Keesokan harinya.....
***Niall***
"Hay sweet,apa kau senang hari ini ?" tanyaku."Sangat Ni...aku sangat senang.Sebentar lagi aku akan bertemu dengan ayah dan ibuku !"jawabnya penuh semangat."Apa itu artinya kau akan meninggalkan kami ?"ucap Harry. "Tenang saja Harry ! Aku akan selalu mengunjungi kalian,aku tidak akan pernah melupakan kalian !" ucapnya polos sambil memeluk Harry.
Kebetulan saat itu Louis sang pemilik mobilnya jadi dia yang menyetir dan Ele disebelahnya.Rey duduk di kursi tengah bersama aku,Harry dan Liam.Sedangkan Zayn dibelakang bersama Perry.Saat itu juga Rey duduk di sebelah kananku dan Harry di sebelah kanan Rey,juga Liam sebelah di kanan Harry.
"Kau melupakan kami yang ada di belakang ?" ucap Perry.Rey tersenyum dan berdiri memeluk Zayn dan Perry."Ohh sweet baby....kau begitu manis !"ucap Perry sambil memeluk Rey dan disambung Zayn yang ikut memeluk mereka berdua.Sungguh ! Mereka bagaikan keluarga kecil yang bahagia......
"Kau tidak mau menelukku ?" ucap Louis."Apa kau ingin membunuh kami semua ?"balas Ele.Mereka pun berdebat.Kami hanya tertawa mendengar mereka berdua berdebat.
Kami sampai di tempat terakhir kali ibunya Rey meninggalkannya,yaitu di tempat kami konser dulu.Tidak ada orang di sana.Hanya ada panggung konser yang dulu kami singgahi,masih terlihat sama seperti malam itu.Sama sekali belum dibongkar.Rey turun dari mobil dan berlari menuju tempatnya berpisah dengan ibunya.Rey melihat-lihat sekitarnya.Tidak ada tanda-tanda keberadaan ibu atau ayahnya.Hanya ada orang-orang biasa yang mengerjakan aktivitasnya di luar ruangan.Rey mulai meneteskan air matanya.Kami pun menghampirinya yang terlihat semakin sedih.Air matanya turun begitu deras kali ini,membuatku sedikit mengeluarkan air mata juga.
"Tidak apa-apa sweet,jangan bersedih dulu.Jangan menyerah dulu sweet,ini mungkin bukan keberuntungan kita.Mungkin suatu saat kita akan menemukan ayah dan ibumu !"ucap Louis lembut sambil mensejajarkan tubuhnya dengan Rey.
"Jangan menangis sweet ! Kau tampak aneh kalau sedang menangis "ucap Perry.
"Iya baby girl....sudahlah.Mungkin kita belum beruntung saja !"tambah Ele sambil mengusap lembut pipi Rey.
"Apa kau yakin di sini tempat perpisahanmu dengan ibumu ?" tanyaku."Aku yakin,aku sangat yakin.Aku masih ingat dengan tempat ini,di mana aku melihat panggung yang masih berdiri di sana ! Di sinilah tempat lima laki-laki yang bernyanyi merdu itu !"ucap rey Sambil menunjuk ke arah panggung.
"Lima laki-laki itu adalah kami,love !" ucapku.Kulihat ekspresi Rey yang tiba-tiba berubah.Sepertinya dia agak syok."Apa benar mereka itu kalian ?"tanya Rey pada kami.Kami hanya mengangguk pelan sambil kembali memeluknya.Diikuti Perry dan Eleanor."Jadi selama ini aku dirawat oleh superstar ?" ucapnya polos membuat kami tertawa."Kenapa kalian tertawa ? Aku serius !"ucapnya lagi."Ya ya sweet baby....tapi pujianmu itu terlalu berlebihan,kami hanya orang biasa kok !"ucap Zayn.Aku tersenyum melihat senyuman Rey yang sedikit terukir lagi."Sudah ku bilang jika sweet itu pandai memuji !"ucap Harry membuat Rey tertawa riang.Kami senang bisa membuatnya kembali tertawa.
***Rey***
Mereka kembali menghiburku saat aku bersedih.Sungguh ! Aku merasa nyaman bersama mereka,tapi aku tidak bisa melupakan orang tua kandungku begitu saja.
Kamipun kembali ke mobil dan pulang.Sudah cukup lama juga kami di sini.Kami berangkat dari rumah pukul 8 pagi dan kini kami pulang pukul 2 siang.Cukup lama bukan !
Karena tempat yang kami tuju cukup jauh,jadi membutuhkan waktu yang cukup lama.Dan kami juga tidak mendapatkan hasil dari pencarian kami.Aku hanya bisa pasrah sekarang."Jangan cemberut terus love ! Kau terlihat aneh jika wajahmu seperti itu " ucap Harry sambil menggenggam erat tangan kecilku."Aku tidak cemberut !"jawabku pelan sambil mencoba tersenyum."Benarkah !"ucap Niall sambil mengerutkan bibirnya dan memicingkan sebelah matanya."Aku tidak cemberut. Really !"ucapku meyakinkan mereka."Lalu ?"tanya Liam sambil menatapku."Lalu apa ? Aku benar-benar tidak cemberut.Aku hanya lapar saja !"ucapku lirih sambil menunduk.Sontak suasana mobil menjadi hening sesaat.Tiba-tiba terdengar suara tawa dari Perry dan disusul lainnya yang juga ikut tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adopted [One Direction]
FantasyCerita pengadopsian seorang anak bernama Reyla yang dilakukan oleh One Direction.Hingga umurnya 17 tahun,akhirnya Reyla harus belajar menyukai seorang DJ muda ternama,Martin Garrix. Martin yang tergila-gila dengan Reyla,sedangkan Reyla sendiri sama...