28. Murid tranfer

970 172 6
                                    

⛱⛱⛱⛱

aku memasuki kelasku lalu membuka buku pembelajaran kemarin untuk memperlajarinya lebih dalam lagi, tapi aku tidak bisa fokus. Aku terus menerus memikirkan jungwoo, kenapa? Sepertinya aku masih menyukainya. Apalagi dengan sikapnya sekarang yang lebih sering membuat jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya, apa aku masih belum terbiasa dengan sikapnya yang sekarang? Entahlah

"Tumbenan kesekolah lebih awal" ucap jiah saat dia memasuki kelas dan menghampiriku

melihat jiah sekarang, aku merasa bersalah padanya karena telah menyukai jungwoo. Masih menjadi teka teki jiah yang menyukai jungwoo, jika itu benar apa yang harus aku lakukan? Bisakah aku mengatakn kepada jiah bahwa aku menyukai jungwoo juga?

"belajar" jawabku sambil memperlihatkan buku yang sedang ada didepanku

"Belajar apa? dari tadi hanya melamun saja" jiah

"HANYA BELAJAR!" ucapku dengan keras karena ingin menyangkal bahwa dari tadi aku memikirkan jungwoo

"Oyy takut galak, ohh iya kemarin aku belum cerita soal aku yang berbincang dengan jung jaewon" jiah

"heol, bagaimana bisa?"

"dia membantuku mencarimu, berkatmu aku bisa berbincang dengannya. dia tampan terus dijuga ramah dan dia juga punya face jenius, dia bahkan lebih mengkhawatirkanmu dari pada aku" jiah

"Ohh ya? Baik sekali tidak seperti ketua osis disini"

*Doyoung ketua osis "teligaku panas"

"Ohh iya, tadi aku lihat anak tranfer di ruang guru, dia lebih tinggi dari yang aku duga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ohh iya, tadi aku lihat anak tranfer di ruang guru, dia lebih tinggi dari yang aku duga. Jungwoo sama hyunjin aja kalah sama tingginya" jiah, Aku di pinggir hyunjin atau jungwoo aja sudah terlihat seperti adiknya apalagi dia? Mungkin aku akan disangka apa?? 😂😂

pada saat itu juga guru seni masuk bersama murid tranfer, namanya kim jihun. Dia memperkenalkan dirinya dengan baik dan dia juga mengatakan akan berada disini selama 1 bulan, dia duduk di bangku kosong dibelakang bangkuku. Pada saat dia berjalan melewati bangkuku bisa kulihat bahwa dia adalah pria yang bertubuh sangat tinggi seperti yang dikatakan oleh jiah

setelah beberapa hari kemudian aku tidak melihat jungwoo ataupun kaar dari jungwoo, sepertinya sikap yang selalu menghilang itu masih belum berubah. Aku juga tidak melihat hyunjin setelah terakhir kali dia mengatarku pada saat pentandingan waktu itu

"hyunjin tidak sekolah yah?" tiba tiba saja jiah bertanya ini kepadaku pada saat dikelas

"Ohh iya gitu? Kenapa?" tanyaku

"Dia sangat sibuk sekarang karena dia secara resmi ikut kedalam klub basket" jiah

"sibuk disaat akhir semester? Bukankah dia harus belajar untuk ujian nanti"

"untungnya dia cukup pintar" jiah

pada saat itu juga guru matematika masuk kekelas lalu memberikan tugas belajar mandiri karena semua guru diharuskan rapat, pada saat guru matematika pergi tiba tiba saja jihun berdiri didepan bangkuku sambil menunjukan buku matematikanya yang disimpan di meja bangkuku

"aku tidak mengerti" jihun

"ahh maksudmu soal yang ini?" ucapku sambil melihat buku yang dibawa olehnya tetapi soal itu sudah dia isi dengan benar

"aku tidak mengertimu" jihun

"apa maksudmu? Kamu kan baru saja menunjukan bukumu kepadaku" tanyaku yang tidak mengerti dengan ucapannya

"emm kalau begitu, bisakah kamu mengerjakan sisanya untukku?" jihun mengatakan ini seperti menyuruhku untuk mengerjakan tugasnya

"ini tugasmu, kenapa aku harus mengerjakan punyamu?" ucapku

"karena kamu menyukaiku!" ucapnya dengan cukup keras dan tanpa ragu

karena ucapannya itu, membuat semua orang yang berada dikelas langsung melihat kearah berdua. Aku langsung berdiri dari tempat duduku lalu mendekat padanya

"kamu membuat orang lain salah paham" ucapku dengan membisik kepada jihun

"sekarang kamu mengatakan mencintaiku?" ucapnya menjawab bisikanku dengan suara yang normal dan tentu saja membuat orang lain akan mendengarnya sambil berjalan pergi meninggalkan kelas, melihatnya pergi begitu saja membuat orang yang melihatnya menjadi membicarakanku dan jihun, karena salah paham dengan apa yang dikatakannya

kamu tau mulut adalah sumber api dan ucapan adalah bara, mulut ke mulut bisa menyebarkan informasi yang belum tentu benar atau tidaknya. Sama seperti saat ini, karena ucapan jihun dikelas tadi membuat informasi yang beredar menjadi salah besar

tidak ingin menjadi besar aku ingin meluruskan semua informasi salah itu dan mulai mencari keberadaan jihun yang entah dimana "tadi aku melihat jihun di area kolam renang, bukankah tadi kamu mencarinya" ucap jiah kepadaku saat aku yang baru saja keluar kelas untuk mencarinya

mendengar ucapan jiah, aku lengsung menarik jiah agar ikut bersamaku ke kolam renang sekolah. Setelah sampai dikolam renang, tanpa ragu aku langsung memasukinya dan beberapa orang melihat kedatanganku bersama jiah karena saat ini hanya ada pria saja yang berada di kolam renang. Kulihat jihun sedang berenang di air dan mulai menaiki permukaan air, tanpa membuang waktu aku langsung menghampirinya

"Jihun, sepertinya kamu harus meluruskan semua kesalapamahan tadi di kelas" ucapku kepadanya yang saat ini sudah keluar dari kolam renang dengan bertelanjang dada

"Kenapa?" tanya jihun

"Karena semuanya hanya kebohongan"

"Kamu takut ada yang marah? Apa pacarmu?" Jihun

"Siapapun itu" ucapku dengan wajah yang serius

"baiklah" ucapnya dengan muka yang santai "SEMUANYA DENGARKAN! SEPERTINYA KALIAN SALAH PAHAM TENTANG YANG TERJADI DIKELASKU. SEBENARNYA HONGJOO TIDAK MENYUKAIKU, TETAPI AKU YANG MENYUKAINYA!!" jihun mengatakan ini sambil berteriak dengan keras malahan suaranya ini terdengar sampai ke ruang teater sebelah

kenapa dia? dia malah memperumit masalah dan membuatku tambah kesal kepadanya. Jujur saja aku tidak ingin jungwoo mendengar ini, karena kesal aku mendorong jihun ke kolam renang sampai dia terjebur ke kolam renang dan aku pergi begitu saja meninggalkan kolam renang tak peduli orang lain melihatku seperti apa

"Ji, kenapa dia begitu menyebalkan? Bahkan aku tidak mengenalnya" ucapku kepada jiah untuk meredakan amarahku

"Sebenarnya dia satu smp denganmu" jiah

"Hahh? masa?"

"Sudah kutebak kamu akan mengatakan itu, dia bahkan sama populernya seperti yolbi saat smp" jiah

"Ji, Sebenarnya waktu ke sekolah jungwoo aku bertemu dengan yolbi. Dia mengatakan kesal kepadaku karena orang yang dia suka malah menyukaiku saat smp, apa kamu tau sesuatu tentang pria yang menyukaiku saat smp?"



















By HONG

Scrool down
For next!
⛱⛱⛱⛱

Diverse | Jungwoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang