"Kapan berhentinya?" Ucapmu lirih sambil mendengus menatap hujan yang tak ada hentinya sejak setengah jam yang lalu.
Kamu berdiri di depan kafe sambil menunggu hujan reda sebab tak membawa jas hujan maupun payung.
Drrtt drrtt drrtt
Kamu mengambil handphone yang bergetar dalam saku celanamu lalu mengangkat telepon dari bos tempatmu bekerja.
"Hall-"
"DIMANA KAMU HA!? INI UDAH SIANG KENAPA GAK DATANG?" Teriaknya memotong ucapanmu.
"Saya sedang menunggu hujan reda pak."
"GAK USAH BANYAK ALASAN! CEPAT DATANG ATAU SAYA POTONG GAJIMU BULAN INI!"
"Tapi pa-"
Tuuutt
Sambungan teputus, "sial"
Begitu kamu menaruh ponsel kedalam saku, seseorang menodongkan payung kearahmu, "Nih, pake aja."
Kamu melihat wajahnya, ia tersenyum ramah terhadapmu. Kamu juga melihat ia hanya membawa satu payung, "Ah gausah gapapa, kamu nanti pake apa?"
Lelaki itu menggeleng lalu menyerahkan payungnya kepadamu, ia memakai hoodie nya lalu berlari menerobos hujan. Belum sempat juga kamu bilang terimakasih, ia sudah pergi lebih dulu.
"Lelaki baik."
---
Keesokan harinya, kamu sengaja berangkat pagi untuk mengerjakan pekerjaan yang kemarin sempat tertunda karena terlambat.
Kamu segera menaiki bus begitu bus berhenti, penuh sekali sampai semua orang berdimpit satu sama lain. Untung saja tubuhmu mungil, kamu bisa nyelip untuk mencari tempat dan berdiri sambil menggenggam pegangan bus.
Dan tanpa sengaja, kamu melihat lelaki kemarin duduk didepan tempatmu berdiri. Ia melihatmu lalu ia segera berdiri, "Kamu duduk aja, biar aku yang berdiri."
"Eh gak usah-"
"Udah duduk aja." Ucapnya sambil sedikit menekan pundakmu agar duduk.
Kamu terdiam sambil memandanginya yang sedang menatap keluar jendela, "Ternyata masih ada ya lelaki sebaik dia didunia ini." Gumammu.
"Eumm- nama kamu siapa?" Tanya kamu dengan suara sedikit kencang agar ia dengar karena keadaan sekitar begitu ramai.
"Woojin. Kim Woojin, kamu?"
"(Y/n)"
"Ooh nama yang cantik."
Kamu pun tersenyum mendengar pujian atas namamu.
---
Keesokan harinya lagi, kamu mengantri untuk membeli kopi disebuah kafe. Antrian lumayan panjang, sambil menunggu kamu pun memainkan ponsel. Cuma nyecroll ig doang, gak ada chat soalnya.
Tiba-tiba seorang pelajar laki2 menyalip antrian tepat didepanmu, "Hei! Kok nyalip antrian sih?"
"Ck. Bacot" Ucapnya lalu memasang earphone yang sebelumnya menggantung dilehernya.
/sreekkk/brukkk/
Lelaki lain yang baru saja sampai dikafe langsung menyeret pelajar tersebut dan mendorongnya sampai terjatuh dilantai, "Anak jaman sekarang gini ya? Gak punya aturan!" Ucapnya, dan ternyata dia adalah Woojin.
Skip, 10 menit kemudian.
Setelah membeli kopi, kamu keluar kafe bersama Woojin. "Eum, makasih ya buat yang tadi." Ucapmu.
"Santai aja, anak kayak gitu memang pantas diberi pelajaran."
Kamu pun terkekeh mendengar jawabannya, benar-benar lelaki yang kelewat baik.
"Ini kali ketiga kita ketemu kan? Kata orang kalo ketemu tanpa sengaja sebanyak 3x itu takdir. Apa aku minta nomernya ya?" Batinmu sambil menatapnya.
Kamu pun memberanikan diri, "Oh ya, boleh aku min-"
"SAYANG!!!" Ucapanmu terhenti begitu mendengar teriakan seorang wanita dari arah belakang Woojin. Ia mendekati woojin lalu merangkul lengannya.
"Maaf, aku lama ya?" Ucap wanita itu lagi.
"Gakpapa, nunggu seribu tahun pun aku rela jika itu demi kamu."
"Ahh bisa aja kamu hehe."
[Aduh jyjyk aku ngetiknya-thor]
Woojin pun tersadar bahwa kamu masih berada didepannya, "Oh ya tadi bilang apa?"
"O-oh i..itu anu.. toilet mana ya?" Ucapmu secara random.
"Ah tadi disana ada toilet, kamu kesana aja." Bukan woojin yang menjawab, melainkan pacarnya.
Iyaaa pacarnya.
Saket saket.
"Oh iya makasih ya." Kamu pun segera pergi dari hadapannya sebelum nangis darah.g
***
Woojin - perasaan tadi mau minta sesuatu kok tiba-tiba nanya toilet?
(Y/n) - .....(isi sendiri)
..
Aku lanjut nihhhh huwehehe
Semoga kalian suka
KAMU SEDANG MEMBACA
☆Imagine | Stray Kids☆ ✔
Fanfiction[Completed] Yang suka silahkan mampir, yang gak suka coba mampir deh siapa tau suka -maksa :v Happy reading!! Start -10/12/17- Finish -22/03/19- #2 - Seungmin [30/01/19] #4 - Twice [06/04/19]