☆Imagine | Stray Kids☆ ✔

5.6 Jisung (Han)

"Pagi (Y/n) " Kamu yang tengah asyik berkutat dengan hp tiba-tiba dikejutkan dengan sapaan seorang lelaki yang tak kamu kenal.

Lelaki itu hanya menyapa, lalu berlari meninggalkan kebingungan untuk kamu. "Siapa sih?" Ucap kamu seorang diri.

"Han Jisung"

"AHKKK!!" Teriak kamu setelah mendengar bisikan dari belakang bangku taman yang kamu duduki, kamu menoleh kebelakang dan mendapati seorang lelaki tengah cengengesan memamerkan deretan giginya yang seperti tupai.

"Serius amat main hp nya, lagi bales chat siapa sih?" Ucapnya sembari duduk disebelah kamu, dekat sekali sampai ngebuat kamu bergeser dan yang lebih mengejutkan lagi, tangannya ia luruskan disandaran bangku tepat dibelakang pundak kamu.

Posisi canggung ini ngebuat kamu tak tau harus ngomong apa, "Gak ada." Ucapmu setelah beberapa waktu lalu terdiam.

Lelaki itu merogoh saku celananya lalu mengeluarkan hp lalu diserahkan ke kamu, "Untuk apa?" Tanya kamu.

"Aku murid baru disini, sekolah ini besar pula. Aku takut tersesat, jadi aku minta nomer kamu buat minta bantuan kalo kalo lupa jalan." Ucapnya sambil mengukir senyum, membuat pipinya yang gembul jadi lebih gembul lagi.

"Kan bisa tanya murid lain." Alih-alih mengambil hp milik lelaki itu, kamu berusaha menolak dengan cara halus.

"A.. Aduh"

"Kenapa?" Tanya kamu setelah mendengar rintihannya sambil memegang tangannya yang tengah mengulurkan hp.

"Tanganku sakit, buruan kasih nomermu."

Kamu melongo, Bocah ini maunya apa sih? Batin kamu.

Daripada bikin pusing kamu pun meraih hpnya lalu kamu mengetik nomer kamu, setelah selesai kamu pun mengembalikan hpnya lalu berdiri hendak pergi.

"Mau kemana?" Pertanyaannya ngebuat kaki kamu berhenti melangkah.

"Balik ke kelas lah, udah bel." Ucapmu lalu lanjut berjalan.

"Hei tungguin!"

---

Kamu tidur tengkurap diatas kasur sambil membaca wattpad, tiba-tiba kamu menangis merasa terharu membaca cerita sad ending. Kamu memang mudah tersentuh, jadi gampang nangis.

Tiba-tiba dari layar berwarna putih dengan banyak tulisan berubah menjadi deretan angka nomor tak dikenal menelpon.

"Siapa sih nelpon malem-malem." Ucapmu dengan suara serak.

Kamu pun menggeser bulatan berwarna hijau dilayar,

"Hallo." Ucapmu

"(Y/n) kamu habis nangis? Kok suara kamu serak? Ada apa? Kamu dimana? Ha? Kamu gakpapa kan? (Y/n)! (Y/n)!"

Kamu menjauhkan hp kamu dari telinga, suara teriakannya begitu keras hingga terasa gendang telinga kamu mau jebol.

Kamu tiba-tiba teringat dengan suara itu, suara yang tadi pagi menyapamu dan sok kenal sampai minta nomor.

Tunggu-tunggu, bagaimana dia tau nama aku? - Batin kamu

"Kok kamu tau nama aku?"

"Oh itu tadi a.. aku liat name tag di baju kamu."