13. Khawatir

1.3K 206 3
                                    

⛱⛱⛱⛱

disaat aku membuka mataku kulihat tirai orange yang membentang dipejuru kasur yang kutempati, Apa aku ketiduran? Jam berapa sekarang?. Aku melihat dilayar handphoneku "16.12" sekarang pasti sudah masuk pelajaran terakhir, sepertinya aku ketiduran di ruang uks

"kamu sudah bangun?" ucap jungwoo yang barus saja datang ke uks dan menghampiri kasur yang kutempati

"Sjusgalaoojllauh" penyebutan sakral saat terkejut "jungwoo? Kenapa kamu disini?" ucapku saat melihat jungwoo sedang duduk dikursi pinggir kasur uks sebelahku

"Khawatir" saat dia mengatakan ini, aku melihat jungwoo tidak terluka sedikit pun. Mungkin karena jungwoo tidak ikutan bertengkar seperti hyunjin dan pria itu atau temannya hyunjin

"Hyunjin?" Tanyaku yang lebih khawatir keadaan hyunjin dari pada diriku sendiri

"Dia dan byeonggon dirumah sakit, lukanya sedikit parah" jungwoo

"byeonggon teman hyunjin? Dan apa rumah sakit??" tanyaku sambil mulai beranjak dari kasur yang kutempati, Tapi jungwoo menahan tanganku bahkan sebelum aku benar benar pergi

"Aku mau ketoilet" ucapku

"Jangan pergi!" jungwoo

apa dia membaca pikiranku saat ini? Melihat wajahnya yang seperti itu, sepertinya dia menebak pikiranku saat ini

"Jangan pergi kemana?" Tanyaku untuk memastikan

"Jangan pergi kemana pun!" jungwoo

"Kamu tidakpapa kan??" Tanyaku

"Khawatirkan saja dirimu sendiri!" ucapnya dengan nada yang tinggi, Nge gas banget perasaan, apa dia sedang dalam suasana hati yang jelek??

setelah itu aku pulang kerumah yang tadi diantar oleh jungwoo sampai depan rumahku, Saat melihat kepergian jungwoo aku melihat ada mobil terparkir di halaman dekat rumah. Sepertinya itu mobil ayahku, dia ada dirumah

"Yah aku pengecut, bahkan aku lari dari masalahku sendiri" ucapku sambil berjalan pergi lagi dari rumah

setiap papa pulang kerumah pasti ada saja bahan perbicaraan yang tidak enak didengar, itulah kenapa aku memilih pergi lagi, aku menaiki taxi untuk pergi menuju rumah jiah tapi disaat aku mencoba menelponnya. Tiba tiba aku berubah pikiran

"Pa, putar balik saja ke arah rumah sakit" ucapku kepada supir taxi

Setelah sampai dirumah sakit dan mulai memasukinya aku menghampiri bagian repcesionist terlebih dahulu untuk menanyakan ruang berapa hyunjin dirawat, C231 ini nomor ruangannya lalu aku naik lift sambil terburu buru dan langsung mencari keberadaan hyunjin saat lift terbuka. C231 ini ruangannya

Drtttt drtrrt drttt~
Ini panggilan dari hyunjin, Aku langsung angkat panggilannya

[Hongjoo??] Hyunjin
[Sepertinya aku merindukanmu] hongjoo

saat aku mengatakan ini, bisa terlihat jelas bahwa hyunjin terkejut mendengar ucapannku ditelpon karena aku melihatnya dikaca pintu ruangannya. Tanpa membuang waktu lagi aku memasuki ruangan hyunjin dirawat

"Hongjoo?" ucap hyunjin yang terlihat masih terkejut dan dia tersenyum "Boleh aku minta sesuatu yang egois?" ucap hyunjin lanjutnya

"Sesuatu yang egois? Apa itu?" tanyaku

"Maukah kamu melukku?" Hyunjin

" . . . . . " aku hanya terdiam karena terkejut dengan permintaanya, tanpa menunggu jawabanku dia terlebih dahulu menarikku dan memelukku

"Jangan terluka" hyunjin

"Aku lebih tidak suka kamu terluka karena aku!" Dia melepaskan pelukannya

"Luka ini gak segitu sakitnya seperti disini" hyunjin mengatakan ini sambil menggerakan tangannya di dadanya sendiri

"lebay" ucapku dengan bercanda

"jungwoo gimana?" Hyunjin

"Dia baik baik saja"

"Bukan itu maksudku, apa dia tau kamu kesini?" hyunjin

Jangan pergi! Jangan pergi kemana pun! - jungwoo

"Entahlah, hyunjin? Bolehkah aku bertanya?" ucapku sambil mengingat ucapan jungwoo kepadaku

"1000 pertanyaan pun akan aku jawab, asalkan jangan yang susah seperti ujian matematika" hyunjin

"Byeonggon gimana? Apa lukanya parah?" tanyaku

"Emm lebih parah dari yang aku punya" hyunjin

"Bukannya kalian berteman? Kenapa kalian bertengkar?"

"Byeonggon suka bertengkar, itu seperti makanan sehari harinya. Dia juga bisa bertengkar dengan temannya sendiri iyakan?" Hyunjin

"Apa kamu juga suka bertengkar?"

"Sekarang aku lebih suka kamu dan buku daripada bertengkar" ucapnya sambil tersenyum dan memperlihatkan buku yang sedang dia baca

"Syukurlah"

"Sekarang giliranku yang bertanya, aku ingin mendengar lebih banyak tentangmu?" hyunjin

" . . . . . " terdiam

"Aku belum bilang yah, aku saudaranya kwon jiah kita hanya berbeda marga" hyunjin

"Saudara jiah??"

"Sebenarnya aku selalu penasaran karena jiah mengatakan kalau kamu spesial, itulah alasannya aku ingin mendengar tentangmu"

hidupku lebih rumit dari yang kamu bayangkan, bisakah aku menceritakan semua tentangku kepada hyunjin?













By HONG

Scrool down
For next!
⛱⛱⛱⛱

Diverse | Jungwoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang