⛱⛱⛱⛱
06.23
Sekolah"Heyy! Berhenti membuatku khawatir? Kamu tau seberapa kagetnya aku saat ibu kamu telfon aku malam malam?" Jiah sudah berkicau saat aku memasuki kelas dan berjalan kebangkuku
"Ji, apa kamu bilang ke jungwoo kalau aku tidak pulang kerumah kemarin?" Tanyaku sambil mengalihkan pembicaraan jiah
"Tau juga enggak nomornya, kenapa tiba tiba menanyakan jungwoo?" Jiah
Kalo bukan jiah lalu siapa yang memberitahu jungwoo bahwa aku tak pulang kemarin?? aneh, aku tidak bisa bertanya kepada jungwoo karena terlalu gengsi
"Hari ini kamu berangkat bareng kan? Bareng jungwoo?" Tanya jiah yang terlihat curiga
"Aku bertemu dengannya di gerbang" bohong
"Terus kemana kemarin? Dan kenap-" ucap jiah yang belum selesai dia ucapkan
"Sudahlah aku tak mau mendengar omelanmu, Oh ji kenapa kamu tidak mengatakan kepadaku kalau hyunjin itu sebenarnya pria" ucapku sambil memotong ucapan jiah sambil duduk dibangkuku
"kamu hanya bertanya tau hyunjin tidak kan? Aku pikir kamu bertanya , lagi pula tidakada wanita yang namanya hyunjin di sekolah kita" jiah
"Namanya seperti wanita jadi aku pikir itu orang wanita"
"Kenapa? sudah ketemu hyunjin?" Aku mengangguk sebagai jawaban "gimana tampan??" Tanya jiah lagi
"Tentu saja semua pria tampan" ucapku
"Yah emang semua pria tampan. tapi tampan kan punya standar, ada yang rendah sedang dan tinggi, nah hyunjin tipe yang mana??" jiah
"Tinggi mungkin" ucapku
"Bisa tidak kalau berbicara ujungnya jangan pakai mungkin, saat kamu berbicara mungkin aku mikirnya kamu meragukan ketampanan hyunjin!" jiah
"Ya ya hyunjin memang TAMPAN dan sangat TAMPAN" aku mengatakan ini lumayan keras, Tapi saat jiah mendengar jawabanku dia berdiam diri untuk sesaat dan tertawa setelahnya
"Hong sepertinya kamu harus melihat ke luar kelas" jiah sambil menunjuk keluar kelas lebih tepatnya dikoridor dekat pintu kelas
Aku melihat apa yang dimaksud oleh jiah
anjirrr HYUNJIN-. tapi hyunjin nya hanya ketawa renyah sambil melanjutkan jalannya yang terhenti oleh ucapanku yang terdengar sampai lorong kelas, dasar jiah goblog aku jadi kena getahnya, Seharusnya aku tak terpancing omongan si jiah uhhhhhhhhhh malu banget aku.
Aku berjalan keluar kelas sambil membawa buku sains dengan muka gak punya dosa, kenapa juga hyunjin disitu coba? Kelasnya kan di bawah? Itu anak mainnya ngacak, kan aku terciduk membicarakannya. Karena tambah malu aku mepercepat jalanku menuju perpustakaan dengan kecepatan kilat, berharap hari ini tak bertemu dengan hyunjin dulu. Setelah aku rasa sudah dekat dengan perpus aku masuk ke perpus, langsung saja aku ketempat petugas perpus untuk pendataan pengembalikan buku
Saat sudah didata aku berjalan ketempat rak buku buku sains dan mengembalikan buku sains yang aku pinjam tadi ketempat asalnya dan aku mulai mencari buku sains yang keduanya, Tapi aku tidak menemukannya dimana pun! Lalu seketika aku teringat perkataan hyunjin kepadaku waktu itu.
"Aku tebak nanti kamu bakal nyariin aku, Aku duluan" – hyunjin *episode 6. perpustakaan
Perkataannya ternyata benar, sekarang aku ingin mencarinya. Tapikan aku sudah terlanjur malu gara gara tadi si jiah auhhhhhhh. Tapi aku sangat suka bukunya, apa harus aku menyingkirkan gensiku dulu agar mendapatkan buku sains kedua??
Jika aku tak meminjamnya sekarang aku takbisa membancanya nanti, besok tanggal merah dan lusanya lagi minggu. Apakah aku bisa sabar sampai hari senin? Setelah beberapa menit aku berfikir akhirnya aku mengambil keputusan, keputusan untuk menelfon hyunjin lewat line nya karena aku tak punya nomornya.
Tapi saat aku telfon, dia malah tak menjawab panggilanku. Kenapa?? Mungkin aku harus mencoba satu kali lagi
Drttt drtttt drttt~ *suara handphone bergetar
Tiba tiba aku mendengar ada suara handphone bergetar walaupun suaranya kecil, suaranya berasal dari lemari buku didekat jendela
Karena penasaran aku mendekati arah suara itu dan benar semakin aku mendekat, semakin terdengar suara handphone bergetar. Aku kaget saat melihat hyunjin yang lagi bersender di belakang rak lemari buku tersebut
"Mencariku??" Sambil menunjukan layar handphonenya dengan panggilan dariku "Tapi aku tak membawa bukunya, gimana?" ucap lanjutnya
"Beso- besok aja bawa" jawabku dengan nada gugup
"Makasih, makasih sudah bilang aku ganteng" dia mengatakan ini dengan senyumannya yang susah dijelaskan gimana indahnya surga dunia
Jangan diingatkan pliss malu-_-
Tanpa menjawabnya aku pergi menjauh dari keberadaan hyunjin sekarangDrttt drrrt drrttt~ *handphone bergetar
Ternyata ada panggilan masuk ke handphoenku dan itu dari hyunjin, Tapi gak lewat line melainkan lewat nomornya. Dia kenapa sihh?? Karena penasaran aku mengangkat panggilannya itu
[apa?] hongjoo
[besok libur, aku tak yakin bisa membawa bukunya] hyunjin
[ahh iya] Hongjoo
[kalau ada yang bilang suka kamu, gimana?] Hyunjin
[aku tidak suka pria populer] Hongjoo
[Untunglah aku tidak populer] hyunjin
Tuttutu~ dia matiin panggilanJujur saja aku terkejut saat dia mengatakan "untunglah aku tidak populer" merasa tidak nyangka pria setampannya tidak populer
Sebelum aku benar benar keluar dari perpus aku terlebih dahulu melihat ke tempat yang baru saja aku tinggalkan tadi yaitu tempat dimana aku meninggalkan hyunjin, mungkin saja hyunjin masih disitu dan BINGO dia masih disitu dengan senyuman khasnya. Kenapa dia harus senyum lagi sih, ini membuatku malu
Dukkkkk *suara pintu karena aku membanting pintu perpus dengan keras
"Astaga apa yang aku lakukan??" Aku langsung berlari pergi menjauh dari perpus takutnya aku dimarahin petugas perpustakaan karena telah membanting pintu perpus
Dasar hyunjin, hwang hyunjin!
By HONG
Scrool down
For next!
⛱⛱⛱⛱
KAMU SEDANG MEMBACA
Diverse | Jungwoo [END]
RomanceCinta itu seperti warna emas. Warnanya berkilauan dan indah, tapi saat di tinggalkan akan berkarat kan? Mau coba rasanya jatuh cinta? Kim jungwoo, seorang pria tampan yang sangat misterius ini terus menerus memberikan teka teki yang aneh tentang dir...