Serrah akhirnya ikut dengan Jia dan Xiao Rou. Mana mungkin dia menolak, apalagi yang mengajaknya adalah atasannya sendiri.
Xiao Rou terus memandangi Serrah tanpa henti. Sambil sesekali melihat ke arah depan karena dia sedang menyetir.
Serrah nampak canggung duduk disebelah atasannya sendiri yang tengah asyik mainan handphone saat itu.
Ayah.
Bagaimana kabarmu?
Kapan ayah akan pulang?
Bagaimana pembangunan kantor ayah di sana? Apa saat aku menikah, Ayah akan hadir di pernikahanku?Jia mengirimi pesan seperti itu pada ayahnya. Karena ia sedikit rindu pada ayahnya yang tak kunjung pulang semenjak perusahaan ketiganya dibangun.
"Fokus, Xiao Rou. Fokus!" Cetus Jia kemuadian. Meskipun tidak melihat, ia tahu bahwa Xiao Rou sedang mengamati Serrah dari balik kaca spion kecil yang berada di depannya.
DEG!
"I, Iya!" Jawab Xiao Rou kaget.
Jia menyuruhnya untuk singgah di restoran China tempat ia dan ayahnya biasa makan saat dirinya masih kecil.
Restorannya tampak sangat sederhana. Serrah baru kali ini mencicipi masakan China.
"Restoran ini tidak banyak berubah..." Umpat Jia dalam hati.
"Mau pesan apa?" Tanya si pelayan toko.
"A, Anu. Apa aku boleh pesan soju?"
"Soju?"
"Bwahahahah, disini tidak ada soju. Adanya arak." Ujar Xiao Rou.Serrah malu. "Ah, kalau begitu, Aku samain saja dengan kalian."
"Aku juga samain saja denganmu, nona." Ujar Xiao Rou.
"Ok! Kalau begitu, Aku pesan ini tiga ya. Minumnya ini saja." Jawab Jia kepada para pelayan.
"Baik, Nona. Ditunggu ya."
"Baik."*****
Meskipun sudah mendapatkan tempat tinggal, Haruka pun bingung, harus ngapain lagi dia kini.
Usai membenahi barang-barangnya, ia pergi ke belakang, melihat So Min yang sedang bertani. Ia lalu memotretnya lagi untuk dikirim kepada Ming Tse.
"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya So min yang mengetahui bahwa dirinya sedang di foto.
Seperti biasa, bahasa mereka tidak nyambung tapi bisa saling mengerti.
"Apa?" Sahut Haruka dalam bahasa Jepang.
So Min kemudian menterkemahkannya ke dalam bahasa Inggris. "Apa yang kau lakukan?"
"Ah, Tidak. Aku hanya..."
"Apa kau mau membantuku?"Haruka menganggukkan kepalanya meski ia tak mengerti apa yang dibicarakan oleh So Min. "Umm.."
"Baiklah. Ambil sarung tangan disana. Lalu pakailah."
Haruka menunjukkan ekspresi wajah kebingungan. "Hah?"
So Min lalu mengambilkan sarung tangan dan memakaikannya kepada Haruka. Lalu menyuruhnya untuk ikut bercocok tanam bersamanya.
"Aduuh, kenapa aku harus melakukan hal ini?" Dumam Haruka dalam hati.
*****
Usai makan siang, Serrah menceritakan bahwa ia baru pertama kali ini nyobain masakan China.
"Wah, Ternyata, masakan China itu enak juga ya."
"Apa kau baru pertama kalinya makan masakan China?"
"Uumm." Serrah menganggukkan kepalanya. "Ini pertama kalinya aku makan masakan China."
"Hah? Masa, sih?"
"Ah, benar-benar, deh." Sambung Xiao Rou.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BIG SECRET
General FictionAda banyak rahasia di dalam keluarganya Jia. Rahasia apa sajakah itu? Akankah semuanya terbongkar? Note : Bahasanya hancur. Jadi, harap maklum ya, soalnya baru pemula. Hahaha,,,