Chapter 6

10 1 2
                                    

Buat aku mencintaimu
Buat aku ingin menciummu
Buat aku ingin menyentuhmu
Karena
Aku ingin sekali mencintaimu
Menciummu, dan menyentuhmu

*****

Jia memegang sebuah undangan yang telah selesai di cetak dan siap untuk disebarkan ke semua teman-temannya dan teman-teman Hiroki.

Jia trus memandangi wajah Hiroki yang terpampang di undangan itu. Disentuhnya wajah calon suaminya itu.

Entah mengapa ia menjadi bimbang saat ini. Apakah keputusannya menikah dengan Hiroki adalah keputusan yang benar?

Ditengah kebimbangannya, Xiao Rou datang mengunjungi Jia yang tengah galau saat itu.

KLEK!

"Apa aku mengganggu?"
"Ah, Tidak!"

Jia menaruh undangannya kembali diatas meja. Xiao Rou melihat undangan itu.

"Ah, Undanganmu sudah jadi rupanya."

Jia tetap terdiam. Ia memejamkan matanya sesaat. Xiao Rou tak ingin mengganggu Jia yang mungkin sedang stress saat ini. Ia tersenyum sesaat kemudian memutuskan untuk memberikan kelonggaran padanya.

Tapi tiba-tiba Jia menahannya untuk tidak keluar ruangan dan malah menyuruh Xiao Rou untuk tetap diruangan menemani dirinya.

"Apa yang harus kulakukan?"
"Ikuti kata hatimu."

TOK! TOK!
KLEK!

Seseorang masuk untuk bertemu dengan Jia. Dia adalah Serrah. Bermaksud untuk menyerahkan laporan keuangan mingguan yang harus dilaporkan padanya tiap minggunya. Secara otomatis juga Jia melepaskan genggamannya kepada Xiao Rou.

"Permisi...."
"Ada apa? Kau tidak lihat kami sedang bicara?"
"Ah, Maaf! Saya hanya ingin menyerahkan laporan keuangan mingguan yang anda minta."
"Ok. Mana? Biar aku lihat."

Jia membuka lembaran demi lembaran. Diamatinya satu persatu laporannya dengan cermat. Jika ada satu saja yang tidak beres, dia akan menghasutnya sampai tuntas.

"Ok. Kerja bagus."
"Terima kasih. Kalau begitu saya pergi dulu."

Sebenarnya, Jika dilihat-lihat. Xiao Roulah yang lebih cocok untuk menjadi suami Jia. Karena mereka sudah berteman cukup lama dan lumayan akrab.

Tidak ada yang ditutup-tutupi lagi diantara mereka berdua. Bahkan banyak yang mengira kalau Xiao Rou lah yang bakal menjadi suaminya kelak. Bagaimana tidak? Xiao Rou selalu mengekori kemana pun Jia pergi.

*****

Disisi lain, So Min telah selesai mengobati Haruka. Ia merasa sangat bersalah telah memukulnya dengan sapu lidi hingga membuatnya terluka seperti ini.

"M, Maaf, Ya..." Ujar So Min kemudian. "Aku sudah keterlaluan memukulmu hingga kau terluka begini."

"Aw!" Teriak Haruka kesakitan.
"Ah! Maaf! Sakit, Ya?"

Lagi-lagi Haruka tidak mengerti So Min bicara apa. "Ah, Sepertinya aku harus belajar bahasa Korea, deh." Umpatnya dalam hati.

THE BIG SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang