2

2.8K 387 53
                                        

Jaejoong membuka pintu arpatemennya dan masuk sambil membawa sebuah tas cukup besar dan sebuah koper diikuti pria yang masih setia mengikutinya.

"Anggap saja rumah sendiri... Ah! Aku lupa kita bahkan belum berkenalan, perkenalkan namaku Kim Jaejoong" ujar Jaejoong sambil mengulurkan tangannya

"Bass Suradet" sahut Bass membalas uluran tangan Jaejoong

"Baiklah kalau begitu, istirahatlah dulu... Itu ada kamar kosong, pakai saja" ujar Jaejoong sambil menjukan sebuah pintu sebuah kamar

Bass hanya mengangguk sambil mengucapkan terima kasih pada jaejoong.

"Tidak perlu berterima kasih... Ini juga sebagai permintaab maafku karena tadi hampir saja menabrakmu" ujar Jaejoong sambil tersenyum membuat pipi bass sedikit berwarna merah.

"Nah... Bersihkan dirimu lalu istirahatlah" lanjut Jaejoong sambil menepuk pelan kepala bass

Bass pun menuruti apa yang di katakan jaejoong, pria manis itu membawa koper dan tasnya menuju kamar yang tadi ditunjukan oleh Jaejoong.

Bass menutup pintu kamarnya, dia menyimpan tasnya di dekat lemari lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur Queen Sizenya.

Bass menghela nafas kemudian bangkin berjalan menuju tas tasnya. Ia membuka kopernya dan mengeluarkan baju, handuk dan peralatan mandi lalu ia masuk ke kamar mandi yang ada di kamar itu untuk membersihkan dirinya.

.

.

.

Bass berdiri dengan kaku, pipinya memerah hingga telinganya bahkan detak jantungnya mulai berpacu. Lebih dari apa yang ia rasakan pada mantan tunangannya.

Dihadapannya Jaejoong berdiri di depan kompor membelakangi dirinya. Pria itu memakai baju tanps lengan sehingga bass bisa melinat otot tangan dan tato yang ada pada lengan jaejoong bahkan tengkuk jaejoong.

"Bass? Ayo kemari kita makan malam" ujar Jaejoong membuyarkan lamunan pria manis itu

Bass tersenyum canggung kemudian menghampiri jaejoong yang tersenyum padanya.

"Ada yang bisa aku bantu?" Tanya Bass

"Tidak perlu, sudah selesai ko.. duduklah" ujar Jaejoong sambil membawa 2 piring berisi omurice dan menyimpannya di atas meja.

"Maaf hanya ini, aku belum berbelanja" ujar Jaejoong yang langsung di jawab gelengan oleh bass

"Tidak apa apa, ini sudah cukup" sahut Bass sambil duduk di salah satu kursi diikuti Jaejoong

"Kalau begitu makanlah" ujar Jaejoong yang mulai memakan makanannya membuat bass ikut memakan masakan jaejoong

"Woaaa... Ini enak" ujar Bass membuat Jaejoong terkekeh

"Baguslah jika kau suka" ujar Jaejoong

"Umm! Aku suka, terima kasih" ujar Bass

Merekapun melanjutkan makan malam mereka hingga selesai, bass memaksa untuk mencuci piring bekas mereka makan membuat jaejoong terpaksa mengiyakan

Dan kini mereka sedang berada di ruang tengah arpatemen jaejoong, duduk di sofa di temani 2 cangkir teh hangat dan beberapa camilan.

"Jadi bisa kau ceritakan kisahmu? Hingga berada di korea sorang diri... Kau pasti bukan orang korea kan?" Tanya Jaejoong

"Kakek dari ibuku dari korea... Aku lahir dan besar di thailand, ini adalah ke dua kalinya aku menginjakan kaki di tanah kelahiranku" jelas Bass

"Ahh jadi kau orang thailand tapi lahir di korea? Lalu apa kau akan kerumah kakek nenekmu?" Tanya Jaejoing yang di jawab anggukan oleh bass dan gelengan bass membuat jaejoong bingung

"Aku kembali ke korea karena beasiswa dan aku juga ingin mencari kebahagianku.. umm di sini aku tidak punya keluarga yang tinggal di korea, kakek nenekku sudah tiada" jawab Bass

"Ah maafkan aku bass aku jadi mengingatkanmu pada keluargamu yang telah tiada" ujar Jaejoong sambil menepuk bahu bass yang hanya tersenyum

'kebahagiaan ya... Bagaimana rasanya bahagia? Bahkan aku sudah lupa bagaimana rasanya bahagia..' batin Jaejoong

Jaejoong tersentak saat bass menepuk bahunya dengan keras

"Kau baik baik saja?" Tanya Bass

"Bass... Ayo kita kencan"

.

.

.

Bass membulatkan matanya, jaejoong menepuk bibirnya yang lancang

"A.. apa?" Tanya Bass dengan pipi yang memerah

"Ahhh... Maaf bass aku sedikit pusing jadi berbicara melantur..." Ujar Jaejoong

"Umm tidak apa apa, istirahatlah" ujar Bass

"Inginnya begitu tapi aku masih ingin mendengar ceritamu, jadi kau dapat beasiswa? Dimana?" Tanya Jaejoong

"Chajae University" jawab Bass membuat jaejoong menatapnya dengan alis yang menaik

"Ada yang salah?" Tanya Bass

"Tidak, hanya kaget saja. Chajae adalah salah satu universitas yang aku dirikan" ujar Jaejoong membuat bass tercengang

"Ka..kau yang mendirikan?" Tanya bass membuat jaejoong terkekeh

"Bukan mendirikan dalam artian aku membangun bangunan itu" ujar Jaejoong membuat bass tersenyum malu

"Tapi... Umurmu tidak terlihat seperti.." bas tidan melanjutkan perkataannya, jaejoong kembali terkekeh mendengar perkataan bass

"Tahun ini aku 23, universitas itu memang aku yang dirikan di bantu kakek nenekku" ujar Jaejoong sambil melihat bass yang mengerutkan keningny

"Ah! Aku ingat!" Seru bass membuat jaejoong kaget

"Ingat apa?" Tanya Jaejoong

"Saat kau menyebutkan namamu aku seperti pernah mendengar namamu ntah dimana.. sekarang aku ingat, kau salah satu rekan bisnis ayahku!" Seru sambil tersenyum lebar percis seorang anak yang bahagia karena baru saja menebak sesuatu yang sulit

"Benarkah? Siapa ayahmu?" Tanya jaejoong

"Aof Piniwat" jawab Bass

"Ahh.. aku ya aku tau, aku juga beberapa kali bertemu dengannya.. hei apa kau bocah kecil yang terus mengikuti ayahmu kemanapun saat pesta ulang tahun pernikahan kedua orang tuamu?" Tanya Jaejoong

"Aku bukan bocah kecil lagi" jawab Bass dengan wajah kesal

"Hahahaha jadi itu benar kau ya? Tak kusangka kau sudah tumbuh sebesar ini dalam waktu 5 tahun... Bertambah manis dan cantik, like your mother" ujar Jaejoong membuat pipi bass memerah

"Ish.."

Ishhh tbc:v

He's My Mafia [COMPLITE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang