3.4 Changbin

3.3K 343 18
                                    

Anggap saja hari minggu (?)

Pagi ini lo ada janji dengan Changbin, Pacar lo. Disebuah kafe dekat taman, lo sudah menunggu pacar lo sejak 30 menit yang lalu. Lama sekali sampai lo merasa lumutan.

Changbin : Maaf. Lama ya sayang?

Tiba-tiba suara khasnya itu mengejutkan lo, membuat lo menoleh dan mendapati Changbin yang tengah tersenyum ke arah lo.

(Y/n) : Niatnya gue mau pergi 5 menit lagi.

Changbin : Yaa maaf.

(Y/n) : Iyaa iyaa.

Changbin : Udah pesen sayang?

Lo menggeleng.

Changbin : Tunggu sini.

Pacar lo itu berjalan untuk mengantri di kasir Kafe untuk memesan camilan dan minuman tentunya. Lalu ia kembali duduk didepan lo dengan memainkan hp ditangannya.

(Y/n) : Sayang, Tau Felix kan?

Changbin : Ohh si tukang pijat itu?

(Y/n) : Ih mulutnya.

Ia hanya tertawa seadanya masih dengan memainkan hp nya.

(Y/n) : Masa iya kemarin dia mijet guru kimia gegara lupa gak bawa tugas.

Changbin : emm.. terus?

(Y/n) : Terus ya akhirnya dimaafin, enak banget kan ya..

Changbin : Anjir deh

(Y/n) : Si Jeongin bikin ngakak habis say, masa iya kemarin dia nembak cewek ada lombok nyangkut di kawat giginya. Ngakakin gak??

Changbin : Ihh bikin ilpil tuh.

Changbin berbicara dengan mata menatap layar hp nya, membuat lo kesal. Sudah lebih dari 15 menit lo dicuekin, ia lebih fokus ke hp nya. Kesel? So pasti.

(Y/n) : Main ML ya?

Changbin : Enggak say

(Y/n) : Suka kesel akutu sama cowok yang ngelupain ceweknya gegara ML syalan.

Changbin : Gak main say

(Y/n) : Terus ngapain dong dari tadi mandengin hp mulu? Lebih mentingin hp lo ketimbang gue?

Changbin : Lebih penting lo sayangku..

(Y/n) : Bodo! Gue pulang.

Changbin : (Y/n)!! Sayang!!

Lo gak peduli dengan panggilan Changbin, lo udah kelewat kesel melihat Changbin yang tak mempedulikan lo sedari tadi. Iya orangnya di depan lo tapi rasanya lo cuma sendirian. Tak biasanya kekasih lo itu seperti ini, masa iya dia bosan mendengar celotehan lo? Curhatan lo? Memang tiap hari setiap ketemu ada aja cerita yang lo buat sebagai topik pembicaraan tapi ia selalu menanggapi dengan antusias namun berbeda dengan hari ini.

☆☆☆

Keesokan harinya

Lo duduk dibangku kelas lo, memandang keluar jendela. Hampir rasanya air mata lo menetes, namun dengan sekuat tenaga lo menahannya. Changbin, seperti tak merasa bersalah ia tak mengabari sedikitpun sejak kejadian kemarin hari minggu. Tak ada sepatah kata maaf, tak ada notice pesan walau setitik pun. Bagaimana bisa Changbin melakukan itu? Ini mengecewakan, menyesakkan, menyebalkan dan ingin rasanya lo menjauh darinya.

Jeongin, temen sebangku lo itu sedari tadi mengelus pelan punggung lo untuk menenangkan diri lo. Ia tau karena curhatan lo. Tentunya sebagai teman, ia tak tega melihat lo terus-terusan menahan tangis.

☆Imagine | Stray Kids☆ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang