Haruka memnemui Ming Tse di kafe dan menceritakan semuanya padanya.
"Dia mempunyai seorang putri bernama Kim Serrah." Jelas Haruka.
"Kim Serrah?"
"Umm."
"Ibunya saat ini sedang di rawat di rumah sakit J"
"Ah, Apa kau tahu, sakit apa yang ia derita?"
"Tidak. Aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan, karena mereka menggunakan bahasa Korea."
"Begitu? Baiklah, Aku mengerti."Ming Tse tak sengaja melihat bahwa ada seseorang yang mengikutinya yang tak lain tak bukan adalah Xiao Rou.
"Apa kau datang sendiri?"
"Tentu saja."
"Tapi, Sepertinya ada seseorang yang sengaja membuntutimu."
"Apa?"
"Kalau begitu, biar pertemuan ini kita akhiri saja sampai disini." Kata Ming Tse kemudian bangkit berdiri.
"Baik."Ming Tse merapikan Jasnya lalu pergi meninggalkan Haruka. "Aku permisi."
"Hati-hati." Ujar Haruka sambil membungkukkan badannya. Lalu pergi keluar.
Haruka melihat jam yang terpasang di ponselnya sambil menunggu Xiao Rou keluar dari kafe tersebut.
Ketika Xiao Ruo keluar, Haruka segera mengagetkannya sehingga membuat minuman yang dipegang Xiao Rou terjatuh.
"Apa kau mengikutiku?" Tanyanya.
DEG!
"Aku ketahuan?" Umpat Xiao Rou.
"Sial!" Tanpa pikir panjang lagi, Xiao Rou langsung berlari ke arah sebaliknya.
Tentu saja ia langsung di kejar oleh Haruka. "Hei, Tunggu! Jangan lari!" Teriaknya kemudian.
Xiao Rou mulai menjatuhkan apa saja yang ada di depannya, mencoba untuk menghalangi jalannya agar tak mengejarnya.
"Sialan! Kenapa jadi begini? Kenapa juga aku harus lari darinya?" Gerutunya yang terus berusaha mencari jalan keluar. Namun ia terjebak ke dalam jalan buntu.
Haruka telah tiba. Xiao Rou mulai panik. Langsung saja ia menyerangnya. Haruka segera menghindari serangannya. Perkelahian pun tak bisa dielakkan.
Xiao Rou akhirnya kalah dan tersungkur. Haruka menaruh kakinya ke leher Xiao Rou.
"Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau mengikutiku?"
Xiao Rou bungkam. Haruka lalu menariknya ke atas dan memojokkannya ke sudut. "Apa kau mencurigaiku?"
Xiao Rou tetap diam seribu bahasa. Ia menyuruh Haruka melepaskannya agar ia dapat bernafas. Haruka pun melepaskannya.
"Uhuk! Uhuk!"
"Sialan. Dia lebih kuat dariku." Umpat Xiao Rou."Katakan! Atau kau akan kubawa ke kantor polisi!"
"Apa? Ah! J, Jangan! Jangan! Jangan!"
"Kalau begitu, Cepat katakan! Kenapa kau mengikutiku?"
"Brengsek. Apa yang harus ku katakan?" Umpat Xiao Rou lagi.Xiao Rou segera membereskan pakaiannya. "Ah, Tidak. Kebetulan saja nona menyuruhku untuk membelikan minuman."
"Tunggu. Bukankah kau ini orang yang selalu bersama dengan gadis itu?"
"Siapa? Ah, Maksudmu nona Jia? Aku pengawal pibadinya."
"Pengawal pribadi? Pengawal pribadi bukankah seharusnya selalu mengawal kemanapun dia pergi? Lalu kenapa kau mengikutiku?"
"Aiz! Kan sudah kubilang tadi. Aku hanya disuruh nona untuk membelikan minuman! Mana ku tahu kalau kau ada di situ." Dalih Xiao Rou bersikeras.
"Ah, Begitu? Kalau begitu, kenapa kau menghindariku dan tidak menyerangku?"
"I, Itu karena aku takut. Jadi, langsung saja menghindar dan menyerangmu. Tapi tak kusangka, ternyata kau kuat juga."
"Tentu saja. Karena aku juara judo tingkat nasional di Jepang.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE BIG SECRET
General FictionAda banyak rahasia di dalam keluarganya Jia. Rahasia apa sajakah itu? Akankah semuanya terbongkar? Note : Bahasanya hancur. Jadi, harap maklum ya, soalnya baru pemula. Hahaha,,,