Hari ini masih pagi tapi lo udah siap berangkat sekolah, lo terbangun lebih awal dari biasanya. Aneh memang, lo yang biasanya bisa tidur 24 jam tiba-tiba terbangun pagi sekali.
Lo berjalan menuju halte bus dengan langkah santai, untuk apa juga cepat-cepat masih pagi juga kan. Tiba-tiba satu persatu air jatuh dari langit. Awalnya hanya sebuah rintikan yang lama kelamaan menjadi hujan deras. Lo berlari dengan tergesa-gesa untuk sampai ke halte bis sebelum badan lo basah kuyup. Tapi, nyatanya lo emang udah basah seluruhnya.
Tepat saat itu juga, bus telah datang dan lo segera menaikinya. Bus lumayan penuh, tak ada tempat duduk sehingga lo terpaksa harus berdiri dengan badan yang masih basah. Lo melihat semua mata menatap lo, menatap tubuh lo lebih tepatnya. Entah apa yang membuat mereka menatap lo tajam, namun lo memilih untuk tak menanggapinya.
Tanpa lo sadari, seorang laki-laki yang duduk didepan lo. Melepas jaketnya yang sedari tadi dikenakannya. Lalu memasangkannya ditubuh lo. Lo yang merasakan ada keganjalan tiba-tiba terkejut dan menatapnya dalam. Lo masih terpaku, ia menuntun tubuh lo untuk duduk ditempat lelaki itu duduk sebelumnya.
Seungmin : Apa lo gak sadar?
Y/n : Apa?
Seungmin : Daleman lo kelihatan karena basah, itu sebabnya semua orang liatin lo.
Y/n : Ha?
Lo melihat tubuh lo yang tertutup jaket, memang benar seragam lo berhasil mengekspos daleman sekaligus lekukan tubuh lo. Lo malu dibuatnya, tertunduk dan tak dapat berkata apa-apa. Lo memberanikan diri menatap lelaki yang menolong lo, ia tengah menatap keluar.
Lelaki ini manis, sifatnya benar-benar manis. Aku tak percaya masih ada lelaki sepertinya didunia yang udah hancur ini. -Batin lo.
Ia turun lebih dulu dari lo, ia sekolah ditempat yang berbeda dengan sekolah lo. Lo teringat sesuatu.
Y/n : Ahh yaa.. jaketnya.. aku juga belum mengucapkan terimakasih.
Sialnya, bus sudah berjalan. Lo hanya dapat melihat punggung dengan tasnya.
☆☆☆
Keesokan harinya, Lo kesiangan. Bahkan gerbang sekolah sudah ditutup, kesimpulannya lo senang karena gak sekolah atau dengan kata lain bolos tapi lo melupakan sesuatu bahwa hari ini ada ujian matematika yang jelas gurunya terkenal kiler. Tapi mau bagaimana lagi.
Lo memilih untuk berjalan-jalan disekitar sekolahan lelaki kemarin, siapa tau lo bertemu dengannya. Lo ingin membalas kebaikannya. Tepat, lo menemuinya tengah meminum secangkir teh disebuah cafe. Lo memberanikan diri mendekatinya.
Y/n : A.. Anyeong.
Seungmin : Ah ne.. duduklah.
Y/n : Kau masih ingat aku kan?
Seungmin : (Mengangguk).. Yang kemarin memperlihatkan tubuh indah lo kan?
Y/n : Ya!!
Seungmin : Hahaha.. bercanda elahh.. ada apa?
Lo mengambil jaketnya didalam tas lo, lalu memberikannya kapada lo.
Y/n : Mau mengembalikan ini, dan terimakasih.
Seungmin : Ahh segitunya.. gak usah dikembaliin juga gakpapa supaya lo inget gue terus pas liat jaket ini.
Y/n : Apaansih? Receh banget gombalnya.
Eehhh mulut lo gak sinkron dengan keadaan hati lo. Sejujurnya, hati lo berdetak dibuatnya.
Seungmin : Lo gak sekolah?
Y/n : Telat. Lo?
Seungmin : Sama.
Y/n : Oohh..
Seungmin : Emang udah takdir ya.
Y/n : Apanya?
Seungmin : Takdir kita untuk bertemu kembali, mungkin suatu saat nanti kita bakal ketemu lagi. Seterusnya.
Lo tersenyum. Tersipu malu karenanya. Tak bisa menjawab apa-apa. Mulut lo terkunci bebarengan dengan berdetaknya hati lo.
Seungmin : Mau jalan-jalan?
Y/n : Kemana?
Seungmin : Kemana saja.
Lelaki itu menarik tangan lo, dan menggeretnya keluar cafe. Bukan menarik, menggandeng lebih tepatnya. Ia bagai malaikat manurut lo, sifatnya manis semanis permen.
☆☆☆
Seungmin - Ini udah takdirnya kan? Semoga sekarang, nanti, besok, dan seterusnya takdir ini akan membawaku lebih dekat dengannya.
Y/n - ..... (isi sendiri)
KAMU SEDANG MEMBACA
☆Imagine | Stray Kids☆ ✔
Fanfic[Completed] Yang suka silahkan mampir, yang gak suka coba mampir deh siapa tau suka -maksa :v Happy reading!! Start -10/12/17- Finish -22/03/19- #2 - Seungmin [30/01/19] #4 - Twice [06/04/19]