Bagian 19

51 5 0
                                    

"Oh ya,apa ini saatnya ?" ucapku yang memecah keheningan.

"Saatnya untuk apa ?"ucap Ele bingung sambil mengangkat kepalanya yang tadi bersandar di bahuku.

"Saatnya untuk memanggil Perry dan yang lain di luar.Apa kau tidak kasihan dengan mereka, kita sudah lama di sini.Kita juga tidak memberi kabar pada mereka. Biarlah mereka masuk !"

"Okelah,terserah kau saja !"

"Oke,kau tunggu di sini.Aku akan panggil mereka !"

"Pergilah !"

Akupun bangkit dari dudukku dan memanggil mereka.Perry,Zayn,Liam, Niall dan Harry yang sedang menunggu di luar.Aku yakin,ketika aku membuka pintu mereka pasti akan menyambutku.Menyambutku dengan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan keadaan Rey sekarang.

***Harry***

Aku sangat mencemaskan keadaan Rey. Sudah lama sekali Louis dan Ele tidak keluar dari kamar Rey. Padahal dokter sudah keluar dari tadi.Tapi ketika aku bertanya pada dokter,dia hanya diam tak membuka suara.Aku semakin cemas dan khawatir.Lou,Ele kenapa kalian tidak keluar-keluar.Ada apa dengan Reyla.

Akhirnya,setelah lama menunggu Louis pun keluar dan memasang wajah sedihnya.Aku semakin cemas ketika Lou terlihat begitu sedih.Langsung saja kuberi pertanyaan,bukan cuma aku saja tapi semua juga bertanya pada Louis.

"Hey Lou, bagaimana keadaan sweet di dalam ?" ucap Zayn.

"Apa sweet baik-baik saja ?" ucap Liam.

"Kenapa wajahmu seperti itu ?" ucap Niall.

"Apa semua baik-baik saja ?" ucap Perry.

"Apa love sudah sadar ?" ucapku.

"Diamlah.Berisik amat sih !" balas Louis lalu duduk di kursi koridor.

"Hey Lou, apa maksudmu ? Apa sweet baik-baik saja ?" ucap Perry.

"Daripada kalian berisik begini,masuk saja ! Dokter sudah mengizinkan siapapun masuk.Tapi dia sedang tidur sekarang.Kalian masuklah dan jangan ganggu instira----" ucapnya yang terpotong karena kami langsung masuk sebelum dia selesai bicara.

"Dasar nggak sabaran.Nggak sopan lagi,yang tua lagi ngomong malah ditinggal pergi gitu aja.Kalian akan kaget jika tahu yang sebenarnya !" gerutunya yang masih sempat kudengar.Tapi aku tetap masuk tanpa memperdulikan gerutu Louis barusan.

"Bagaimana keadaannya ?" tanyaku lirih pada Ele.

"Dia baik-baik saja kok.Kalian jangan khawatir,setelah dia bangun kalian sudah bisa mengajaknya ngobrol.Tapi jangan membuatnya mengingat hal-hal yang berat,ataupun memaksanya mengingat sesuatu !"

"Apa maksudmu ?" ucap Perry.

"Ha....bukan apa-apa. Kalian tunggu di sini saja,jaga dia baik-baik. Aku mau ke toilet dulu sebentar,permisi !" ucap Ele yang pergi begitu saja.Aneh sekali sikapnya,sama seperti Louis tadi.Apa yang terjadi sampai mereka seperti itu ?

"Ada apa sih dengan mereka berdua.Louis dan Ele yang sepertinya sedang menyembunyikan sesuatu dari kita " ucapku.

"Jangan berprasangka buruk dulu.Mungkin,mereka hanya sedang frustasi !"ucap Niall.

Malam,pukul 21.12.....

Sudah cukup lama kami menunggu Rey yang sedang tertidur.Tapi Ele dan Louis dari tadi siang belum ke sini juga.Apa yang mereka lakukan di luar ? Sepertinya ada yang tidak beres di sini.Tak lama kemudian Louis dan Ele pun datang dengan mata merah,seperti habis menangis.Aku hanya diam dan tak berkata apapun pada mereka.

"Bagaimana,dia sudah bangun dari tidurnya ?" ucap Louis.

"Belum,dia masih tidur pulas dari tadi siang !" jawabku. Louis hanya mengangguk dan duduk di sofa yang ada di kamar rumah sakit.Diikuti Ele yang juga duduk di sampingnya.Aku tetap memandangi Rey, matanya mulai membuka sedikit.Kutatap terus hingga dia menatap kami dengan tatapan aneh.Seperti dia tidak mengenali kami.

Adopted [One Direction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang