"Heh, lu tolong siapin proposal buat kegiatan OSIS, minggu depan kita bakal ngadain Festival Musik. Dan kebetulan lu kan anggota OSIS dan eskul Musik, jadi lu yang handle" perintah Reza si ketua osis yang dingin dan menyeramkan.
"Kenapa harus gue sih?" gue berusaha menolak perintah Reza.
"Lu mau ngelawan? Sana lari lapangan 20 puteran?" Bentak Reza.
"Huft.. " Gue mengehembuskan nafas pelan. Rasanya ingin gue mutilasi tuh si Reza.
Yups, gue sekarang lagi di Ruang OSIS, tadi setelah gue keluar dari ruangan Pak Rey tiba-tiba ada adik kelas yang nyuruh gue ke Ruang OSIS.
•••••
Pak Andi tiba-tiba masuk ke dalam kelas. Membuat anak-anak yang berkumpul langsung berlari ke tempat duduk masing-masing. Ya satu sekolahan juga tau Pak Andi adalah guru ter-killer, jin aja pada takut. Hahaha
"Oke anak-anak bapak disini mau memperkenalkan anak baru, dia pindahan dari Bandung, silahkan masuk" Pak Andi mempersilahkan anak baru itu masuk.
Mata gue hampir keluar pas gue liat siapa anak baru itu.
"Hallo semua" Sapa anak baru itu dengan sedikit membungkukkan badannya.
"Hallo" jawab anak-anak serentak, kecuali gue. Gue masih bengong dengan tatapan maut melihat cowo itu.
"Oke. Perkenalkan nama gue Riky Agung Sebastian. Kalian bisa panggil gue Riky."
"Udah punya pacar belum nih?" celetuk salah satu siswa cewe.
Hhhuuuuhhhhh..
Semua anak-anak malah menyoraki Mely.
Tiba-tiba mata gue dan Riky bertemu untuk beberapa detik. Dan Riky melemparkan senyuman sama gue.
"Oii tjoy, lu kenal?" tanya Bella.
"Kaga!"
"Kok dia senyum sama lu?"
"Gatau! Mungkin saraf otak dia putus" jawab gue sambil membuka-buka buku.
"Awas lu" Jo mengepalkan tangan tepat di muka gue.
"Hah? Untuk apa?" tanya gue bingung.
"Lu jangan sekali-kali kencan sama dia. Dia itu laki-laki hidung belang. Kencan sama dia tuh dosa, mending sama gue" Jo cengengesan.
"Mau sama lu ataupun sama dia. Yang namanya kencan itu pasti dosa" timpal gue.
"Oke nak Riky silahkan duduk di samping nya Adam. Semoga kalian bisa nerima ya anak-anak" Pak Andi mempersilahkan Riky duduk dan pergi meninggalkan ruangan.
•••••
"Yang bener dong kalo ngepel tuh." Bentak Reza.
"Lu gasalah nyuruh gue ngepel sampe berkali-kali gini? Udah bersih kali ini tuh. Sekolah segede ini emang gada OB yang nganggur?" gue berusaha untuk menghindar dari tugas negara ini.
"Berisik lu! Kalo lagi kerja dilarang bicara!" omel Reza.
Awas lu ya suatu saat nanti gue bales perbuatan lu dasar titisan setan. Gumam gue dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kau dan Aibku
Teen Fiction#569 (TEEN FICTION) 13/03/2018 #581 (TEEN FICTION) 02/03/2018 #604 (TEEN FICTION) 01/03/2018 Cerita masih ON GOING. Beberapa part gue private, follow untuk full story ? [Budayakan FOLLOW sebelum BACA] Dia adalah Anggun Puspita gadis desa yang cerdas...