11. Perasaan

3.3K 346 39
                                    


**

"Awss.."
(Namakamu) memegang kepalanya dengan masih memejamkan mata, seseorang mendekatinya.

"dek, mana yang sakit?" ucap seseorang itu dengan khawatir. dengan perlahan (Namakamu) membuka matanya, ia mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya.

Ternyata Jefri, yang menatapnya dengan khawatir, (Namakamu) tersenyum lemah. "aku baik-baik saja kok bang," ucap (Namakamu).

"apa yang terjadi sampai kamu bisa seperti ini?" pertanyaan Jefri membuat (Namakamu) menunduk dalam baringnya. "hey.. jawab abang! jujur sama abang!" ucap Jefri sembari memegang ke dua pipi (Namakamu).

"abang harus janji!" Jefri mengernyitkan dahinya tanda bertanya, "abang nggak boleh marah sama orang yang kunciin (Namakamu) di gudang karena ini bukan salah orang itu, melainkan salah (Namakamu)." Jefri mengangguk sembari tersenyum tipis,

sebelum menjawab, (Namakamu) membuang nafas pelan, "ayah yang udah ngurung (Namakamu)," ucap (Namakamu). "sudah abang duga," ucap Jefri dengan geram.

"ayah ngelakuin itu karena (Namakamu) salah bang, nilai raport (Namakamu) merah semua," ucap (Namakamu) menjelaskan, Jefri tersenyum sembari mengelus rambut (Namakamu),

"abang ngerti kok," ucapnya, "o.. iya bang, Dava di mana? aku melihat Dava sebelum pingsan du gudang." tanya (Namakamu), "dia baru saja pulang," balas Jefri,

"yah.. padahal aku mau ngucapin terima kasih," ucap (Namakamu) dengan kecewa, "abang udah ucapin itu kok," ucap jefri,

"bang Iqbaal?" tanya (Namakamu), "dia masih syuting, mungkin besok udah balik," jawab Jefri, "apa bang Iqbaal tau hal ini?" pertanyaan (Namakamu) membuat Jefri menepuk dahinya pelan, lalu dengan tergesa ia mengambil ponselnya di sakunya,

"abang lupa kabarin Iqbaal," ucapnya sembari mencari kontak nomor Iqbaal, tetapi tiba-tiba saja ponselnya di ambil (Namakamu), Jefri menatap (Namakamu) bingung,

"bang Jefri nggak usah kasih tau bang Iqbaal, (Namakamu) nggak mau bang Iqbaal marah sama ayah," ucap (Namakamu), Jefri mengangguk mengerti,

"yaudah, kamu istirahat gih, besok kita pulang," ucap Jefri, (Namakamu) mengangguk patuh,

**

Iqbaal tersenyum tipis melihat kekasihnya yang antusias memilih boneka di salah satu mall kawasan bandung ini. Saat ini, kebetulan ia dengan kekasihnya, Caitlin syuting di bandung.
Jadi mereka memutuskan untuk untuk bertemu,

"yang ini, (Namakamu) suka nggak yang?" tanya Caitlin sembari memperlihatkan boneka besar berbentuk panda,

"kalau dari kamu, pasti suka," balas Iqbaal yang membuat Caitlin tersenyum malu, "bisa aja deh. yaudah, aku mau beli ini buat (Namakamu), semoga dia suka."

Caitlin memang sudah menganggap (Namakamu) seperti adiknya sendiri, mereka memang sangat dekat, dan Iqbaal bersyukur untuk itu,

"sini, aku bawain." Caitlin menyerahkan bonekanya ke Iqbaal, "habis ini makan yuk, aku lapar," ucap Caitlin dan di balas anggukan oleh Iqbaal.

 
Sepasang sejoli itu kini berjalan ke kasir, setelah itu mereka memasuki salah satu KFC yang ada di dalam mall. memesan makanan dan mengobrol sembari menunggu pesanan.

Caitlin mengernyikan dahinya, ketika di rasa kekasihnya ini sedang menyembunyikan sesuatu, "kamu kenapa yang? kayak gelisah gitu," tanyanya sembari menatap lekat Iqbaal, Iqbaal menggeleng,

"Perasaan ku dari kemarin nggak enak, kayak ada hal buruk terjadi sama keluarga ku," jawab Iqbaal, Caitlin memegang tangan Iqbaal, lalu mengelusnya, berniat menenangkan,

"coba kamu hubungi kakak atau adek kamu." Iqbaal mengangguk, kemudian ia meraih ponsel yang berada sakunya, mencari kontak abangnya dan menelfonnya,

"nggak di angkat, aku jadi khawatir," ucap Iqbaal dengan resah, Caitlin berpindah duduk di samping Iqbaal, lalu mengelus punggung kekasihnya,

"kamu yang tenang, berdoa saja, semoga semuanya baik-baik saja, jangan fikirin hal yang aneh-aneh, besok kamu pulangkan?" Iqbaal mengangguk,

"makasih ya, kamu udah tenangin aku," ucap Iqbaal, Caitlin mengangguk sembari tersenyum,

"sekarang makan gih, setelah itu kita kembali ke lokasi masing-masing," ucap Caitlin, Iqbaal mengangguk saja, walaupun perasaanya masih tidak enak, seperti ada sesuatu yang menyakitkan terjadi.

 
 
 
  **
Ahh.. pegel

(namakamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang