"Kok Jennie?""Gue inget waktu itu Kak Jennie bilang kalau Kak yerin sempat ngeliat pembunuhnya dan ngasihtau Kak Jennie. Gue mau memastikan aja ke Kak Jennie."
"Iyaudah sini gue antar kerumah Jennie, Mark. Hari ini Jennie gak masuk karna sakit. Sekalian gue mau jengukin dia"
Taeyong pun segera berdiri dan berjalan melewati Mark menuju parkiran. Mark tanpa babibu juga menyusul Taeyong. Namun langkah nya berhenti ketika melihat Mingyu dan June yang terdiam kebingungan.
"Kalau kakak mau ikut, enggak papa kak ikut aja. Kak Taeyong bawa mobil kan?" Ucapan Mark dijawab anggukan oleh Taeyong dan juga Mingyu serta June. Mereka segera mengambil tas dan ikut menuju parkiran.
Still Kamis 10-11-17
08.15Ting tong!
Jennie yang sedang membaca majalah diruang tengah mendengar bel pintu dan berdecak malas. Ia merutuki nasibnya yang tiba tiba sakit dan tidak ada yang mengurusnya, karna mamahnya sedang ada Fashion Show di LA.Mood Jennie semakin hancur ketika tadi ia membaca kabar bahwa Joy, Bambam, dan Arin juga ikut turut serta menjadi korban psikopat itu, dan Jennie sedikit menyalahkan dirinya sendiri karna tidak masuk sekolah dan menghibur teman temannya, terutama Sowon. Karna Jennie tau Sowon, temannya itu pasti sangat sedih.
Jennie lalu bangkit setelah mendengar bunyi bel ketiga dan dengan langkah malas mendatangi pintu depan. Namun ekspresi nya berubah menjadi tersenyum lebar ketika mendapati sosok yang dirindukannya tersenyum didepan pintu.
Tanpa basa basi lagi Jennie segera melompat memeluk Taeyong yang membawa plastik bubur, dan menjadikan Mark June serta Mingyu nyamuk mendadak.
Gak lama Jennie nyadar kalau Taeyong gak cuma sendiri, ia jadi salah tingkah dan mempersilahkan yang lainnya untuk masuk dan duduk.Setelah semuanya duduk dan 'PW' ditempatnya masing masing, disofa ruang tengah milik keluarga Jennie, barulah Mark menyampaikan maksudnya.
"Jadi gini kak, dulu Lo pernah bilang kalau Kak Yerin sempat ngeliat psikopatny dan ngasih tau ke elo kan Kak?"
Jennie tampak berpikir sejenak, dan mengangguk nganggukkan kepalanya kemudian.
"Iya bener! Dulu gue sempat lupa! Yerin bilang, kalau pembunuhnya itu lumayan tinggi dan kulitnya enggak terlalu putih!"Mark menjentikkan jarinya dan bertepuk tangan mendengar perkataan Jennie. Dirinya mengangguk ngangguk seperti sudah menemukan akar dari semua masalah yang ada. Taeyong, Mingyu dan juga June hanya bisa diam berpikir menunggu penjelasan Mark.
"Gue kayaknya tau siapa pembunuhnya!" Ucap Mark yang membuat Taeyong, Jennie, Mingyu serta June memelototkan mata tak percaya.
"Sumpah lo?"
"Iya kak June! Tapi ini baru asumsi. Yhaa meskipun diikutin bukti yang kuat."
"Emang menurut lo siapa?" Tanya Taeyong mulai penasaran.
"Orang terdekat, teman gue sendiri, Jaemin."
"HAH SUMPAH?!" Semua yang ada di ruang tengah kompak menganga mendengar penuturan Mark.
"Hmm gue cuma mau klarifikasi aja nih, takutnya otak gue salah. Na Jaemin maksud lo? Jaemin MIPA 1?" Tanya June memastikan.
"Iyalah kak siapa lagi! Setau gue, disekolah kita cuma satu yang namanya Jaemin!"
"Tunggu tunggu! Kenapa lo bisa nuduh Jaemin?" Kali ini Mingyu yang penasaran.
"Gue gak asal nuduh kak! Pertama, menurut pengelihatan Kak Yerin, orang yang tinggi dan kulitnya agak gelap itu cocok sama perawakan Jaemin. Ya elo juga sih kak Gyu kulitnya gelap gitu, tapi setelah gue mikirin bukti kedua kayaknya gak mungkin. Dan semua inisial disurat mengarah ke nama Jaemin."
Mingyu ingin nyolot saat itu juga namun ia ditahan oleh Taeyong yang sebenarnya ingin ketawa daritadi.
"Lo ngehina banget Mark! Trus bukti keduanya apa?" Tanya Mingyu gusar. Ia ingin membungkam mulut June yang sudah tertawa nyaring sedari tadi, namun tidak bisa karna ia dan June tidak duduk bersebelahan.
"Yang kedua, menurut pengamatan gue, pembunuhnya selalu melakukan semuanya dipagi hari. Seperti kasus Sanha, Sohye, dan juga Arin, Kak Bambam, serta Kak Joy. Dan Jaemin termasuk jajaran orang pertama yang datang kesekolah. Sedangkan lo kak Gyu, terlambat mulu."
Mingyu lagi lagi menahan amarahnya ketika harus dihina oleh adek kelasnya sendiri. Ia ingin marah namun ia sendiri tahu bahwa semua yang diucapkan Mark adalah fakta.
"Masih ada bukti lagi?" Tanya Taeyong.
Mark kemudian mengangguk cepat.
"Ingat waktu kematian Kak Mina? Yang gara gara gelinding di tangga rooftop? Sohye cerita ke gue waktu setelah kak Mina jatuh dari tangga dan dibawa kerumah sakit, sohye ngelihat Jaemin turun dari rooftop."Taeyong Mingyu June dan juga Jennie menganga tak percaya. Woy ini buktinya udah lumayan kuat ??!??!!!?
"Anggap aja kalau emang benar Jaemin. Trus sekarang kita mau ngapain?" Kali ini Jennie yang bertanya.
"Kita akan balas dengan hukuman yang setimpal kak! Pasti!"
"Caranya? Kita kan gak punya bukti?" Ucap Jennie kembali bertanya.
"Nhaitu dia pr kita kak! Kita harus bisa nemuin buktinya bagaimanapun caranya!
Haihai gais hehehe
Maap kalau part ini pendek banget hehe
Aku nulisnya singkat dan cepet banget karna yha aku uda gada ide bcs writer's block.Ohiya aku boleh minta tolong ke kalian gak? Aku enggak pernah ngemis ngemis dan minta minta vote ke kalian. Tapi aku mohon kalau emang kalian merasa terhibur ataupun suka dengan cerita aku, kalian baru boleh ngevote! Kita bisa saling menghargai yaa😊😊😊 trus kalau kalian punya kritik atau saran enggapapa komen aja di cerita aku! Aku membuka saran dan kritikan dengan senang hatiii!!😊😊
Ohiya satu lagi. Aku mohon banget aku minta tolong ke kalian. Aku tau kalian mungkin ada yang penasaran sama ceritanya. Tapi aku mohon ke kalian tolong jangan komen up, next ka , ayok cepetan updatenya dan segalaan yang rupanya seperti itu di cerita aku. Karna jujur aku juga butuh mood untuk nulis dan nulis itu juga gak segampang yang ngedipin mata langsung jadi.
Soooo aku mohon ke kalian kalau bisa jangan komen next atau up lagi yaa!! Karna jujur itu sedikit menurunkan mood aku😩😩
Dan terakhir!!!
SARANGEEEEE KALIAN SEMUAAA!
Kusayang kaliaaannn!!
Kalau enggak karna kalian wp ini enggabakal bisa nyentuh 35K read dan 7K vote huhy aku terharuuu banget!MAKASIIIH BANGET BUAT KALIAAAN HUHUUU!!
TANPA KALIAN WP INI TIDAK JALANN!
Terimakasihhh!!
Salam sayaanggg dari acuuu💕💕💕😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Sycho?¿ || 95-00
Mystery / ThrillerMereka saling menyalahkan Padahal pembunuhnya sedang menonton mereka.. Sambil menyeringai senang..