20

1.9K 290 15
                                    

Bass memainkan pistolnya sambil meminum winenya dengan pandangan yang terus menatap pria di hadapannya dengan intens.

"Kau kenal dua orang itu?" Tanya bass tenang saat Yoochun meletakan 2 buah foto di atas meja didepan bass

"Lee Sooman? Dia pernah datang padaku beberapa hari yang lalu tuan" jawab Mr. Andrean membuat bass menatapnya tajam

"Beberapa hari yang lalu?" Ulang bass

"Ya tuan, dia berkata ingin melenyapkan seseorang karena temannya gagal. Apa ada sesuatu tuan?" Tanya Mr. Andrean

Seseorang dari belakang Mr. Andrean yang melihat foto tersebut mengertukan keningnya saat menyadari ia mengenal pria yang ada didalam foto yang tak luput dari tatapan tae.

Tae membisikan apa yang ia lihat membuat bass menatap pria yang masih melihat 2 lembar foto di atas meja

"Sepertinya kau mengenal mereka" ujar bass membuat pria yang sedari tadi kaget dan langsung membungkukan tubuhnya meminta maaf

"Sebaiknya kau mengatakan semuanya jika tidak ingin ibumu yang sedang di rumah sakit itu menghilang" ujar Bass sambil memainkan pistolnya

"Kim Hyunjoong, sudah hampir 2 tahun dia bekerja sama dengan Mrs. Ceolin" jelas pria tersebut

"Mrs. Ceolin? Bukankah dia bawahanmu Mr. Andrean?" Tanya Bass yang di jawab anggukan dari Mr. Andrean

"Teruskan lagi" titah bass

"Mereka bertransaksi untuk obat obat terlarang dan berencana untuk membunuh sebuah keluarga berpengaruh di korea selatan, saya tidak begitu tahu menahu mengenai keluarga siapa yang mereka bunuh, hanya saja sejak beberapa hari yang lalu Mrs. Ceolin menghilang" ujar pria itu lagi yang dibalas anggukan Bass

Pria mungil itu menghabiskan Winenya lalu pergi dari hadapan pria pria tersebut setelah memberikan titah untuk mencari keberadaan Lee Sooman dan Mrs. Ceolin.

Bass berjalan di koridor hotel dan masuk kesalah satu kamar yang sudah ia tinggali beberapa hari ini.

Bass lebih memilih tinggal disebuah hotel dibandingkan Mansion milik jaejoong yang ada di amerika.

Bass melihat ponselnya yang berbunyi, ia mengembangkan senyumnya lalu mengangkat panggilan tersebut.

"Ada apa?"

'....'

"Lalu?"

'....'

"Terus cari buktinya phi"

'....'

"Apa minnie baik baik saja? Lalu bagaimana dengan jiyoungie?"

'....'

'....'

"Lakukan apa yang ingin jiyoung lakukan phi, tolong lindungi dua malaikatku"

Bass mematikan sambungan telepon tersebut, lelaki mungil itu duduk di sofa yang berada di sebelah jendela yang besar.

Bass memeluk kedua kakinya sambil menatap langit malam yang terlihat indah.

"Hyung...."

.

.

.

Jiyoung menatap khawatir adiknya yang sedari tadi terus menangis ia menghampiri pengasuhnya yang masih mencoba menenangkan sang adik.

"Turunkan minnie" titah jiyoung membuat Atsuko mengerutkan keningnya namun tetap menuruti apa kata sang tuan muda

Jiyoung menatap changmin yang masih terus menangis kini duduk di karpet yang halus. Jiyoung mengelus surai hitam sang adik yang sangat lembut itu.

He's My Mafia [COMPLITE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang