"Kamu masih suka sama (Y/n)?" Ucap Felix setelah selesai dengan tugasnya yang baru dikerjakan hasil nyontek punya Jeongin.
Jeongin pun mengangguk ragu, dibilang masih suka sih iya tapi ada rasa kecewa dihati Jeongin.
"Meskipun dia udah nyakitin kamu?" Felix tetap meyakinkan Jeongin, pasalnya Jeongin itu masih awam untuk dibilang ngerti masalah cinta.
Jeongin tetap menjawab dengan anggukan, raut wajahnya semakin lesu saat melihat (Y/n) lewat didepan kelasnya.
"Yen, udah deh. Dia tuh cuma datang pas lagi kosong kosongnya, pas udah bosen sama kamu, dia pergi gitu aja kan? Sekarang aku tanya, berapa kali kamu diginiin sama (Y/n)?"
Jeongin menatap sendu kearah Felix, "Sesering apapun dia nyakitin aku, gak bakal goyah hati ini lix."
"Bodohnya kebangetan sih kamu!!" Felix pergi keluar kelas pengen ngantin, padahal 5 menit lagi bel masuk.
"Woy remahan rempeyek!! Bilang terimakasih kek habis nyontek." Teriak Jeongin.
Felix sok gak denger, malah nyiulin cewek lewat, "Hey cantik, nomer wa dong. "
...
Sepulang sekolah, kamu diajak pacar kamu Hyunjin makan bakso disebuah warung deket rumah kamu.
Selagi menunggu pesanan, kamu ngobrol sama Hyunjin.
"Sayang." Panggil Hyunjin.
"Hmm."
"Bakso kok bulat?"
"Ya kalo gak bulat, bukan bakso namanya."
"Terus, Kamu kok cantik."
Kamu tersipu mendengar gombalan Hyunjin yang semakin hari semakin bikin kamu baper, "Ya kalo gak cantik bukan (Y/n) namanya." Jawab kamu.
"Salah."
"Lah terus??"
"Kalo gak cantik ya aku gak bakal suka dong."
"Hilih mosok??"
Kamu terus ngobrol, hingga akhirnya bakso pesenan kalian dateng. Kalian pun makan bersama.
"Pak udin, bakso 2 bungkus ya. Yang satunya biasa lah pesenan mama. Tau kan pak?"
"Ahsyapp.. Gak pake gubis, pedesnya pake banget kan?"
"Sip pak udin."
Kamu mendengar suara yang tak asing, kamu pun menoleh kearah suara tersebut dan benar saja, Jeongin, Mantan pacar kamu ada disana. Ia pun melihat kearah kamu.
Kamu tersenyum, "Mari makan Yen." Ucap kamu menawarkan.
Jeongin mengangguk.
"Siapa sayang?" Tanya Hyunjin.
"Oh, temen sekelasku."
"Bang ayen ganteng ini baksonya udah siap." Pak udin menyodorkan bakso pesanan Jeongin.
"Eh iya pak, makasih. "
"Asyapp."
"Pulang dulu (Y/n), mari mas." Jeongin pamit ke kamu dan Hyunjin.
Jeongin pun pergi dengan membawa bungkusan baksonya.
"Eh sayang, bentar ya." Kamu berlari mengejar Jeongin.
"Yen!"
Jeongin menoleh, "ada apa?"
"Aku cuma mau bilang, maaf. "
"Untuk apa?"
"Semuanya, maaf karena cuma manfaatin kamu. Kali ini aku percaya sama Hyunjin, dia beda sama cowok lainnya. Dia gak bakal nyakitin aku, dan aku gak bakal kembali lagi ke kamu. Aku sadar, aku jahat. Aku terlalu jahat karena mempermainkan kamu. Maaf. "
Jeongin menepuk pelan pundak kamu lalu tersenyum, "Kamu tau kan? Aku selalu suka sama kamu, bahkan setelah kamu menyakitiku. Aku emang bodoh. Amat sangat bodoh."
"Yen aku-"
Jeongin memotong pembicaraanmu, "Gak usah minta maaf, ini semua salahku. Aku salah karena telah membuka hati kepadamu. Aku yang awalnya suka ke kamu, dan aku juga yang memaksamu untuk jadi milikku tanpa mendengar pendapatmu."
"Enggak Yen, dengerin aku-"
"Aku selalu suka sama kamu, ketika kamu bersama Hyunjin dan kamu bahagia, itu gak masalah. Selagi kamu bahagia, meskipun bukan karenaku bahagiamu itu, aku akan menerima kenyataan ini... "
".... Dan ketika kamu lelah dan ingin kembali kepadaku lagi, ingat, hatiku gak pernah tertutup untukmu. Aku sayang kamu, (Y/n)"
Kamu terdiam mendengar semua omongan Jeongin, Jeongin pun tersenyum lalu pergi meninggalkanmu yang masih gak bisa memahami semuanya.
Kamu merasa bahwa kamu lah manusia paling kejam didunia ini. Pemain hati lelaki, itulah sebutan dirimu.
(Tbc)
***
Jeongin - Hatiku selalu terbuka untukmu, (Y/n) :))
(Y/n) - ..... (Isi sendiri)
---
Episode ini akan ada lanjutannya di bagian ( 5.9 Jeongin (I.N))
Tunggu episode selanjutnya yaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
☆Imagine | Stray Kids☆ ✔
Fanfiction[Completed] Yang suka silahkan mampir, yang gak suka coba mampir deh siapa tau suka -maksa :v Happy reading!! Start -10/12/17- Finish -22/03/19- #2 - Seungmin [30/01/19] #4 - Twice [06/04/19]