Chapter 5

8 0 0
                                    

Haruka Kirie telah sampai di bandara International Korea Selatan. Dengan memakai kacamata hitam, ia berjalan dengan gagahnya menuju pintu keluar. Yang harus dia lakukan sekarang adalah mencari tempat tinggal.

*****

Sementara, disisi lain, Jia berada di butik untuk mencoba gaun pengantin yang akan dipakainya dihari pernikahannya kelak.

Ia lalu menunjukkannya pada calon suaminya yang juga datang untuk fitting.

Hiroki berdecak kagum dengan calon istrinya itu yang nampak cantik dengan balutan serba putih disertai buket bunga yang akan dipegang saat pernikahan nanti.

"Woah, Hebat! Kau cantik sekali."
"Kau juga cobalah!"
"Baiklah!"

Hiroki pun ikut mencoba setelan jas yang sudah di siapkan oleh pelayan butik di tempat itu.

Hingga akhirnya Hiroki pun menunjukkan pada calon istrinya itu ketika ia sedang mengenakan setelan jasnya.

Seluruh pelayan itu semuanya terkesima dengan ketampanan yang dimiliki oleh Hiroki. Tapi sikap Jia justru malah biasa-biasa saja terhadapnya. Hingga akhirnya Hikori menghampirinya dan berlutut dihadapannya.

"Maukah kau menikah denganku?"

Jia hanya tersenyum kecil ketika Hiroki mencium lembut tangan kanannya.

'Wah, Kalian ini sungguh pasangan yang serasi." Ujar salah satu pegawai butik.

Para pegawai lainnya pun berkaca-kaca melihat ketampanan dan kecantikan yang mereka miliki. "Sempurna."

Sementara itu, Serrah lagi-lagi bangun kesiangan. Ia nampak buru-buru pergi ke kantor. Dia mengejar bis yang hendak di tumpanginya, tapi ia terlambat. Bis itu keburu pergi meninggalkannya.

"Aaaah!" Teriaknya kemudian.

TAP!

Seseorang datang menghampirinya untuk menanyakan apakah ada kost-kost an atau Kontrakan di dekat-dekat sini. "A, Anu. Permisi..."

"Ya?" serrah cecelingukan mencari tahu dengan siapa wanita itu bicara. "Anda bicara denganku?"

"Ya!"

Percakapan berlangsung dengan bahasa Inggris.

"Ah, Ada yang bisa kubantu?"
"Ya. Aku mencari kost-kostan di sekitar sini."
"Eh? Dari mana asalmu?"
"Jepang."

Serrah tekejut, lagi-lagi ada orang asing yang mengerti bahasa asing lainnya. Apakah bahasa asing itu sangat mudah untuk di pelajari? Untung saja dia mengerti sedikit bahasa Inggris. Jadinya percakapan berlangsung lancar.

"Ah, Kau bisa tinggal di rumahku kalau mau. Aku bisa menyewakan rumahku padamu."
"Benarkah?"
"Ya, Tapi aku harus pergi bekerja hari ini. Maaf..."
"Ok. Baiklah..."

Serrah lalu pergi mengejar bus yang hendak berangkat pagi ini. Haruka nampak kebingungan saat ini. Tak lama dia melihat seorang wanita paruh baya tengah berlari dari kejauhan mengejar Serrah yang baru saja naik ke bus.

Dilihatnyalah wanita paruh baya itu sama persis dengan foto yang diberikan oleh Ming Tse.

"Aaah, sudah berangkat." Ujar So Min terengah-engah. Nafasnya sesak seketika saat itu.

THE BIG SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang