20

1.9K 48 5
                                    

Gue rebahkan tubuh yang terasa pegel ini di atas kasur. Gue lihat jam yang melingkar di pergelangan tangan. Jam menunjukkan pukul 21.30 WIB.

Setelah gue istirahat sebentar, gue pergi ke kamar mandi untuk melakukan aktivitas sewajarnya.

¤

Jam sudah menunjukkan pukul 22.30 tapi gue belum bisa memejamkan mata, secara besok gue akan tampil, seharusnya gue gak merusak jam tidur gue.

Gue ambil hanpdhone yang gue letakkan di nakas tempat tidur.

Tak ada notif.

Gue mengklik menu Whatsapp dan menscroll message dari atas sampe bawah.
Gue dapati kontak Pak Rey, dengan foto profil yang bisa di bilang cukup seksi.
Gue membukanya dan melihat pesan terkahir darinya adalah dua minggu yang lalu.
Entah kenapa Pak Rey sudah tidak mengabari gue, mungkin dia sudah enggan mengenal setelah dia menikmati tubuh gue. Habis manis sepah dibuang :(
Di sekolah pun tak nampak batang hidungnya, gue rasa dia di pecat dan itu semua gara-gara doa gue waktu dulu.
Gue pun enggan mencari tahu informasi tentangnya.

Gue simpan kembali handphone gue di nakas tempat tidur dan tidak lupa memasang alarm. Ya walaupun udah ada jam beker tetap saja gue harus menyalakan alarm di handphone. Kalo tidak begitu, gue gak akan bangun sampe lebaran monyet.
Gue tarik selimut menutupi seluruh tubuh gue dan mencoba memejamkan mata agar besok gue gak tidur pas main piano ataupum nyanyi.

¤

Kriiiingggggg.. Kriiiiinnggggg... 🕔

Jam beker legend dengan tepat waktu membangunkan gue yang masih mengantuk berat.

Gue menyusuri dimana jam beker itu dan gue lihat masih pukul 05.00, gue hanya mematikan tombol lalu kembali menarik selimut.

1 jam kemudian.

Handphone gue menyala, tak lain adalah alarm yang gue pasang semalem.

Gue mematikannya, dan beranjak dari tempat tidur sembari menggeliat nikmat dan mulut gue terbuka lebar, mungkin satu kepalan tangan juga bisa masuk.

Hoooaaaammmmm.....

Gue membereskan tempat tidur, dan melakukan aktivitas seperti biasanya sebelum berangkat sekolah.

•••••

"Hallo, lu dimana? Cepet berangkat napa" kesal Reza.

"Sabar, gue lagi pake BH"

"Apa? BH?" tanyanya kaget.

"Body lotion maksud gue"

"Lah? H nya apa?

"Merk"

"Apa?" tanyanya kepo.

"Haseline. Nanya mulu lu kaya wartawan" kesal gue.

"Ya deh, cepet berangkat. Telat gue kubur lu hidup-hidup" ancamnya.

"Ya, matiin teleponnya!" pinta gue.

•••••

"Gimana lu udah siap tampil?" tanya Reza.

"Udah"

"Lu udah sarapan?"

"Udah"

Aku, Kau dan AibkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang