▪️21

6.3K 1.1K 218
                                    

Selasa 7-11-17
15.21

Pemakaman Chanwoo telah selesai dilaksanakan. Sekarang semua IPA 1 yang tersisa duduk melingkar di ruang tengah rumah June. Kenapa rumah June? Karna cuma June doang yang bersedia rumahnya dijadikan Basecamp.

"Jadi inisial nya apa sekarang?" Tanya Taeyong memulai percakapan.

Jungkook merogoh sakunya dan mengeluarkan kertas yang tadi ia temukan di saku Chanwoo. Kertas itu lalu dilempar dan ditangkap oleh Taeyong. Kemudian Taeyong membacanya nyaring nyaring agar semuanya dapat mendengar.

"I? Kok makin lama makin aneh sih inisialnya!" Omel Doyoung.

"Anjing anjing!" Umpat Yuta.

"Sekarang siapa lagi yang mau di tuduh? Mingyu? Arin? Eunbin? Atau gue?" Omel Lisa.
"Jujur gue muak sama kondisi kayak gini!" Lanjutnya.

"Mungkin gak sih kalau pembunuhnya ada diantara kita?" Tanya Renjun.

"Ya emang itukan prediksi kita." Jawab Haechan.

"Mungkin gak sih kalau yang bunuh itu memang ada diantara kita, Tapi bukan manusia?" Renjun kembali bertanya membuat semuanya terdiam.

"Anjing lo jangan buat gue merinding!" Pekik June.

"Trus siapa? Kak Hanbin gitu? Atau Siyeon? HAHAHAHA LUCU NJING" Jawab Jaehyun sambil tertawa, disusul dengan tawa yang lainnya.

"Woy serius dulu napa!" Sahut Taeyong, Membuat semuanya menjadi diam.

"Gue sih punya asumsi yang lebih masuk akal." Mingyu berkata lantang. Semuanya langsung memfokuskan diri kepadanya, menantinya kembali berbicara.

"Siapa disini yang marganya Lee?" Tanya Mingyu.
"Marga Lee, kalau dibaca jadi I"

Semuanya terdiam berusaha berpikir.

"Mark Lee" ucap Jennie

"Lee Taeyong" Balas Mark.

"Huang Renjun" timpal Doyoung

"Lee goblok!" Maki Ten.

"Jeno Lee?" Jawab Renjun.

"Udah dibilang pembunuhnya manusia!" Pekik Jungkook.

"Jangan nakutin napa!" Eunbin ikut menimpali.

"Ten? LEEchaiyapornkull?" Timpal Doyoung lagi.

"Maksa bener jadi orang" Balas Ten.

"Ya memang ada Lee nya kok!" Balas Doyoung tidak terima.

"Ya tapi lo maksa!" Nada Ten mulai meninggi.

"DIAM NJING!" Sentak Taeyong membuat semuanya terdiam.

"GUA UDAH MUAK SAMA SUASANA GINI! GUA MAUNYA ITU KITA NGUMPUL KARNA KEAKRABAN! BUKANNYA BAHAS PSIKOPAT DAN SALING TUDUH TUDUHAN!"

Taeyong tidak dapat mengendalikan amarahnya meskipun Jennie berusaha untuk menenangkannya.

"SEKARANG SEMUANYA YANG ADA DISINI NGAKU! JUJUR! SIAPA PSIKOPAT SEBENARNYA! SEBELUM GUE YANG NEMUIN DAN BALAS YANG LEBIH SADIS DARI APA YANG PERNAH LO LAKUIN!" Lanjut Taeyong yang amarahnya sudah tidak bisa ditahan. Yuta sudah berusaha menahannya bersama Jennie, namun tidak berhasil.

Keadaan menjadi hening setelah Taeyong diam. Namun tiba tiba Joy mengangkat tangannya ragu ragu sambil memperhatikan Sowon yang terus menggeleng di sampingnya.

"Joy gue mohon jangan..." bisik Sowon.
Namun Joy tetap mengangkat tangannya. Kali ini dengan penuh keyakinan.

"Joy?" Tanya Taeyong.

"Gu..gue mau ngaku sesuatu hal sama kalian. Tapi gue mohon kalian dengarkan dulu perkataan gue dan cermati baik baik."

Semua yang ada di ruang tengah memusatkan perhatiannya ke Joy, merasa penasaran.

"Gue tau siapa penyebab semua ini..." Joy membuka suaranya dengan sedikit ragu.

Taeyong mengernyitnya keningnya, menunggu pernyataan Joy selanjutnya.

"Orang itu adalah gue sendiri." Joy menundukkan kepalanya, tak sanggup melihat reaksi teman temannya.

"JADI LO PSIKOPAT NYA?!" Pekik Jungkook.

"KAK JOY?!" Pekik Sohye sambil menahan air matanya.

Situasi menjadi ramai, masing masing sibuk dengan asumsinya dan berbisik bisik.

"TADI JOY UDAH BILANG BUAT DENGARKAN DULU PENJELASANNYA!" Teriak Sowon membuat situasi menjadi terkendali kembali sehingga Joy dapat melanjutkan perkataannya.

"Bukan.. bukan gue.. gue memang bukan psikopatnya. Tapi gue yang memulai ini semua.." ucap Joy dengan suara yang pelan hingga nyaris tak terdengar.

"Maksud lo kak?" Tanya Haechan.

Joy mendongak. Bahunya naik turun seperti menanggung hal berat. Sowon disebelahnya mengusap punggung Joy, berusaha menenangkannya.

"Gue yang mulai terror ini! Gara gara gue semuanya jadi berantakan! Ini semua salah gue! Salah gue!!" Tangis Joy pecah.

"Maksud lo Joy? Kenapa lo yang salah?" Tanya Taeyong yang semakin bingung.

"KARNA GUE YANG BUNUH NANCY! GUE YANG BUAT PSIKOPAT ITU JADI MUNCUL DAN NGEBUNUH KITA!" Teriak Joy sambil menangis. Sowon sudah merangkulnya dan berusaha menenangkannya. Semuanya terdiam tidak ada yang berani berbicara. Setelah dirasa agak tenang, Joy pun melanjutkan ceritanya.

"Waktu itu gue berangkat sekolah.. bareng Sowon. Gue yang nyetir mobil..waktu di lampu merah.. sumpah gue gak liat Nancy nyebrang... dan.. semuanya terjadi begitu cepat.. gue masih ingat tubuh Nancy yang tertabrak mobil gue.. gue nyesel banget.." Joy menangis kembali hingga sesenggukan, membuat ia tidak bisa melanjutkan ceritanya.

"Orang tua Nancy memaafkan Joy karna itu bukan salah Joy sepenuhnya. Nancy yang melanggar aturan karna waktu itu ia sedang terburu buru sehingga menyebrang jalan ketika lampu hijau menyala" Ucap Sowon yang melanjutkan perkataan Joy.

Suasana menjadi tidak terkendali. Sebagian ada yang menenangkan Joy dan sisanya sibuk dengan pikiran masing masing.

"Joy lo tenang. Ada kita semua disini. Lo masih punya kita." Kata Jennie berusaha menenangkan Joy yang masih menangis.

"Bukan lo yang salah kak. Bukan" Ucap Haechan.



IMMM BACKKKK HEHEEEWW
MAAP MAAP AKUTU SIBUK
IYA MEMANG ATAMAH ALASANNYA SLALU SIBUK
HINA AJA ATA GAPAPA

Sycho?¿ || 95-00 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang