Lanjutan 4.9 Jeongin (I.N)
Kamu terus menatap Hyunjin yang sedari tadi cuma diam setelah minta ketemu secara tiba-tiba.
"Ada apa? Hmm?" Akhirnya kamu angkat bicara sebab sudah bosan diem-dieman dari tadi.
Hyunjin natap kamu, "Kita udahan yuk."
Kamu terkejut mendengar Ucapan Hyunjin, kenapa tiba-tiba sekali? Padahal semalam kalian baik-baik saja. Apa kamu punya salah? Apa Hyunjin cuma bercanda?
Banyak sekali pertanyaan yang melintas dikepala kamu, membuat kamu melongo tak mengerti dengan semua ini.
"Kita udahan ya." Hyunjin berdiri dari duduknya dan hendak pergi tanpa pamit.
Kamu mencengkram tangannya, mencegah Hyunjin untuk pergi.
"Kenapa? Apa aku ada salah? Jangan seperti ini, kalau aku ada salah aku minta maaf dan selesaikan secara baik-baik. Ya?"
Hyunjin menggeleng lalu melepaskan cengkraman kamu dari tangannya, "Aku pengen udahan."
Hyunjin pergi, kamu masih mematung disana. Setelah sadar, kamu pun berlari mengejar Hyunjin sebelum ia semakin jauh.
Kamu menghadang jalan Hyunjin diluar kafe, "Kenapa? Pasti ada alasanny kamu tiba-tiba minta putus."
"Udah deh minggir." Hyunjin mendorong tubuhmu kesamping.
Hyunjin tak pernah sekasar ini padamu, tapi kenapa hari ini Hyunjin menjadi orang yang sangat berbeda darr biasanya.
"KENAPA!??" Teriak kamu membuat Hyunjin menghentikan langkahnya dan memutar tubuh menghadapmu.
"Ck, kamu mau tau alasannya?"
Kamu mengangguk sambil menahan tangis yang hampir tumpah.
"Bosen."
Hyunjin lagi-lagi pergi begitu saja, meninggalkan kamu yang berdiri mematung ditengah dirinya malam dengan air mata yang mulai menderas seiring kepergian Hyunjin.
Kaki kamu melemas, dan kamu pun tersungkur ditanah masih menangis mendengar alasan Hyunjin yang sangat menyakiti hatimu.
/Jrasshhh/
Hujan tiba-tiba datang tanpa permisi dan mengguyur tubuhmu hingga basah sepenuhnya.
Kamu tak beranjak sedikitpun, kamu masih menangis ditengah hujan.
Beberapa saat kemudian, kamu tak dapat merasakan air hujan menabrak tubuhmu. tapi kamu masih yakin kalau ini masih hujan.
Kamu mendongak keatas dan melihat seorang lelaki memegang payung untuk mencegah kamu kehujanan.
Ia membantumu berdiri,"Jeongin?"
Ia tak menjawab dan segera membawamu untuk berteduh, setelah sampai disebuah toko yang sudah tutup, Jeongin memberikan jaketnya padamu.
"Kenapa kamu hujan-hujan disana?" Ucapnya seraya membenarkan jaket ditubuhmu agar kamu merasa hangat.
"Aku putus."
Kamu melihat Jeongin yang tak terkejut sedikitpun, "Aku tau, aku sudah liat tadi." Ucapnya.
"Apa?"
"Aku tak sengaja melihatnya saat lewat."
Kamu terdiam, beberapa menit kalian saling diam. Hanya suara hujan yang terdengar disana.
"Maaf." Ucapmu perlahan.
"Untuk apa?"
"Semuanya, aku minta maaf."
Jeongin menghadapkan tubuhmu kearahnya, kamu mendongak untuk bisa melihat wajah Jeongin.
Ia tersenyum, manis sekali. Senyuman yang menenangkan itu, kamu merindukannya.
Namun, setelah semua yang kamu lakukan padanya. kamu tak boleh berharap apapun, karena kamu tak punya hak untuk berharap lagi padanya.
"Gakpapa, aku tau kamu cuma ingin mendapatkan seorang lelaki yang lebih baik dariku. Karena itu kamu pergi ke Hyunjin dan meninggalkanku."
Mendengar ucapan Jeongin, membuat hatimu sakit dan merasa bersalah. Kamu merasa menjadi satu-satunya orang paling jahat didunia ini.
"Aku selalu dibelakangmu (Y/n), ketika kamu tersakiti kamu hanya perlu menengok kebelakang dan aku akan ada dibelakangmu untuk menjagamu." Ucapnya dengan senyuman khas miliknya.
"Aku tak memintamu untuk kembali padaku, menjagamu saja sudah cukup untuk membuktikan bahwa aku cinta kamu (Y/n)"
Air matamu tiba-tiba berjatuhan mendengarnya, kamu menyesal karena telah meninggalkan lelaki sebaik Jeongin untuk Hyunjin yang hanya mempermainkanmu.
"Maafkan aku.. Maaf.. Maaf Jeongin.. Maaf." Tak henti-hentinya kamu mengatakan maaf dengan sesegukan karena tangismu.
Tiba-tiba Jeongin memeluk tubuhmu dan mengusap rambutmu perlahan.
Kamu merindukan pelukannya, pelukan yang terasa hangat dan menenangkan sekali.
"Gakpapa.. Jangan nangis, hatiku sangat sakit melihatnya." Ucapnya.
Semakin erat pelukannya, semakin menjadi-jadi tangisanmu.
Jika saja kamu tau hal ini akan terjadi, kamu tak akan pernah meninggalkan Jeongin yang sangat memperhatikanmu.
"Aku tak bisa kembali kepadamu Jeongin, wanita jahat sepertiku ini tak pantas untuk lelaki sebaik kamu." Ucapmu sambil melepaskan pelukannya.
Jeongin mengusap air matamu, "Hatiku selalu terbuka untukmu, jika kamu ingin kembali maka aku akan menyambutmu dengan senang hati...."
"....Aku akan menunggumu kembali, dan setelah itu aku tak akan membiarkanmu pergi lagi dariku."
Kamu terdiam.
"Karena aku... Mencintaimu."
***
Jeongin - Kembalilah jika ingin, aku akan menunggumu.
(Y/n) - .....(isi sendiri)
---
Senin besok aku unbk nih :'))
Kasih semangat dong╥﹏╥Oh ya, sebenernya aku pengen finish ini story sampe sini aja.
Karena peminatnya udah semakin berkurang huhuಥ⌣ಥ
Tapi pengen lanjut juga sih.
Enaknya gimana? Next of finish?
KAMU SEDANG MEMBACA
☆Imagine | Stray Kids☆ ✔
Fanfic[Completed] Yang suka silahkan mampir, yang gak suka coba mampir deh siapa tau suka -maksa :v Happy reading!! Start -10/12/17- Finish -22/03/19- #2 - Seungmin [30/01/19] #4 - Twice [06/04/19]