"APA !!!!" teriak Veleri
"Mommy duduklah, dan jangan berteriak." ucap Angela memelankan suaranya.
Valeri menurut ia pun duduk di samping Angela dan memijat pelipisnya pusing. Angela telah menceritakan semuanya pada Dalton dan juga Valeri tentang Daniel yang harus dengan cepat menikahkan dengan Stella. Angela takut juka Stella hamil di luar nikah nantinya, belum lagi itu benih entah keluar di dalam apa diluar.
Angela juga yakin, kalau Daniel tidak hanya melakukannya hanya sekali. Dan tidak mungkin mengunakan pengaman. Orang mabuk juga tidak akan ingat dengan kondom.
Astaga..., Angela hanya takut Stella hamil itu saja tidak lebih. Makanya ia harus bertindak cepat karena Daniel tidak akan melakukan hal ini. Dia tidak akan berkata jujur pada mereka semua.
"Baiklah Daddy akan bertemu dengan Fransco. Akan membicarakan ini semua, kau tenang saja." ucap Dalton memegang ponselnya.
"Apa kau yakin Fransco tidak akan marah?" ucap Valeri takut. Takutnya jika Fransco menolaknya.
"Kita hanya melakukan pertunangan sayang. Aku yakin Stella tidak akan hamil. Tapi tetap saja Daniel harus bertanggung jawab karena sudah menjebol anak dari teman smpku itu " ucap Dalton dan terkekeh.
Valeri melempari Dalton dengan bantal. Sedangkan Angela sudah tertawa keras akan ucapan Dalton. Walaupun dia tidak paham apa maksud ucapan itu.
"Sudah aku capek jika tertawa terus. Aku ingin pergi ke sekolah aku sudah telat." ucap Angela lagi.
"Pergilah kau menganggu kencan kami, Angela." cibir Dalton.
Angela terkekeh dan berdiri. "Ya ya lakukan sepuasmu Daddy . aku akan melakukannya dengan Steve jika aku mau." ucap Angela sambil berjalan pergi.
Tanpa sadar sebuah bantal mendarat mulus di kepalanya. Dan membuat Angela meringgis dan membalik tubuhnya.
"Kenapa melempariku!!" setu Angela kesal.
"Sadar dengan ucapan mu?" ucap Valeri tegas dan membuat Angela tertawa.
"Aku hanya bercanda Mommy. Astaga..,"
"Dear kenapa kau sekolah?? Bukannya hari ini kelas 3 sedang ujian??" ucap Dalton.
Angela menepuk jidatnya, ia hampir lupa dengan ujian Daniel. Padahal semalam ia menemani Daniel yang sedang belajar.
"Kenapa aku lupa? Ya sudah pergi saja ke rumah Eli atau Adelo atau Stella." guman Angela lagi dan membuat Dalton terkekeh.
Angela keluar dari kamar Dalton dan juga valeri. Setelah berteriak meminta di buatkan adik itu. Apa lagi jawaban Valeri yang membuat dirinya tertawa.
"Apa yang aku lakukan saat ini. Steve pasti sedang ujian." guman Angela.
"Aku pergi ke apartemen Steve aja lah, menunggunya di sana." gumannya lagi .
Angela pun menuju kamarnya dan menganti pakaiannya yang sedikit tertutup. Tentu saja jika tidak Steve bisa saja melahapnya seperti daging mentah. Apalagi Steve memiliki otak mesum yang luar biasa.
Setelah suda ia pun turun dan mengendarai mobil kedatangannya menuhu apartemen Sreve. Ia juga tidak lupa mengirim pesan untuk Steve agar menemuinya di apartemennya setelah ujian.
Sampainya di sana Angela menanyakan kamar Steve. Ia memang belum pernah datang ke sini, tapi Steve pernah bilang jika ia memilik apartemen, dan memberikan satu kunci apartemen nya untuk Angela.
Angela tersenyum saat membuka pintu apartemen Steve saat ini. Ia bisa melihat apartemen mewah yang berdinding kaca itu. Bisa melihat indah nya kota saat malam hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd (TAMAT)
Teen FictionAku harus berpura-pura menjadi nerd, karena aku sengaja. Janya ingin mencari teman yang tulus. Dulu! Aku memiliki banyak teman, tapi saat aku berbohong dan membuat berita tentang kebangkrutan perusahaan Daddy semua teman ku pergi dan bilang jika aku...