dengan Alexander yang bersedih karena ayahnya.
Pria itu selalu mengunjungi ayahnya yang mendekam dibalik jeruji besi setiap seminggu dua kali meski ayahnya seperti tidak mau ditemui nya.
Rasanya Alex ingin tidak peduli, tetapi ia tidak bisa. Rasa sayangnya terlalu besar meski selama ini ayahnya menganggapnya tak lebih dari sekedar boneka. Ingin rasanya Alex melihat ayahnya senang karena akan menjadi seorang kakek, namun yang didapati hanya hinaan yang membuat hati Alex maupun Livina bedarah. Sangat sakit.
"Alex..ayahmu " bisik Livina. Alex mendongak menatap lurus kedepan.
Saat ini mereka sedang mengunjungi ayahnya yang sudah satu bulan berada di sel penjara.
"Ayah.. " ucap Alex mencoba tersenyum
"Mau apa lagi kamu kesini dengan perempuan jalang ini". Sungguh sakit rasanya. Perempuan yang dicintainya dikatakan jalang oleh ayahnya sendiri.
Karena Alex diam,Livina mencoba membuka suara
"Ayah sehat? Ayah sudah makan? ""Livina tadi masak, makan ini khas makanan Indonesia, ayah harus coba" Livina membuka kotak makan dan menyodorkan kotak makanan pada Freddy, tetapi pria tua itu hanya memandang nya datar seolah tak berminat sama sekali untuk mencicipinya bahkan mengambilnya.
"Saya tidak butuh makanan dari seorang jalang. Jalang tak tahu diri, kamu hanya hama untuk rencana ku". Livina yang mendengar itu hanya bisa menunduk dengan tetesan bening yang mulai mengalir, bagai ribuan jarum menusuk hingga ke relung hatinya yang rapuh .sakit. Terlebih Livina sedang hamil, perasaan nya begitu sensitif.
"Ayah! Selama ini Aku sudah sabar menghadapi sikap ayah yang begitu menyakiti Livina. Livina adalah calon istriku, wanita yang sedang mengandung darah dagingku, keturunan ayah " sentak Alex emosi.
"Ayah tidak akan mengakui anak itu kelak, dia dan anak itu tidak pantas, mereka hanya parasit " ucap Freddy
"Yang ayah bilang parasit itu adalah calon istri dan anakku. Dan aku tidak akan membiarkan siapapun menghina mereka termasuk ayah. " ucap Alex penuh penekanan.
"Terserah, ayah tidak peduli. Ayah tidak akan menganggap mereka karena mereka sumber masalah ayah, jika saja tidak ada jalang itu, rencana ayah akan berhasil dan ayah juga tidak akan menuruti rencana orang itu yang membuat ayah berakhir disini" ucap Freddy setengah membentak.
Gotcha!
Livina dan Alex saling bertukar pandang.
"Siapa orang itu? " tanya Alex membuat Freddy terdiam .
"Siapa! "
"Jangan ikut campur urusan ayah, sekarang pergi! Pergi!" ucap Freddy dingin.
"Baik kalau itu mau anda.. Ah ya satu lagi, karena anda tidak mau menganggap Calon istri saya, saya pun juga tidak akan menganggap anda adalah ayah saya . Permisi" . Alex melenggang pergi sambil merangkul Livina yang masih mengeluarkan air mata.
"Maafkan dia sayang" ucap Alex pelan sambil mengecup puncak kepala wanita yang dicintainya.
🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Billionaire||TELAH TERBIT
RomanceWARNING!! Cerita telah di bukukan ,otomatis beberapa part telah dihapus!! Takdir yang mempertemukan 2 anak manusia yang memiliki sifat bertolak belakang. Tetapi itulah yang membuat mereka melengkapi satu sama lain Keenan Abraham, seorang billionair...