Yunho masuk kedalam rumahnya saat pintu dibukakan oleh seorang maid, ia melihat ibunya-jung(kim) taehee- sedang menonton TV ditemani snag suami yang sedang membaca koran dengan teh hangat yang berada di meja didepan sofa yang mereka duduki.
"Appa" panggil yunho membuat kedua orang tuannya menoleh dan memberikan senyum hangat mereka.
"Yunho-ya... Kenapa tak bilang eomma kau akan datang? Mana ahra dan cucu eomma?" Tanya Mrs. Jung yang tak di jawab oleh Yunho
"Bisakah kita ke ruang kerja appa? Ku harap eomma mau ikut" ujar Yunho membuat kedua orang tuanya nengerutkan keningnya namun tetap mengikuti apa kata anak mereka karena mereka penasaran apa yang akan dilakukan anak semata wayang mereka itu.
.
.
.
Jaejoong masih terdiam sambil memegang tangan changmin, sesekali suami dari bass itu menciumi tangan kecil putranya.
"Kalian keluarlah dulu" ujar Mr. Kim pada istri dan anak perempuannya
"Tapi yeobo..."
"Kalian tunggulah di luar, kalian butuh udara segar" titah mr. Kim membuat Mrs. Kim menghela nafas dan membawa putrinya yang sepertinya enggan meninggalkan adiknnya sendiri
Mr. Kim menghampiri jaejoong saat istri dan anak pertamanya keluar.
"Joongie.." panggil Mr. Kim sambil menepuk bahu putranya
"Aku bukan appa yang baik ya? Kenapa minnir tak mau bangun appa?" Tanya jaejoong
"Tidak, nak. Kau adalah appa yang sangat baik... Mungkin cucu appa yang tampan ini sedang bermimpi yang sangat indah" jawab Mr. Kim
"Joongie... Appa menyesal maafkan appa, maafkan appa yang tak percaya padamu tentang hyunjoong... Jika saja appa-" mr. Kim tidak meneruskan perkataannya karena terpotong oleh jaejoong yang tiba berdiri
"Appa aku harus pergi sekarang, tolong jaga changmin untukku" pinta jaejoong dengan wajah memohon yang sudah lama sekali Mr. Kim tak lihat, terakhir dia melihat mimik memohon yang tak mampu ia tolak seperti ini adalah saat istri pertamanya meninggal.
"Tentu joongie" ujar Mr. Kim tanpa membantah dan melarang jaejoong pergi, karena bagaimanapun jaejoong pasti akan tetap pergi dari ruangan ini
Dengan cepat jaejoong pergi dari kamar inap milik changmin, ia mengerutkan keningnya saat tak melihat yoochun.
Seharusnya pria bermarga park itu ada disini dan tak meninggalkan posnya.
"Mana yoochun?" Tanya jaejoong pada salah satu anak buahnya yang bertugas menjaga kamar rawat inap milik changmin
"Tuan Yoochub pergi bersama tuan yonguk dan tuan yunho" jawabnya sambil menundukan kepalanya
"Jaga ruangan ini, jangan biarkan siapapun masuk kecuali Dokter Lee" titah jaejoong yang langsung pergi meninggalkan pegawainya
.
.
.
Jaejoong menatap mansion miliknya dengan pandangan yang sulit di artikan, ia keluar dari mobil dan masuk kedalam rumah yang ia bangun khusus untuk keluarga kecilnya.
"Himchan hyung" panggil jaejoong saat melihat salah satu anak buahnya sedang berada di dapur
"Tuan? Kenapa anda disini? Anda harusnya di rawat!" Seru Himchan membuat jaejoong sedikit terhibur
Dari sekian banyak anak buahnya, anggota inner circle yang tumbuh besar bersamanya.
Hanya pria dihadapannya ini dan suami dari park yoochun yang berani padanya, berbeda dengan yang lain.
Anggota inner circlenya yang lain lebih memilih diam dan melakukannya dengan gerakan seperti seorang kakak dibanding mulut.
Dan himchan berserta junsu disini mereka lebih memilih melakukan gerakan mulut seperti seorang ibu yang protective pada anaknya.
"Hyung.. bantu aku" pinta jaejoong
"Hmm? Perintahmu mutlak bagiku tuan, tentu saja aku akan membantumu, bahkan jika itu membunuh nyawaku sendiri" ujar Himchan
"Apa pelaku yang membuat kecelakaanku sudah ditemukan?" Tanya jaejoong
"Sudah jaejoong-sama dia ada penjara bawah tanah" jawab Himchan dengan sopan berbeda sekali dengan prilakunya saat jaejoong datang
"Antar aku kesana" titah jaejoong yang segera di lakukan himchan
Mereka berjalan menuju sebuah lorong sempit hingga tiba di sebuah lukisan yang besarnya melebihi pria dewasa
Himchan memasukan satu jarinya ke vas bunga yang ada di sebelah lukisan tersebut membuat lukisan tersebut bergerak mundur, terbuka. Memperlihatkan sebuah tangga.
Dengan santai dan tanpa rasa takut jaejoong mengikuti himchan masuk kedalam hingga akhirnya mereka sampai di sebuah jeruji besi yang pintunya tidak tertutup.
Memampakan seorang perempuan yang pakaiannya sudah sobek sana sini dan darah beserta memar dimana mana dengan tangan yang terikat keatas.
"Lihat siapa ini? Seorang gadis kecil yang senang bermain dengan api" ujar jaejoong
"Kau! Lepaskan aku!" Seru perempuan tersebut membuat jaejoong terkekeh
"Siapa dirimu yang berani memerintahku?" Tanya jaejoong sinis
Baru saja jaejoong akan memberikan hadiah pada sohyun ponselnya bergetar, ia mengambil ponselnya dan melihat sebuah pesan masuk dari ayahnya.
Jaejoong menatap himchan yang sedari tadi hanya diam.
"Jangan biarkan dia mati, aku ingin Bass yang melakukannya" perintah jaejoong sambil menyeringai sebelum pergi meninggalkan sohyun yang berteriak seperti orang gila
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Mafia [COMPLITE]
FanfictionApakah aku tak pantas untuk bahagia? apakah hanya kesedihan yang aku dapatkan? semua kebahagianku kau ambil. lalu apa yang tersisa untukku? Terinspirasi dari salah satu Fanfiction milik resarizky yang berjudul 'new love' Warning! Carkpair! 19+ Witho...