Bagian 13

72 9 0
                                    

"Baby girl ! Buka pintunya baby !!!"ucap Louis sedikit memohon dari balik pintu.Aku tidak peduli lagi.Air mataku turun begitu deras saat ini.Aku tidak percaya dengan apa yang barusan aku dengar.
Apa mereka sungguh-sungguh mengatakan itu ?

"Hey Lou, coba kau dobrak saja pintu ini.Aku khawatir sama my baby girl.Tolonglah babe !" ucap Ele memohon pada Louis.

"Yes Lou ! Coba kau dan Liam mendobrak pintu ini.Kumohon Lou ?" sahut Perry.

"Oke,oke...akan ku coba !"

Terdengar suara Louis yang mulai menghitung.Kayaknya dia benar-benar ingin mendobrak pintu kamarku.Aku hanya berbaring di ranjangku sembari menyembunyikan wajahku di balik bantal.

"Oke Liam.Pada hitungan ketiga kita dobrak pintu ini bersama-sama, oke ?" kudengar ucapan Louis yang mantap ingin mendobrak pintu itu.Dia juga mengajak Liam untuk membantunya.Kudengar suara persetujuan dari Liam yang berupa 'oke'.Louis dan Liam mengambil ancang-ancang.

"Satu....dua....!"kudengar suara Louis yang mulai menghitung.Pada hitungan ketiga Louis langsung menyengkal pintu malang itu.

"Tiga....!!!"

BRUAAKKK.......

"Awww tubuhku rasanya remuk semua.Aww....aww...aww....Hey Li,kenapa kau tidak ikut lari mendobrak pintu saat aku bilang TIGA ?"

"Hehe...maaf ! Aku lagi ngupil saat kau tadi bilang TIGA.Jadi aku tidak mendengarmu,hehe...maaf ya Lou !" ucap Liam sambil cengengesan.

"Kau tidak tahu rasanya ketika tubuhku menyentuh pintu ? Sakit Li...sakit !.Tubuhku rasanya remuk semua,pinggangku retak nih kayaknya " ucap Louis sambil memegangi pinggangnya.

"Maaf Lou !!!" ucap Liam.

Niall,Harry,Zayn,Perry dan Ele tidak menggubras Louis dan Liam. Mereka terlalu memikirkanku sekarang.Setelah Louis berhasil mendobrak pintu itu,Ele dan Perry yang pertama kali menghampiriku.Disusul Niall,Zayn dan Harry yang juga berlari ke arahku.Sedangkan Louis dan Liam mereka sedang asyik ribut.

"Sudah,sudah ! Kalian sebenarnya khawatir nggak sih sama my sweet,ha ?" ucap Perry dengan nada rada emosi.

"Iya iya.Maaf....!" ucap Liam dan Louis barengan.

Aku tetap membekap wajahku dengan bantal polosku.Kudengar suara Ele dan Perry yang menangis di sampingku.Aku sebenarnya tidak tega melihat kedua mamaku menangis,tapi kali ini aku benar-benar kecewa dengan mereka.Aku tidak habis pikir dengan mereka,bisa-bisanya mereka menganggap ayah dan ibuku itu sudah tiada.Apa jangan-jangan itu benar ?
Jangan sampai.Jangan sampai itu terjadi.

"Baby girl.Kau tak apa baby,maaf kan aku baby.Maaf...aku sudah mengecewakanmu !" ucap Ele dramatis.

"Iya baby.Aku minta maaf,aku sudah mengecewakanmu.Tapi percayalah,bahwa itu semua benar baby.Ayah dan ibumu lah yang menjadi korban penem-----" ucap Perry yang langsung kupotong.

"TIDAAAAK !!! Kau bohong.Kalian pasti bohong,ayah dan ibuku masih hidup.Kalian semua bohong,aku kecewa dengan kalian.Aku tidak percaya lagi dengan kalian semua....." ucapku penuh tangis sampai-sampai suraku serak.

"Maafkan kami sweet ! Aku minta maaf,tapi memang itulah kebenarannya sweet.Aku menyesal telah mengatakan ini padamu.Aku menyesal,tapi memang ayah dan ibumu-----"ucap Louis yang penuh tangis ini juga langsung kupotong.Aku tidak ingin mendengar apapun lagi tentang ayah dan ibuku.

"Tidak Lou.Ayah dan ibuku masih hidup.Mereka tidak mungkin meninggalkanku sendirian di dunia ini.Itu semua tidak mungkin.Kalian pembohong,kalian telah mengecewakanku.Aku tidak percaya lagi----" ucapku yang belum sempat kulanjutkan.Tiba-tiba saja kepalaku sakit,sakit sekali.Aku tidak bisa menahan ini,siapapun tolong aku !

Adopted [One Direction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang