Bagian 18

55 3 0
                                    

Deg..................

"Ap-apa barusan,di-dia menanyakan siapa kami ?" pikirku.Aku sangat terkejut dengan apa yang barusan Rey katakan.Dia tidak mengenali kami.Dia lupa dengan kami.Dia tidak ingat atau kenal dengan kami.Hatiku remuk mendengar ucapannya barusan.Jantungku berdetak tak biasanya setelah mendengar itu.Oohh...ada apa ini.Apa ini sungguhan ? Apa ini bukan drama ? Apa ini nyata ?

"A-apa maksudmu baby girl.Kenapa kau berkata seperti itu,jangan bercanda di saat seperti ini !" ucap Ele.

"Kalian siapa ?"

"Apa kau benar-benar tidak mengenali kami ?" ucapku.Dia hanya menggeleng pelan.Kurasakan hatiku yang mulai remuk.Sedangkan Ele, kulihat dia berjalan mundur perlahan dengan tangan yang membekap dadanya.Sepertinya hatinya sakit ketika mendengar ucapan Rey.

"Apa maksudmu dokter ? Kenapa anakku jadi seperti ini,ha ? Kau bilang kemungkinan dia hilang ingatan kecil,kenapa sekarang itu terjadi ?" ucapku sambil menghadap dokter yang tingginya sejajar denganku.

"Kecil bukan berarti tidak bisa terjadi.Kami sudah berusaha keras.Hanya ini yang bisa kami lakukan.Kami sudah memberitahu kalian jika dalam 12 jam ke depan dia bisa sadar,maka otaknya akan mengalami sedikit masalah.Tapi seharusnya kalian bersyukur karena dia bisa tetap hidup !"

"Bersyukur,kami harus bersyukur katamu ? Anakku tidak mengenaliku,dia tidak mengenali Ele !" ucapku.

"Iya ya kami tahu.Tapi dengan terapi yang rutin seminggu sekali,itu bisa membuat ingatannya pulih kembali.Tapi dengan waktu yang cukup lama.Oh ya....kalian juga bisa memperlihatkan sesuatu yang bisa membantu ingatannya kembali,misalnya mengenalkan dia dengan orang tua kandungnya !"

"Tapi masalahnya,orang tua gadis itu sudah meninggal,meninggal karena korban penembakan di dekat menara Big Bang.Kau tahu kan kejadian beberapa hari itu ? Dan mereka itu orang tua Rey " ucapku perlahan dengan air mata.

"Kalian kan bisa mengajaknya ke makam orang tuanya.Itu juga bisa membantu ingatannya.Kau juga bisa mengajaknya bermain permainan kesukaannya,ataupun kalian juga bisa bertukar hobi dengannya.Masih ada banyak cara untuk membantu pemulihannya,kalian jangan putus asa dulu.Baiklah,kami pergi dulu.Masih ada pasien lain yang membutuhkan pertolongan !"

"Bagaimana dengan anakku ?" ucapku.

"Kau jangan khawatir,dia sudah agak mendingan sekarang.Cuma ya itu,ada masalah sedikit dengan ingatannya.Kau lihat tatapannya,itu tatapan kosong.Dia sudah melewati masa-masa komanya.Kau lihat kan,semua alat yang ada pada dirinya sebagian sudah di lepas.Tapi tubuhnya masih lemas,jangan kau buat dia mengingat sesuatu yang berat,karena dia tidak akan kuat.Aku pergi dulu,jangan terlalu cemaskan putrimu !"ucapnya.

"Oh ya dok,tolong jangan beritahu sahabat-sahabatku yang ada di luar.Aku hanya ingin dia tahu secara langsung !" tambahku sebelum dokter itu benar-benar hilang dari pandanganku.Dokter itu hanya mengangguk dengan senyuman tulus.

Kulihat sekarang Ele sedang berdiri bersandar di tembok.Wajahnya tampak bingung seakan tidak percaya dengan apa yang barusan terjadi.Kudekati dia dan kurangkul punggungnya.

"Sudahlah babe,kau dengar kata dokter barusan.Kita masih beruntung Rey bisa hidup,bagaimana jika sebaliknya ? Kita seharusnya bersyukur karena Rey masih bisa bersama kita sekarang.Dan kata dokter,dia sudah agak mendingan.Dia sudah kembali sehat.Kita hanya perlu membantu mengembalikan ingatannya saja !"ucapku berusaha menenangkannya.

"Tapi itu sulit,Lou.Itu sulit.Aku tidak sanggup melihatnya seperti ini,aku kasihan padanya,Lou !"

"Iya iya,aku mengerti.Tapi apa salahnya kita mencoba,siapa tahu dia akan menganggapmu sebagai ibunya.Percayalah padaku,baby girl akan baik-baik saja !"

Adopted [One Direction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang