Bagian 10

70 7 0
                                    

***Harry***

Aku pun membuntuti ambulance tadi.Ambulance itu berhenti di sebuah rumah sakit besar di London.Aku pun membayar ongkos taxi dan turun.

Banyak sekali orang-orang yang ingin masuk ke rumah sakit tersebut,tetapi polisi melarangnya.Pak satpam menjaga area pintu rumah sakit.Hanya orang-orang yang sakit atau ingin menjenguk keluarganya saja yang boleh masuk.Aku pun bingung,jika aku tidak masuk sia-sia saja aku membayar taxi mahal.Aku terpaksa berbohong kali ini,aku sangat terpaksa.Aku berbohong kepada Pak satpam bahwa aku sakit jadi aku berobat ke rumah sakit.

"Permisi ! Tuan mau kemana ? Tidak ada yang boleh masuk kecuali tuan sakit atau tuan ingin menjenguk keluarga tuan" ucap Pak satpam yang menghentikan langkahku.

"Tidak Pak,aku tidak punya keluarga yang sakit.Malahan aku sendiri yang sakit,makanya aku ingin berobat ke sini !" balasku.Ku lihat Pak satpam yang menatapku aneh.

"Apa benar tuan sakit ?" tanyanya lagi dengan nada remeh.Habislah aku,jika aku tertangkap basah sedang menyusup,maka aku akan ditangkap."Uhuk uhuk.....uhuk,uhuk,uhuk. Kau dengar aku batuk,kepalaku pusing,rasanya aku mau pingsan.Hidungku tersumbat,perutku juga sakit,kakiku keram dan tanganku sa-----"

"Sudah,sudah...masuklah dan obati dirimu sebelum kau menulariku.Penyakit kok banyak banget,masuklah dan temui dokter.Minta saran dan obat agar kau cepat sembuh " ucapnya.Aku kesulitan menahan tawaku.Tidak kusangka aktingku lumayan juga.

"Terimakasih Pak,aku masuk dulu "

"Eeeh tunggu,tunggu !"ucap Pak satpam yang membuatku kaget.Apa dia tahu jika aku menyusup atau dia tahu jika aku Harry Styles ?

"Ada apa ?"

"Kau mirip sekali dengan personil One Direction,Harry Styles yang playboy itu !" ucapnya.Ooh....aku kesal kali ini.Dia mengataiku playboy,memang benar sih.Tapi aku tetap tidak terima,aku ingin sekali menonjoknya.Jika aku menonjoknya,bisa-bisa semua penyamaranku terbongkar.Aku harus bisa menahan amarah.

"Hahaha....kau bisa saja.Terimakasih pujiannya.Itu menyakitkan !" balasku sambil mendekatkan mulutku di telinganya.Dia cukup terkejut,tapi bodo amat yang penting aku bisa masuk.

"Huuh...akhirnya aku bisa melewati satpam gila itu.Bisa-bisanya dia mengataiku playboy,dasar.Jika saja aku tidak sedang menyamar,aku tidak akan segan-segan membuangnya ke laut " pikirku kesal.Aku menutupi kepalaku dengan jaket baseball yang ku pakai.Untung saja tidak ada yang curiga padaku.

Aku berjalan di koridor rumah sakit hingga apa yang kucari ketemu,sebuah ruang jenazah.Itulah tujuanku ke sini.Tapi sayang,masih banyak petugas kepolisian beserta dokter yang ada di dalam ruangan itu.Aku terpaksa menunggu sampai semua petugas yang ada di dalam keluar.

Aku duduk di bangku yang tertata rapi di koridor.Sudah dua jam aku menunggu para petugas tak kunjung keluar.Apa sih yang mereka lakukan di dalam?
Tak lama kemudian akhirnya para petugas itu keluar.Tak ada satupun orang di dalam ruang jenazah tersebut.Ini kesempatan terbaik untukku melihat siapa yang tadi menjadi korban ?

Saat aku hendak memasuki ruangan,tiba-tiba saja ponselku bunyi.Aku terkejut sekaligus geram.Ku lihat itu panggilan dari Louis.Dia menelpon di saat yang tidak tepat.Aku pun terpaksa mengangkatnya.

"Halo Harry !" sapa seseorang dari ponsel Louis.Sepertinya itu bukan Louis,itu Rey,ya....itu memang Rey manisku.Dengan semangat aku menjawab sapaannya tersebut.

"Halo juga love,ada apa ? Tumben kau menghubungiku " balasku.

"Harry ! Kenapa jam segini kau belum pulang ?" tanyanya dengan nada lucu dan menggemaskan.

"Aku masih ada urusan yang harus aku selesaikan dulu love,jadi aku pulang terlambat " jawabku agak sedih.

"Ooh begitu ya.Okelah....." ucapnya begitu saja.

Adopted [One Direction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang