"Oke aku akan pulang ke sana Mom " ucap Angela sebelum ia mematikan sambungan teleponnya.
Dengan cepat dia pun membereskan semua pakainnya dan memasukkan ke dalam koper. Dia juga tidak lupa untuk mengunakan syal dan topi untuk menutupi identitasnya.
Tidak ada yang boleh tahu siapa Angela di sini. Lagian dia bukan orang yang suka di publis atau di incar banyak paparasi murahan.
Setelah selesai ia pun keluar apartemen yang sudah entah berapa tahun dia tinggali. Dia pun di bantu oleh beberapa bodyguard untuk menyeret kopernya menuju mobil.
Syukur saja tidak ada satu wartawan pun yang menyorot masalah ini. Sampai akhirnya Angela sampai di lobby apartemen ini dan menaiki mobil yang sudah di siapkan terlebih dulu sebelum dua turun.
Di dalam mobil Angela pun melepas atribut yang membuat dirinya gerah. Dia menatap pinggiran jalan yang sedikit bersalju tapi cukup dingin jika hanya mengunakan baju tipis.
Kali ini dia akan pulang. Dia akan kembali ke amerika dan berkumpul.bersama dengan keluarga. Mungkin sudah cukup lama dia tinggal di swiss dan jauh dari keluarhaga. Ini sudah saatnya dia kembali. Apapun yang terjadi setelah ini mungkin sudah takdir Angela.
Sampainya di airport lagi-lagi Angela harus menyamar, tapi dia tidak sendiri hingga beberapa body guard mengikutinya masuk ke airport. Dia tidak mungkin berjalan di sini apa lagi ini cukup ramai.
Satpam yang tau pun hanya menunduk sebagai penghormatan. Angela tidak peduli dia tetap berjalan walau banyak mata yang menatapnya. Mungkin saja mereka berfikir siapa aku, sampai mereka semua menunduk hormat padaku? Piki Angela.
Kaki Angela berhenti di depan busway pribadi miliknya dan menaikinya sampai di depan pesawat milik pribadi kelurga Angela.
Tidak mungkin dia akan menaiki pesawat umum dan berdesakan dengan yang lain. Apa lagi masih harus menunggu lama. Lagian dia tidak bisa menunggu dia harus sampai tepat waktu sebelum semuanya berakhir.
"Kalian bisa kembali. Dan kalian berdua ikut aku ke rumah mommy." tunjuk Angela pada bodyguart yang muda. Sedangkan para pria bangka ktu Angale menyuruh untuk pulang dan istirahat.
Dua bodyguard itu mengangguk dan mengambil alih koper Angela di tangan bodyguard satunya. Hungga mereka melangkah masuk ke dalam pesawat.
Angela memilih memasuki bilik kamarnya dan menenggelamkan dirinya pada kasur dan bantal yang sudah melambai ingin di sentuh itu.
Tanpa pikir panjang pun Angela sudah memasuki dirinya ke dalam mimpi indah nya.
***
Tepat pukul 4 sore Angela baru saja sampai di rumah mommynya. Dia di sambut hangat oleh kedua orang tuanya dan kakaknya yang bernama Daniel Dalton Chrop.
"Dear, mommy sangat merindukanmu." ucap Valeria Dalton.
Angela tersenyum dan memeluk mommynya erat. Dia juga sangat merindukan mommy nya kali ini.
"Apa kau tidak merindukan Daddy dear?" ucap Dalton Chrop yang baru saja turun dari tangga.
Angela tersenyum dan melepas pelukan Valeria dan memeluk Dalton sang ayah. Jangan di tanya dia juga sangat merindukan tua bangka ini.
Mengingat sejak kecil Angel paling dekat dengan sang ayah. Bukan berarti dia tidak dekat dengan Ibunya. Dia cukup dengan Valeri saat masalah hati.
"Sepertinya aku terlupakan." cibir Daniel. Dari nada bicaranya dia sedikit kesal
Angel terkekeh dan memeluk kakaknya itu mencium lehernya dan membuat Daniel mencubit pinggangnya.
Sejak kecil Angel paling suka mencium leher jenjang Daniel. Bagi Angela leher Daniel cukup panjang dan wangi makanya Angel suka mencium leher itu hanya untuk menghirup aroma Daniel saja yang membuat Angela tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd (TAMAT)
Teen FictionAku harus berpura-pura menjadi nerd, karena aku sengaja. Janya ingin mencari teman yang tulus. Dulu! Aku memiliki banyak teman, tapi saat aku berbohong dan membuat berita tentang kebangkrutan perusahaan Daddy semua teman ku pergi dan bilang jika aku...