"Kenapa kau pindah? Bukannya di eropa sekolah nya lebih bagus dari pada di sini?" ucap Stella.
Angela tersenyum dan membenarkan letak kaca matanya, "Aku hanya ikut paman ku saja." bohong Angela.
Stella mengangguk sebagai jawaban. Dia pun memilih makan, karena memang tidak tau harus berbuat apa. Angela pun demikian dia memilih makan apa yang sudah ia pesan tadi.
Perutnya lapar minta di isi. Sesekali menatap sekolag berharap sekolah ini aman.
"Kak daniel menatap mu , apa kalian saling kenal?" tanya Stella lagi.
Ya sejak tadi Daniel selalu menatap meja Stella dan juga Angel. Entah siapa yang dia tatap, tapi katanya terus menatap meja Stella.mungkin saja Daniel dan juga Angela saling kenal. Tapi mana mungkin?
Angela mendongakkan kepalanya menatap Stella. Tapi Stella menatap daniwel yang berada di samping nya, dengan beberapa deretan meja sebagai pembatas.
Angela menatap arah yang di maksud Stella. Dan di sana dia bisa menatap Daniel yang tengah tersenyum ke arahnya. Tapi saat Angela tersenyum, sorot matanya tertuju pada Steve yang duduk di samping kakaknya itu. Moodnya langsung hancur saat dia mengingat betapa kasarnya Steve padanya.
Angela menunduk dan melanjutkan makannya, "Aku tidak mengenalnya Stella. Apa aku boleh tanya sesuatu pada mu." ucap Angela lirih. Hingga Angela dan Stella lah saja yang mampu mendengarkannya.
"Katakanlah."
"Siapa pria yang duduk di samping kak Daniel itu, tatapannya tajam sekali."
Stella menoleh dan tersenyum. "Dia—" ucap Stella dan Angela pun mengangguk
"Namanya Stevano Leodarno Davinci. Dia pria yang paling membenci gadis nerd. Bahkan tidak tanggung-tanggung saat menghukum nerd yang tidak sengaja menghalangi jalannya, atau pun menabrak dia." jelas Stella. Dan membuat Angela mengangguk.
"Kemarin pagi, aku tidak sengaja menabrak dirinya di depan lift." cerita Angela, dan membuat Stella terkejut.
"Apa dia menghukum mu?"
"Tidak, dia tidak menghukumku. Tapi dia bilang kata-kata pedas padaku. Dan bilang jika terulang lagi dia akan menghukumku."
"Maka dari itu kau jangan lagi membuat masalah lagi dengannya."
angela mengangguk, setelah makan mereka pun milih pergi dari cafetrian. Dan berjalan ke arah taman depan sekolah ini.
"Wah sangat indah." guman Angela.
"Di sini banyak anak yang mengunakannnya untuk berpacaran." ucap Stella.
Langsung saja Angela tertarik dengan ucapan
"Kenapa kamu tidak."
"Apanya ??" tanya stella tidak mengerti dan duduk di samping angela .
"Apa kau tidak ingin pacaran seperti mereka " tunjuk angela dan membuat stella menoleh ke arah belakang .
"Tidak !! Lalu kenapa kau tidak berpacaran "
"Aku hanya belum menemukannya saja , bagaimana dengan mu "
Stella tersenyum. "Aku menyukainya saat pertama kali masuk sekolah ini , dia kaka pembina yang aku suka . tapi sayang dia playboy dan aku benci itu "
Angela mengangguk . mereka pun memilih taman sebagai menghabiskan obrolan mereka , dan membuat mereka semakin dekat. Hingga suara bel membuat mereka menghentikan obrolan mereka dan kembali ke kelas mereka .
Angela menghela nafas berat saat ponselnya berdering dan mommy bilang jika bobby tidak bisa menjemput nya .
Angela berdiri di depan gerbang sekolah ini . bagaimana ia bisa pulang , ia belum hafal jalanan di sini . apa sebaiknya dia menaiki taxi saja ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd (TAMAT)
Teen FictionAku harus berpura-pura menjadi nerd, karena aku sengaja. Janya ingin mencari teman yang tulus. Dulu! Aku memiliki banyak teman, tapi saat aku berbohong dan membuat berita tentang kebangkrutan perusahaan Daddy semua teman ku pergi dan bilang jika aku...