16. Pembicaraan

1.2K 210 7
                                    

⛱⛱⛱⛱

16.49
depan rumah

akhirnya sampai dirumah setelah beberapa saat yang lalu hyunjin mengantarku pulang dengan motornya meskipun tidak ada pembicaraan apapun dengannya saat diperjalanan, hyunjin berbeda untuk saat ini. Aku lebih suka hyunjin yang sebelumnya selalu tersenyum kepadaku

"Hyunjin?" ucapku sambil memberikan helmnya

"Emm?" Hyunjin

"Boleh aku bertanya?"

"Tentu, apapun" hyunjin

"Kenapa kamu terlihat konyol?"

"Apa kamu sedang meledekku sekarang?" hyunjin bertanya ini sambil tersenyum dengan senyuman yang khasnya, akhirnya dia kembali seperti semula

"Aku hanya berfikir kalau aku bersamamu maka kekhawatiranku, semuanya menjadi konyol"

"Jadi? Kamu senang bersamaku?" Hyunjin

"Bisa dibilang gitu"

Dia senyum , aku senyum
Dia senyum , aku senyum
Dia senyum , aku bahagia

"Kenapa kamu selalu tersenyum setiap kali aku melihatmu, sepertinya kamu selalu berbahagia" ucapku

"Senyum yah? Aku taktau kenapa kamu melihatku seperti bahagia? Tapi saat kamu melihatku seperti itu sebenarnya aku sedang putus asa" hyunjin, Putus asa? Kenapa? Disituasi seperti ini aku harus menjawab apa?

"tidak pulang? Sebentar lagi hujan" ucapku mengalihkan pembicaraan

"Mau, masuk gih!" Hyunjin

Setelah aku mengangguk sebagai jawaban iya dia menyibakan rambutnya kebelakang lalu memakai helmnya, sebelum dia pergi dengan motornya dia tersenyum terlebih dahulu

Keesokan harinya~
07.45

berjalan selangkah demi selangkah kulalui dari pertama masuk gerbang sekolah bahkan sampai koridor kelasku untuk menuju kekelasku, didalam perjalananku banyak yang kupikirkan dari tugas sekolah sampai pria. Apalagi hari ini jiah tidak masuk sekolah, katanya dia kena flu

"Sepertinya hari ini aku bakal kesepian" ucapku berbicara sendiri

"Kita harus bicara!" Seseorang meraih tanganku dan mengatakan ini

"Jungwoo?" aku memanggil jungwoo karena ternyata jungwoo lah orang yang menarik lenganku sekarang ini dan juga terkejut melihatnya tanpa seragameseorang itu jungwoo tapi dia tidak memakai seragam sekolahnya

jungwoo terus menarik lenganku sampai keluar gedung sekolah dan berhenti di halaman sekolah yang sepi karena bel masuk sudah berbunyi

"Kamu ingin bicara apa?" Tanyaku to the point

"Emm. . Itu" jungwoo

"Itu apa?" tanyaku lagi, tapi dia

" . . . . . . " Dia hampir mau mengatakan sesuatu tapi dia menutup kembali mulutnya *hadeuhhh greget

"Jiah bilang kalau kamu tidak pernah dekat dengan wanita sebelumnya dan Jiah juga bilang kalau aku beruntung karena bisa dekat denganmu, tapi dibalik itu semua kenapa harus aku?" tanyaku

"Karena kita sama" jungwoo

"Sama apa?"

"Besar tanpa kasih sayang ibu, yahh walaupun kamu punya ibu tiri" jungwoo

"bagaimana kamu tau ibu tiriku? Sejauh mana kamu tau tentangku?"

"Semuanya" jungwoo

"Apa aku terlihat menyedihkan? Bahkan kamu masih mendekatiku sampai sekarang?"

"Iya, kamu terlihat menyedihkan" jungwoo

Aku sedang marah sekarang karena ucapannya, tanpa pamit aku pergi meninggalkan jungwoo tapi setelah aku berjalan 5 langkah dari tempat tadi aku berdiri. Aku berhenti

"Kenapa kamu tidak menahanku untuk pergi?" ucapku sambil membalik badanku menghadapnya, Jujur aja aku marah tapi dia tidak minta maaf atau menahanku untuk pergi

"Jika aku menahanmu, semakin besar aku memikirkanmu" jungwoo

"Sampai kapan kamu mau berbicara padaku dengan kata kata yang tidak aku mengerti?"

"Sampai kamu mengerti, apa kamu marah?" jungwoo

"Apa gunanya marah, akulah yang bodoh"

"Yahh benar kamu bodoh! Sangat bodoh! Bahkan kamu tidak tau perasaanku kepadamu kan?" jungwoo

" . . . . . " Jadi ini yang namanya heart attack? "Kenapa?" Tanyaku

"Kenapa? Apa perlu alasan untuk menyukai seseorang?" Jungwoo

Aku bertanya tapi dia balik nanya lagi? Aku tambah tidak mengerti dia

"Kenapa gak pake seragam?" tanyaku mengalihkan pembicaraan

"Jangan mengalihkan pembicaraan" jungwoo

"Aku taktau harus menjawab apa?" ucapku tapi Jungwoo malah tersenyum, sebenarnya aku sedikit terkejut melihatnnya tersenyum. Jarang jarang seorang kim jungwoo tersenyum seperti itu, biasanya dia hanya tersenyum tipis

"Jungwoo, Boleh aku bertanya?"

"Boleh, asal jangan susah" jungwoo, entah kenapa aku suka jawabannya karena jawabannya sangat berbeda dengan jawaban hyunjin saat aku bertanya

"Apa senyumanmu itu tulus?"

"Kapan senyum?" Muka datar

"Heol-"

Sebenernya ini yang bodoh itu aku apa dia??
Bahkan dia gak sadar kalo dia tadi tersenyum??
Dia benar benar berbeda, Dan yang paling penting adalah aku baru mengetahui kalau dia besar tanpa kasih sayang ibu sama sepertiku. Kurasa sedikit demi sedikit aku mulai mengertinya dan mulai mengetahui tentangnya













By HONG

Scrool down
For next!
⛱⛱⛱⛱

Diverse | Jungwoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang