Chapter 2

14 0 0
                                    

Kim Serrah tengah berbunga-bunga hatinya karena hari ini merupakan hari pertamanya ia mendapatkan panggilan wawancara di salah satu perusahaan China yang berada di Korea Selatan.


Perusahaan China ini bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan. Semua itu terjadi tentu saja berkat bantuan Zhen Ming Tse yang mampu membuat hal ini terjadi serta mewujudkannya menjadi nyata.

Mengapa tidak? Karena beliau mempunyai istri orang Korea, Makanya ia membangun perusahaan di Korea Selatan sebagai bentuk perwujudan cintanya. Tapi, karena istrinya telah lama meninggal, maka Jia lah yang di tugaskan untuk mengurus perusahaan disana.

******

Saat hendak menyeberang, sebuah mobil melintas di depannya dengan kecepatan penuh. Serrah menghentikan langkahnya seketika karena kaget.

"Aaaaaah!" Teriaknya sambil membuang muka dan menyilangkan kedua tangannya sejajar di keningnya.

Si pengemudi pun kaget dan segera menghentikan mobilnya seketika hingga nyaris menabraknya.

Serrah segera membuka kedua matanya, melihat seseorang turun dari dalam mobil itu.

"Sial!" Ujar Jia.

Serrah terkesima dengan penampilan Jia yang nampak cantik dengan balutan putih-putih. Blazer putih, serta celana putih, di iringi dengan heels yang tinggi membuatnya kelihatan nampak anggun dan elegan dimatanya.

"Hey! Kau ini sudah gila, ya?" Tegur Jia kemudian memakai bahasa Korea. Bahasa Koreanya sudah lancar, karena ia sudah lama tinggal di Korea semenjak ibunya meninggal. "Cari mati ya?"

Serrah terdiam.

"M, Maaf. Aku buru-buru!" ujarnya kemudian berlari meninggalkan Jia menuju halte bus.

"Aizh! Tidak sopan sekali anak itu." Gerutu Jia.

Tak lama, sebuah mobil mengekor dari belakang dan berhenti tepat di belakang mobilnya.

Xiao Rou turun dan menghampiri Jia yang tengah kesal saat itu. "Nona tidak apa-apa?"

Tentu saja moodnya saat itu menjadi kurang baik setelah melihat Xiao Rou datang bersama teman-temannya. "Ck! Kau mengikutiku?" Ujarnya dengan kembali memakai bahasa mandarin.

Xiao Rou terdiam. "Maaf..." Ujarnya kemudian. Jia tambah kesal melihat tingkahnya barusan. "Cih!"

Karena moodnya kurang baik, maka Jia berbaik hati memberikan kunci mobilnya kepada Xiao Rou. Serta menyuruhnya untuk mengendarai mobilnya sampai kantor.

Sementara, Serrah yang berada di dalam bus, merasa sangat antusias dan yakin bahwa ia akan di terima di perusahaan terbaik ini.

"Aku pasti diterima, Bu. Doakan aku saja." Ujarnya tersenyum kecil sambil terus memegangi foto ibunya. Sedangkan ayahnya telah dianggap tiada oleh keduanya.

Mengapa tidak? Karena ibunya selalu mengatakan bahwa dirinya tidak mempunyai ayah, dan bilang bahwa ayahnya itu telah lama meninggal.

Demi menghidupi keluarganya yang miskin, ibunya banting tulang untuk membesarkan Serrah seorang diri, karena suaminya telah berselingkuh, dan meninggalkannya. Ia lebih memilih menikah lagi dengan orang kaya daripada dirinya.

THE BIG SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang