TING!
Pintu lift terbuka. Jia berjalan keluar apartemen sambil memegangi ponselnya. Ia lalu melihat kembali ponselnya dan bermaksud tuk menelepon Xiao Rou dan menyuruhnya menjemputnya segera.
Tapi hal itu diurungkannya dengan mematikan ponselnya. Ia lalu memberhentikan sebuah taksi yang melintas di depannya.
"Mau kemana?" Tanya si supir taksi.
"Kemanapun kau ingin membawaku pergi." Jawab Jia yang tak lama memejamkan kedua matanya tuk beristirahat.
"Apa?"
"Jangan ganggu aku. Aku mau tidur sebentar."
"Eeeh?"Taksi itu melaju pergi tanpa tujuan. Sesampainya dikantor, Xiao Rou langsung kembali tuk menjemput Jia di apartemen Hiroki.
Selama perjalanan, Xiao Rou terus menelepon Jia. Tapi handphonenya sedang tidak aktif.
"Telepon yang anda tuju sedang tidak aktif. Silahkan tinggalkan pesan setelah nada berikut ini."
PIIIIP....
Xiao Rou mematikan panggilannya dan melakukan panggilan lagi. Jawabannya pun masih sama. Xiao Rou segera mempercepat laju kemudinya agar cepat sampai apartemen Hiroki.
Sesampainya disana, Xiao Rou hanya bisa menunggu didalam mobilnya, karena Jia sama sekali tidak bisa dihubungi. Ia tak menghubungi Hiroki karena tak tahu nomornya.
Xiao Rou pun akhirnya tertidur pulas sambil menunggu Jia yang tak kunjung keluar.
*****
Waktu begitu cepat berlalu, tanpa terasa, hari mulai larut. Hiroki akhirnya terbangun dari tidurnya dan mengambil posisi duduk sambil terus memegangi kepalanya yang sakit.
"Aaaah... Kepalaku sakit. Sepertinya aku minum terlalu banyak."
Di lihatnya ponselnya yang sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Ia mencoba tuk menelepon Jia. Jawabannya tetap sama, tidak aktif.
"Sepertinya dia masih marah padaku."
Hiroki beranjak dari tempat tidurnya untuk mandi.
Xiao Rou juga telah terjaga dari tidurnya. Ia meregangkan seluruh tubuhnya dan mencoba tuk menelepon Jia lagi. Dilihatnya sepuluh panggilan tak terjawab dari rumah. Ia lalu mencoba menelepon ke rumah. Seorang pelayan berhasil menjawab teleponnya.
"Halo?"
"A, Anu. Aku mendapat telepon dari rumah. Ada apa?"
"Apa ini Xiao Rou?"
"Ya."
"Ah! Kenapa lama sekali kau tidak mengangkat telepon dan baru menelepon sekarang?"
"Maaf, Aku ketiduran."
"Apa kau bersama dengan nona Jia?"
"Tidak!"
"Apa? Kalau begitu, kemana dia?""Ada apa? Apa dia sudah pulang?"
"Pulang kepalamu! Jikalau dia sudah pulang, Tak mungkin aku sepanik ini.""Apa? Mungkinkah dia lembur?"
"Tidak! Tuan besar dan nona Serrah sudah kembali semenit yang lalu. Jika tuan besar tahu anaknya tidak ada dikamarnya, aku harus bilang apa padanya, Xiao Rou?"DEG!
"Jadi, Dia belum kembali?"
"Hei, Kau ini bodoh, Ya! Bukankah tadi sudah kukatakan? Jika nona sudah kembali, mana mungkin aku meneleponmu dan menanyakan keberadaannya padamu! Apa yang harus kukatakan padanya jika tuan besar belum kembali? Apa kau sedang bersamanya?""Tidak! Dia tidak ada bersamaku!"
"Apa? Lalu dimana dia sekarang?""Entahlah, setelah aku mengantarkan mereka berdua, aku disuruh mengantarkan Serrah kembali ke kantor. Saat aku kembali ke sini, aku tak melihatnya keluar dari apartemen tuan Hiroki hingga aku ketiduran. Kurasa, dia sedang bersama dengan tuan Hiroki sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BIG SECRET
General FictionAda banyak rahasia di dalam keluarganya Jia. Rahasia apa sajakah itu? Akankah semuanya terbongkar? Note : Bahasanya hancur. Jadi, harap maklum ya, soalnya baru pemula. Hahaha,,,