"Gue mampir dulu ya" ucap Bella dengan wajah berseri-seri.
Gue mengernyitkan dahi.
"Kenapa lu? Katanya lu ada acara sama tante lu"
Bella menatap gue tajam.
"Selow, bisa gue cancel"
Karena gue ngerti maksud dari tatapannya, akhirnya gue ajak Bella dan cowo yang sedari tadi sudah berdiri di depan gerbang sebelum gue datang.
¤
"Lu berdua ngobrol dulu aja, gue mau ganti baju" pinta gue.
Gue berjalan menuju kamar dan mencari baju di lemari, gue memakai kaos polos warna putih pendek dan overall selutut.
Gue menuju ruang tamu seraya membawa 2 toples berisi kacang polong dan keripik singkong, di tambah 3 gelas sirup.
"Silahkan dinikmati hidangan ala kadarnya" ucap gue sok formal.
Reza tersenyum tipis menatap gue.
"Makasih Anggun"
"Iya sama-sama Za" balas gue sambil duduk di depan Reza.
Gue liat Bella lagi fokus menatap wajah Reza.
Gue senggol sikut dia pelan.
"Anggun, lu apa-apaan sih! Ganggu orang lagi nikmati pemandangan indah aja" kesal Bella.
"Hah? Apa?" tanya Reza bingung.
"Eh bukan apa-apa" jawab Bella malu-malu.
"Lu jangan malu-maluin gue Bell" ucap gue pelan.
"By the way and the bus way ngapain lu kesini?" lanjut gue.
"Hmm.. Gu.. Gue... "
"Lu pasti pengen liat gue kan? Secara lu tau kan kalo hari ini gue nganterin Anggun" potong Bella kepedean.
Gue tatap Bella dengan mata melotot.
"Lu serem banget sih kaya annabele ih" ejek Bella.
"Gue kesini karena khawatir sama lu Anggun" ucap Reza dengan ragu-ragu.
Gue dan Bella yang tadi saling menatap seperti kucing dan tikus yang akan bertengkar tiba-tiba langsung mengalihkan tatapan ke Reza.
"Gue gak salah denger?" ucap Bella bingung.
Reza menatap gue lekat dengan mata elangnya itu.
"Gak! Gue emang khawatir sama lu Anggun, gue cuma mau memastikan keadaan lu baik-baik aja setelah insiden tadi"
Gue tersenyum tipis.
"Hmm.. Gue baik-baik aja ko Za, santai aja ada Bella yang setia jadi body guard gue"
"Gun, gue ikut ke kamar mandi dulu ya, kebelet pipis" Bella berlari menuju arah kamar mandi.
"Gun, gue mau bilang sesuatu, tapi lu jangan marah" ucap Reza tegang.
"Hmm" balas gue dengan deheman.
Reza sekali lagi menatap gue.
"Janji?"
"Iya janji Reza" jawab gue meyakinkan.
"Tadi.. " Reza menghentikan kalimatnya membuat jantung gue berdetak tak beraturan.
"Tadi apa?" tanya gue kepo.
"Tadi gue liat....."
"Gila ini airnya dingin banget kaya di kutub utara"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kau dan Aibku
Teen Fiction#569 (TEEN FICTION) 13/03/2018 #581 (TEEN FICTION) 02/03/2018 #604 (TEEN FICTION) 01/03/2018 Cerita masih ON GOING. Beberapa part gue private, follow untuk full story ? [Budayakan FOLLOW sebelum BACA] Dia adalah Anggun Puspita gadis desa yang cerdas...