18. pesan

1.8K 219 1
                                    


**
(Namakamu) duduk di samping abang pertamanya yang sedang melalukan video call dengan abang keduanya.
"(Namakamu), sapa Iqbaal dulu," ucap Jefri.  (Namakamu) tersenyum sembari mengangguk.

"Assalamualaikum bang," sapanya.

"Waalaikumsalam my beauty sister," balas Iqbaal.
  (Namakamu) tersenyum.
"Kabar abang bagaimana?" Tanya  (Namakamu).

"Alhamdulillah baik. Kamu?"

"Baik juga bang," jawab  (Namakamu).

"Baal, jangan lupa oleh-olehnya kalau balik," sahut Jefri.
Iqbaal merotasikan kedua matanya.
"Ganggu suasa ae lo," balas Iqbaal sinis.

"Ye.. gue serius tahu! Awas aja nggak bawa oleh-oleh, gue sunat lo lagi."

Iqbaal bergidik ngeri, yang membuat (Namakamu) terkekeh.
"Iye iye," balas Iqbaal malas.

"Dek, gimana tanpa abang? Rindu? Jangan ya! Biar abang saja yang rindu, karena rindu itu berat," ucap Iqbaal dengan nada serius.

Jefri menatapnya sinis.
"Receh anjir," ucapnya.

"Lo kenapa sih bang, sinis mulu sama aing?" Kini Iqbaal giliran yang sewot.

"Geer banget lo."

"Bodoamat. Udah sana pergi lo! Gue mau berduaan sama (Namakamu)." Iqbaal mengusir.

"Kalau gue nggak mau?"

"Gue doain lo nggak laku-laku."

"Bodoamat. Kalau gue nggak laku ya tinggal nikung lo, gampangkan," ucap Jefri dengan santainya.
Iqbaal kini mukanya memerah menahan amarah. Sedangkan (Namakamu) menyaksikan perdebatan itu dengan antengnya.

"Lo rese banget sih bang, jadi pengen makan orang gue." Iqbaal ngibas-kibasin tangannya.

"Jadi, selama dua bulan lo di USA, lo jadi kanibal Baal? Nggak nyangka abang Baal."

"Bodoamat bang. Udah ah, kasih hp lo ke (Namakamu)! Gue mau ngomong penting sama dia, dan lo di larang menguping!"

"Apa-apaan lo! Emang sepenting apa?"

"Lo di larang kepo juga. Dek, (Namakamu), (Namakamu)," ucap Iqbaal sedikit berteriak. Dengan terpaksa, Jefri menyerahkan ponselnya ke (Namakamu).

"Dek, usir bang Jefri dulu deh! Abang mau ngomong." Pinta Iqbaal.

(Namakamu) mengangguk. (Namakamu) lalu menatap Jefri. Jefri mengangguk dan keluar dari kamarnya.

"Bang Jefri sudah keluar bang," ucap (Namakamu).

"Good," balas Iqbaal.

"Ab..abang mau ngomong apa?" Tanya (Namakamu).

"Sebenarnya ini agak nggak penting sih, eh, tapi menurut abang penting kok."

"Em..emang apa bang?"

"Kamu sudah belajar?" Tanya Iqbaal.
(Namakamu) menunduk.
"Ssuddah bbang," jawab (Namakamu) dengan terbata.

"Dek, ingat ya! Abang pulang, kamu harus bisa tingkatin nilai kamu dan nulis kamu! Abang nggak mau ya kamu ngecewain abang lagi!" Ucap Iqbaal dengan serius.

"Iya bang," balas (Namakamu) pelan.

"Jangan iya iya, tapi buktikan, oke!"

(Namakamu) mengangguk.
"Kalau (Namakamu) mampu bang," batin (Namakamu).

"Good. Adik penurut."

(Namakamu) tersenyum tipis.
"Abang sedang apa?" Tanya (Namakamu).

"Lagi ngerjain tugas. Sudah dulu ya dek, nanti kita sambung lagi."

(Namakamu) mengangguk.

"Wassalamualaikum dek, see you next time." Iqbaal dada-dada.

"Waalaikumsalam," balas (Namakamu). Setelahnya, layar ponsel itu tidak menampakkan wajah Iqbaal lagi.
(Namakamu) menghela nafas pelan.
Selalu saja seperti ini, tentang nilai yang tak akan bisa (Namakamu) rubah. Bukannya (Namakamu) tak bisa. Ia hanya tak mampu.
Bukannya tak berusaha. Walau pun (Namakamu) berusaha dengan giat pun, ia tak kan bisa merubah nilai merah itu berubah menjadi nilai yang tinggi.
"Maafkan (Namakamu) bang, (Namakamu) ini idiot," ucap (Namakamu) pelan.

Cklek..
Pintu kamar Jefri terbuka, menampakkan sesosok tampan itu yang berjalan mendekati (Namakamu) dengan langkah riangnya.

"Sudah selesai dek?" Tanya Jefri.

"Sud..sudah bang," jawab (Namakamu).

"Tadi Iqbaal bicara apa? Dia nggak macan-macam kan?"

(Namakamu) menggeleng.
"Bang Iqbaal tadi ngungkapin kalau dia kangen banget sama (Namakamu)," jawab (Namakamu) pelan.

"Beneran?"
(Namakamu) mengangguk.

"Yasudah. Kamu tidur gih, besok harus sekolah kan."

"Iya bang." Ketika (Namakamu) akan beranjak dari soffa kamar Jefri, Jefri menahannya.

"Tidur sama abang saja ya, nggak ada penolakan!" Perintah Jefri.

(Namakamu) mengangguk pasrah.




Maaf ya semuany, saya suka ngaret🙏
Semoga kalian suka dan puas ya😊
Jangan lupa juga like dan comment-nya👍
Terima kasih❤

(namakamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang