1 video call

9.2K 484 18
                                    

(Namakamu) tersenyum menatap seseorang di balik layar ponselnya.

"Adek mau boneka bang
He...he...he." Seseorang di balik layar ponselnya tersenyum.

"Iya. Nanti abang beliin yang banyak deh buat adek abang." Ya.. seseorang itu kakak sulung (Namakamu).
Jefri Nichol. Yang sekarang sedang berada di negeri orang untuk melakukan syuting.

"A...abang jaga kesehatan ya!" (Namakamu) berpesan.

"Iya. Kamu juga jaga kesehatan," balas Jefri dan diangguki oleh (Namakamu).

"Abang," ucap (Namakamu) pelan.  Jefri mengernyitkan dahinya.

"Ada apa dek?" Tanyanya.

"Ss..siang nanti, akku pindah ke..ke jak...arta." Pernyataan (Namakamu) berhasil membuat Jefri membolakan matanya.

"Beneran dek?" Tanya Jefri memastikan, (Namakamu) mengangguk.

"Kata ayah (Nam...) (Namakamu) akan SMA di jakarta tap...tapi harus homeschooling." (Namakamu) menjelaskan dengan pelan.
Beginilah cara bicara (Namakamu), halus dan pelan.

"Tapi adek nggak merasa tertekan kan?" Tanya Jefri, (Namakamu) menggeleng.

"(Namakamu) merasa senang banget karena (Namakamu) bakal tinggal bareng abang, bang Iqbaal, bunda, dan ayah," ucap (Namakamu). Matanya nampak berbinar.
Jefri tersenyum tipis.

"Video call  sama siapa (Nam)?" Tanya Ari, lebih tepatnya Irhamnuran Harir. Ia adalah kakak sepupu (Namakamu).

Lebih tepatnya anak dari kakak ayahnya. Ari ini seorang DJ.
Selama (Namakamu) tinggal di bandung dengan eyangnya, Ari dan Azka lah yang menemaninya.

"Sama bang Jefri," jawab (Namakamu) sembari mengarahkan ponselnya ke arah Ari. Ari tersenyum.

"Hay Jef," sapanya. Jefri membalasnya dengan anggukan dan senyuman.

"Yaudah abang ke bawah dulu ya, mau sarapan. Kamu udah sarapan?" Tanya Ari. (Namakamu) mengangguk.

"Udah kok," jawabnya, lalu ia mengalihkan wajahnya ke ponselnya.

"Abang nggak syuting?" Tanya (Namakamu).

"Syuting kok. Tapi kebetulan lagi break," jawab Jefri.

"A...abang kapan pulang?" Beginilah (Namakamu), kalau sudah bersama Jefri, pasti ia akan cerewet dan banyak tanya walaupun dengan suara lembut.

"Lusa abang pulang."

(Namakamu) tersenyum, memperlihatkan lesung di pipinya.

"Adek... assalamualaikum bang Iqbaal rundu..."

Tiba-tiba saja, Iqbaal memasuki kamar (Namakamu).
Dan langsung memeluknya dengan sangat erat.

(Namakamu) membalas pelukan Iqbaal.
Sementara Jefri tersenyum tipis melihat kedua adiknya yang saling menyayangi.

"Abang baru sampai?" Tanya (Namakamu).

"Iya dan abang langsung ke kamar kamu," jawab Iqbaal, ia melepaskan pelukannya dan duduk di samping (Namakamu).

"Mau dong peluk kalian." Jefri bersuara dan itu membuat Iqbaal mengernyitkan dahinya bingung.

"Siapa dek? Azka?" Tanya Iqbaal, (Namakamu) menggeleng.

"Bukan, tuh.." (Namakamu) menunjuk ponsel yang ada di meja samping ranjangnya.
Iqbaal memutar bola matanya malas.

"Bang Jefri to," ucapnya.

"Jadi pingin cepet balik gue," ucap Jefri.

"Yaudah sih balik ya balik aja," balas Iqbaal sewot.

(namakamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang